23. Somi Nya Aku Sakit.

682 67 7
                                    

HAI!

KOMEN YA!

VOTE JUGAA

TANDAIN KALO ADA TYPO.

***

"Hngghh."

"Hmhh, dimana?" Somi meringis saat sinar matahari menerpa wajahnya.

"Haechan?" Somi melebarkan matanya saat melihat Haechan yang masih tertidur didepannya.

Dengan pelan Somi duduk lalu menyingkirkan selimut hendak turun dari kasur. Tapi cewek itu kembali terjatuh ke tempat tidur karena ditarik dari belakang.

"Mau kemana?" Haechan menarik Somi dan memeluknya, menjadikan Somi sebagai guling. Somi terdiam sejenak.

"Chan awas, mau ke kamar mandi." Somi berusaha melepaskan pelukan Haechan, tapi tidak berhasil.

"Ntar dulu kenapa sih, gua masih ngantuk. Udah tidur lagi aja." kata Haechan sebal, cowok itu memejamkan kembali matanya menelusupkan kepalanya ke leher Somi.

"Pusing kepala aku Chan." Somi memegang kepalanya. Please Somi gak bohong, kepalanya emang pusing banget. Mungkin efek alkohol yang dia minum semalem.

"Iya makanya tidurin lagi aja."

"Ihh, udah pagi Chan, udah awas mau bangun." Somi kembali menyingkirkan tangan Haechan.

"Sebentar doang yang, masih ngantuk nih."

"Kak Sunwoo mana?" tanya Somi.

"Gak ada, gua suruh balik. Udah stt, gua mau tidur lagi, jangan berisik." Haechan mempererat pelukannya dan kembali tertidur. Tak lama terdengar dengkuran halus, lah, beneran tidur lagi?

Somi menghela nafas, daripada bingung cewek itu juga kembali memejamkan matanya sambil mengelus rambut Haechan yang sedikit menggelitik lehernya.

Pemilik tangan yang masih mengelus rambut Haechan itu ikut tertidur mengabaikan rasa sakit yang mulai terasa di perutnya.

***

"Katanya tadi mau bangun, kok masih duduk di kasur?" sungut Haechan yang sedang memakai deodorant didepan kaca riasnya.

"Gak bisa." Somi menunduk sambil memainkan jari nya, persis seperti anak kecil yang dimarahin ibunya.

"Dih, gabisa kenapa. Lumpuh lu? Amit-amit sih, astaghfirullahaladzim." Haechan menyisir rambutnya kebelakang lalu mengedipkan matanya pada kaca didepannya.

"Chan jangan marah ya." Somi ke ngangkat kepalanya menatap Haechan yang bersandar di meja rias.

"Iya ngga."

"Berdarah." Somi kembali menunduk, please Somi malu banget.

"Hah? Berdarah apaan?" tanya Haechan.

"Y-ya itu berdarah."

"Apa sih?"

"IHH HAECHAN AKU DATANG BULANNNN!!!" teriak Somi kesal, cewek itu bangun dari kasur dan menyibak selimut memperlihatkan bercak merah pada sprei yang terlihat kentara karena sprei berwarna putih.

"Hah? Ohh.... Ya Allah, kirain apaan." Haechan tertawa sambil memegang perutnya, didepannya Somi malah mencebikkan bibirnya.

"Ya terus gimana..?" Somi menjatuhkan selimut asal.

"Gapapa, nanti di ganti sprei nya. Udah sana ke kamar mandi aja." Haechan mendorong pelan Somi ke arah kamar mandi.

"Hah, dasar Somi.." Haechan melepas sprei sekaligus sarung bantal dan guling. Ia memasukkan sprei dan sarung bantal ke keranjang untuk cucian kotor.

She Is My Ex |HAECHAN|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang