12. Time to Holiday

742 163 6
                                    

⚠️: BEBERAPA CHAPTER CERITA INI SUDAH DI REVISI DENGAN SEBAIK MUNGKIN.
⚠️: SEBELUMNYA, PENJELASAN MENGENAI TRIK DAN TEKNIK SKATEBOARD DISINI HANYA HASIL DARI PENGAMATAN. MOHON DIKOREKSI JIKA ADA KESALAHAN.

HAPPY READING
•••

Perjalanan dari Okinawa menuju Miyakojima terasa singkat oleh mereka bertujuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalanan dari Okinawa menuju Miyakojima terasa singkat oleh mereka bertujuh. Sampainya di sana, (Name) langsung menurunkan dua kopernya. Tidak lupa dengan Kaoru yang juga membantunya untuk menurunkannya, bersama payung merah muda kesukaannya.

"Barang bawaan mu udah lengkap semuanya?" tanya Shadow memastikan barang yang dibawa (Name) tidak tertinggal. Sedangkan (Name) hanya mengangguk.

Setelah dirasa semuanya sudah terkumpul, Shadow memulai pembicaraannya mengenai rencana yang akan ia lakukan setelah datang dari Okinawa.

"Pertama, kita akan pergi ke penginapan terlebih dahulu. (Name), kau menginap bersama Cherry?" tanyanya.

(Name) mengangguk. "Sepertinya, Kaoru sudah menyiapkan kamar penginapan untukku sendiri." ucapnya melirik Kaoru yang masih beradu mulut dengan teman sebayanya.

Baru saja Shadow ingin melanjutkan pembicaraannya mengenai rencana yang akan dilakukan setelah ini, Reki langsung menjalankan skateboard miliknya tanpa memperdulikan rencana dari Shadow.

Disusul dengan Miya, Joe, Kaoru, juga yang terakhir Langa. Hal ini membuat Shadow semakin jengkel pada mereka semua. Jika bukan karena permohonan untuk menjaga ketiga anak kecil, ia mungkin tidak akan ada di tempat ini.

Matanya melirik kearah samping, ada (Name) yang tidak menyusul teman-temannya. "Kenapa kau tidak menyusul teman-teman mu yang lain? Tinggalkan saja koper mu." sebenarnya ia ingin (Name) membantunya. Tapi karena ia laki-laki, jadi tidak ingin terlihat lemah di depan perempuan.

(Name) menoleh, ia menggeleng sembari tersenyum. "Aku ingin pakai mobil saja, mohon bantuannya, Shadow." ucapnya yang menaruh dua kopernya serta beberapa barang milik Kaoru di bagasi mobil. Sisanya, Shadow yang membereskan.

Di dalam mobil, (Name) langsung mengeluarkan kamera miliknya. Dibandingkan teman-temannya yang pergi menggunakan skateboard, ia lebih memilih pergi menggunakan mobil bersama om-om badut.

Tidak lupa juga (Name) langsung mengabadikan momen-momen teman-temannya yang bermain skate di jalanan mulus ini. Ini adalah liburan pertamanya, sudah pasti harus ia abadikan. Kebanyakan (Name) memotret Reki, ataupun Langa. Selebihnya, pertengkaran Joe juga Kaoru.

"Kaoru! Kenapa kau tidak gantian menyetir?" teriak (Name) saat mobil yang ia tumpangi berada di belakang tiga temannya.

Shadow mengangguk. "Kalian para orang dewasa, gantian menyetir mobilnya!" teriaknya yang begitu berapi-api. Beruntung ada (Name) yang masih mau menemaninya. Tidak, ia hanya ingin numpang duduk saja bukan menemani.

"Kalian dipanggil orang-orang dewasa oleh om-om badut."

Joe menghembuskan nafasnya pelan, ia tidak terima di panggil orang dewasa saat ini. "Jangan sembarang, saat ini aku kembali menjadi anak muda." dengan dorongan kaki yang kuat, Joe berhasil menyalip Reki dan Langa yang berada di garis depan.

Dengan gayanya, Joe mendorong skateboard miliknya dengan kaki. Tidak lupa juga ia memutar tangannya agar skateboard tersebut terangkat melewati sebuah batu yang ia gunakan sebagai tantangannya.

(Name) yang melihat itu seketika terkesima. "Baru pertamakali aku melihatnya bermain sehebat ini. Biasanya ia selalu bermain sembari mencari perhatian wanita lain di wilayah S." tanpa sadar, ia memotret Joe yang menurutnya terlihat keren.

Melihat teman-temannya yang asik bermain, membuat (Name) jadi ingin bermain juga. "Kau ingin bermain skateboard? Main saja, susul teman-teman mu." seperti paham dengan apa yang diinginkan (Name), Shadow langsung memberitahukannya.

(Name) mengangguk, ia langsung mengambil skateboard miliknya setelah berhenti sebentar. Segera (Name) mengerahkan tenaga kakinya untuk menjalan skate miliknya, menyusul Reki dan Langa yang berada di garis kedua.

"Reki, kau tidak boleh!" ucap Langa memegang lengan Reki, bertepatan dengan (Name) yang juga menarik lengannya.

Reki menoleh, dua orang sedang menarik lengannya. "Kenapa? Aku hanya ingin bermain." ucapnya diiringi dengan nada kasihan.

"Kau masih belum pulih sepenuhnya. Akan bertambah bahaya jika kau melakukan trik-trik berbahaya seperti tadi."

Setuju dengan pendapat Langa, Kaoru dan Miya yang berada di garis ketiga langsung menyusul mereka bertiga. "Masuk akal, setidaknya tunggu sampai pulih dulu." ucapnya yang sepertinya mewakili apa yang ingin (Name) ucapkan.

Sedari tadi, (Name) hanya diam terpaku tanpa melepaskan tautannya dari lengan Reki. "Hei! Coba lihat ke arah sana!" barulah, setelah ia melihat apa yang ingin ia lihat, (Name) langsung melepaskan tautannya.

Pantai yang indah berhasil menarik perhatiannya. Tanpa basa-basi, (Name) langsung menyelip Joe yang berada di garis depan agar cepat sampai menuju pantai. Ia ingin mengabadikan berbagai momen, antara dirinya bersama teman-temannya di pantai ini.

"Lautnya indah sekali." mata (Name) berbinar menatap indahnya air di pantai ini. Benar-benar indah, Kaoru benar-benar selalu membuatnya senang apapun itu.

"Kalau ke pantai, harus berenang! Kau tidak ikut berenang?" tanya Reki.

(Name) menggeleng cepat. "Aku hanya ingin memotret dan melihat-lihat pemandangan ini saja. Lagipula, aku tidak ingin menampilkan bagian tubuhku pada kalian."

"Kau kira kami perkumpulan laki-laki mesum?" tanpa sadar, (Name) langsung mengangguk. Hal itu berhasil membuat keempat temannya merasa jengkel.

Liburan di pantai kali ini benar-benar membuatnya menjadi lebih cerah. Walaupun tidak terlalu banyak ia lakukan, (Name) tetap senang karena bisa mengabadikan momen ini di kameranya. Setidaknya, ia harus mempunyai kenangan bersama teman-temannya yang ia sebut sebagai keluarga keduanya ini.

"Aku baru saja berkeliling sembari mencari Joe, ke mana dia?" tanya (Name) meletakkan beberapa makanan dan minuman yang baru saja ia beli saat berkeliling tadi. Sekalian ingin menemui Joe, laki-laki pecinta otot itu.

Reki yang sedari tadi mengamati Joe yang tengah berbincang-bincang dengan wanita langsung menunjuknya. (Name) yang melihat hanya menggeleng, ia ingin bertanya mengenai trik tadi sembari berkeliling. Rupanya, laki-laki itu masih berbincang dengan wanitanya.

Shadow yang juga kebetulan melihatnya langsung berapi-api. "Sial, aku akan mengganggunya."

"Mending tidak usah. Joe akan berlagak seperti pahlawan untuk melindungi para wanitanya." ucap (Name) yang langsung dipraktikkan oleh Reki juga Langa.

Miya yang mendengar teman-temannya itu hanya menghela nafas. Ia berjalan menuju Joe dengan berlagak seperti anak kecil. (Name) yang melihat itu hanya tertawa lepas, gangguan dari Miya membuat Joe kehilangan teman wanitanya.

Berkat gangguan dari Miya, muncul ide jahil dari kepalanya. (Name) perlahan mengarahkan kameranya menuju Kaoru. Ia ingin memotretnya yang sedang tertidur pulas, benar-benar seperti seorang wanita.

"Kenapa dia jadi terlihat lebih cantik?"

TBC

ETERNAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang