🔜Delapan Belas🔙

159K 6.7K 890
                                    

16 Mei 2021

19.50

BELUM REVISI
TYPO BERTENARAN

Up lageeee:)

Oke lanjut aja

Pagi hari badan Ana terasa lengket dan remuk. Sangat risih pada tubuhnya kali ini. Ingin sekali beranjak dari tempat tidurnya namun tangan kekar milik suaminya masih saja memeluk pinggangnya posesive.

Namun ia usahakan untuk menyingkirkan tangan itu tanpa mengusik ataupun mengganggu tidur Rafka.

Mulanya ia menyingkirkan kepala Rafka dari lehernya, namun hampir saja ia membangunkannya karena kepala Rafka yang bergerak mengendus leher Ana sesekali menciumnya. Tak selang berapa lama, akhirnya usahanya berhasil menyingkirkan kepala Rafka dan juga lengan kekarnya.

Buru-buru ia duduk di tepi ranjang namun ketika ia akan berdiri gesekan pelan pada vaginanya pun terasa sangat sakit membuatnya merintih kesakitan.

"Akh, sakit banget ternyata," rintihnya membuat tidur Rafka terusik karena suara yang agak keras.

"Enghh, kamu kenapa yang? Masih sakit?" Ujar Rafka lalu bangun dari tidurnya.

Ana terkejut dan langsung menutupi dadanya dan juga Miss V nya. Ana pun mengangguk sembari menahan rasa malunya.

"Sini coba aku liat bentar," ujar Rafka lalu beranjak dan berjongkok di depan Ana, tepatnya wajah Rafka menghadap vagina Ana yang masih saja ditutup menggunakan tangannya.

"Eng-enggak usah, gapapa kok. Paling nanti sembuh sendiri,"

"Udah gapapa gak usah malu sama suami sendiri, kan tadi malem aku udah liat semuanya," ucap Rafka bangga tersenyum, mendongak menghadap wajah istrinya yang masih malu saja.

Mendengar itu pipi Ana memerah karena perkataan 'suami'. Dan waktu yang ditunggu-tunggu Rafka pun tiba, Ana telah membuka akses yang menghalang vaginanya.

Wah pemandangan grartis

Masih pagi, pengin deh morning sex

Boleh apa nggak ya -batin Rafka.

"Emmh, tapi aku kasihan," lirih Rafka yang sampai terdengar di telinga Ana samar.

"Kasihan kenapa?"

"Em aku pengin nyobain lagi tapi kasihan sama kamu," ucap Rafka tersenyum paksa.

Gimana yak

Kalo kata mamah nolak dosa, kalo nggak nolak sakit, mending nanggung dosa apa sakit yak- batin Ana yang masih saja bergelut dengan hatinya.

Melihat Ana yang terdiam, Rafka menahan tangisnya.

"Eng-nggak papa kok k-kalo kamu ngga m-mau," ucap Rafka sedih namun masih menunjukkan wajah cerianya.

"Sstt, kamu jangan nangis yah. Masa kamu udah punya istri aja masih cengeng kayak gini," ucap Ana sambil menangkap wajah Rafka yang menahan air matanya.

My Childish HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang