🔜Lima Puluh🔙

11.1K 249 0
                                    


BELUM REVISI

20 FEBRUARI 2023
21.03


Jauh dari perusahaan utama, Rafka berdiri di bawah gedung yang sedang dibangun. Setengah jadi. Hampir selesai. Mungkin tinggal 3 bulan lagi perusahaan cabang ini akan 100% jadi.

Rafka menatap gedung itu," Siapa ya yang korupsi uang gedungmu,"

Rafka bergumam. Seolah berbicara dengan gedung miliknya. Merasa aneh padahal sudah lama perusahaannya berjalan lancar. Walaupun karyawannya tak tertib tapi tak ada satupun yang berani untuk melakukan tindakan bodoh ini.

Memanglah uang itu segalanya. Bisa untuk membeli apapun. Bahkan bisa membeli kesenangan. Semua itu hanya untuk kepuasan diri seorang. Tak melihat bahwa uang itu berasal dari mana.

Bukan hanya ratusan juta, bahkan miliaran uang itu diambil hanya untuk kesenangan. Bukankah mereka mempunyai keluarga yang harus mereka jaga martabatnya dan juga kesejahteraannya?. Kalau mereka memikirkan pasti mereka tidak akan melakukan tindakan bodoh ini yang akan menghancurkan masa depan mereka. Terlebih lagi jika ditampilkan dilayar televisi. Bisa-bisa akan tunduk wajah mereka dan menjauhi kamera. Dan dengan mudah keluarga mereka pasti akan terkena juga imbasnya.

Dalam renungannya itu, Rafka sedang menunggu penyelidik. Sudah dipastikan dari kepolisian yang bertugas sebagai penyelidikan.

Namun penampilannya berbeda. Karena temannya ini adalah paling beda seragamnya dibanding penyelidik dari yang lain.

Memakai kemeja putih, dengan dasi hitam legamnya. Dan juga tak jauh dari luar yang menutupi dasinya. Tak lupa ia memakai jubah hitam ala detektif (memang detektif). Serta untuk melengkapi performanya ia memakai topi hitam legam ala detektif pula.

Ditemani oleh 2 orang bawahannya yang membantu dalam penyelidikan. Memakai setelan jas hitam dengan membawa peralatan penyelidikan.

"Hei bro! Ternyata ini perusahaanmu?!" Ucap Detektif itu sambil mengulurkan tangannya.

Rafka menyambut kedatangan temannya," iya. Gue harap lu bisa bantuin gue," ucap Rafka membalas uluran itu.

Si detektif itu panggil saja Steve (Nama samaran) dan dua temannya Zen (nama samaran) dan Fox (nama samaran). Mengapa mereka menggunakan nama samaran? Karena mereka menjaga identitas mereka dari seorang atau kelompok orang jahat yang dipastikan bermusuhan dengan mereka sehingga mereka juga bisa berganti nama kapan saja untuk sekali penyelidikan.

"Siap. Ngomong-ngomong kau memberikan keuangan itu kepada siapa?" Tanya Steve langsung menyelidik.

"Bendahara keuangan di perusahaan utama , arsitek cabang perusahaan, dan kepala manajer perusahaan utama," balas Rafka. Ia tak mungkin meninggalkan informasi untuk Steve.

"Lalu, mereka mengurus apa saja?"

"Pastinya untuk pembangunan perusahaan ini. Keuangan mengelola pemasukan dan pengeluaran. Arsitek mengelola barang yang akan dibeli. Kepala manajer tugasnya mengawasi gedung cabang ini siapa tahu ada kerusakan pada alat-alat disini dan sebagainya," jelasnya.

"Paling banyak menurutmu siapa yang mengelola uang tersebut?"

"Kayaknya bendahara sama arsitek."

Steve mengangguk paham. Ada logika juga kalau diantara mereka ini adalah tersangkanya.

"Apa ada orang luar yang kau pekerjakan untuk membangun cabang perusahaan?"

"Ada,"

"Siapa?"

My Childish HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang