2. Forbidden Area

2.5K 435 60
                                    

⚠️: BEBERAPA CHAPTER CERITA INI SUDAH DI REVISI DENGAN SEBAIK MUNGKIN.
⚠️: SEBELUMNYA, PENJELASAN MENGENAI TRIK DAN TEKNIK SKATEBOARD DISINI HANYA HASIL DARI PENGAMATAN. MOHON DIKOREKSI JIKA ADA KESALAHAN.

HAPPY READING
•••

"Kau ingin kemana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ingin kemana?"

(Name) menatap Kaoru yang baru saja ingin keluar dengan pakaian yang sama persis ketika mereka pertamakali bertemu. Benar-benar terlihat sama, dengan masker yang menutupi sebagian wajahnya.

Kaoru menoleh. "Aku ingin ke tempat biasanya aku bermain skateboard." balasnya.

"Dengan pakaian tertutup seperti itu?"

Kaoru mengangguk. "Aku menutup identitas asliku disana kecuali teman-teman dekatku yang memang mengenalku." ucapnya, ia kemudian segera mengambil Carla, yang sudah ia anggap seperti kekasih itu.

(Name) mengangguk, kakinya melangkah menghampiri Kaoru yang sebentar lagi berangkat. "Apa boleh aku ikut?" tanyanya pada Kaoru

Kaoru terdiam sejenak, ia menoleh menghadap (Name) yang menatapnya. "Untuk apa? Tidak bisa."

(Name) mengerutkan keningnya, bingung. "Kenapa? Aku hanya ingin melihat bagaimana caramu bermain skateboard." 

Kaoru menghela nafasnya pelan, ia menatap (Name) dengan tatapan hangat. "Aku bukan bermain ditempat skater biasanya. Aku bermain skateboard ditempat terlarang." ucapnya dengan selembut mungkin, berharap (Name) tidak jadi ikut.

Namun (Name) yang bersikeras ingin ikut itu menggeleng. "Aku tetap ingin ikut. Lagipula, aku kesepian di sini."

Kaoru lagi-lagi menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa, kau jaga saja rumah." ucap kaoru melangkahkan kakinya keluar.

"Kaoru! Aku kan hanya ikut, apakah sangat berbahaya di sana hingga kau tidak mengizinkanku ikut?" lagi-lagi (Name) bersikeras untuk ikut.

Kaoru lagi-lagi menghela nafasnya pelan, perempuan dihadapannya ini sangat keras kepala. "Baiklah, kau ikut kesana. Tapi, hanya untuk melihat." ucapnya akhirnya mengizinkan (Name) ikut.

(Name) tersenyum. Dengan sekejap (Name) langsung berlari menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Sedangkan kaoru yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Terpaksa, ia menunggu sekitar 5 menit untuk bocah perempuan itu.

"Cherry-sama!"

"Akhirnya Cherry-sama datang juga."

ETERNAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang