🔜sembilan🔙

211K 9.3K 2.3K
                                    

13 Maret 2006

Heyyo
WASSAP gengs

Gimana chapter sebelumnya?
Komen dong!

TYPO BERTEBARAN
BELUM REVISI

Seperti biasa, Rafka berpakaian rapi dan akan menjemput sang pemuja hatinya. Tak sekali-kali ia selalu bermonolog supaya keinginannya terkabul.

Namun keinginannya bukan seperti kemaren lagi, bukan yang aneh-aneh kok. Hanya saja ini perlu suasana dan hati yang selalu mendukung.

Jadi jika Ana setuju dengan permintaannya ia akan segera melakukannya tanpa membuat kesalahan lagi.

Rafka pun menaiki mobilnya kemudian melaju dengan kecepatan normal sesuai jalannya suasana hati Rafka sekarang.

Sesampainya ia memencet belnya kemudian terbukalah pintu itu dan terpampang lah perempuan dengan kaos piyamanya yang bermotif Doraemon.

Lucu, itu satu kata dari batin Rafka. Karena rambut yang berantakan dan Ana yang tanpa make up serta mata yang dikucek, membuat Rafka menelan ludahnya kasar.

"Kamu kok belum siap-siap?" Tanya Rafka sambil merapikan rambut ana yang berantakan.

"Heh...ehm, siapa si. Maen masuk kamar gue aja lu. Maling lo yak?!" Ucap Ana dengan nada suara seraknya khas orang bangun tidur.

Rafka pun melambaikan tangannya berkali-kali di depan wajah Ana.

"Hei, ini aku sayang. Aku masih diluar,"

"Hah?" Ucap Ana linglung.

"Makanya jadi cewek tuh harus mandiri. Mama belum pulang pasti kan?" Ucap Rafka sambil melirik isi dalam rumah Ana yang sepi.

"Iyah, dari kemaren mama belum pulang. Katanya lagi dirumah nenek dulu. Paling nanti suoreh phualangh hahh," ucap Ana sambil menguap tak sesekali menggeliat.

Hal itu membuat Rafka yang didepannya pun risih melihat Ana dengan keadaan seperti ini.

"Ish, ababmu mambu e cok," ucap Rafka sambil menutup hidungnya menggunakan jari telunjuknya.

(Ish nafasmu bau cok)

"Hah?" Ucap Ana mendekatkan wajahnya di depan wajah Ana.

Makin bauk anjir, batin Rafka.

"Tapi dilihat dari deket gini kamu cantik juga," ucap Rafka yang menangkap wajah Ana.

"Ck, buang-buang waktu aja. Dahlah aku mau mandi. Jam berapa sih ini,?" Ucap Ana yang melirik tangan kanannya yang tak memakai jam.

"Gada jam di tangan kamu. Nih aku kasih liat," ucap Rafka sambil memamerkan jamnya di depan Ana. Jam menunjukkan pukul setengah tujuh.

"Dih, jam Dior aja pamer lu," ucap Ana yang ketika melirik merk jam tersebut.

"Namanya juga holkay. Apasih yang gak bisa buat Rafka," ucap Rafka cengengesan.

"Cih,"

Kemudian Ana pun memasuki untuk menuju ruangannya yaitu kamar mandi. Ia pun berjalan tak sesekali sambil merem karena rasa kantuknya masih saja melekat dimatanya hingga susah untuk mengangkat kelopak matanya.

My Childish HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang