🔜Empat Puluh🔙

12.8K 446 2
                                    

BELUM REVISI

20 FEBRUARI 2023

Pukul 19.00, angin malam yang berdesis dari luar ke dalam kamar membuat tubuh seorang perempuan di dalam sana membutuhkan kehangatan.

Namun ia masih tetap ingin merasakan udara luar yang ia sangat rindukan.

Dedaunan dari bawah sana menari-nari mengikuti angin malam berhembus.

Seusai ia memutari bola mata, menjelajahi banyaknya bintang dan menarinya dedaunan, ia menangkap seseorang yang sedang menempelkan handphone di telinganya. Berdiri dengan dengan suara yang samar.

Sedang apa dia?,pikirnya.

🗣️♡🤺

Malam mulai larut, cahaya bulan bersinar dengan terangnya memasuki kamar Ana. Entah kenapa dirinya mengantuk lebih awal, tak memikirkan keinginannya sehingga lupa akan hajatnya.

Ia bangun dan mengambil hp di sebelah kanan, melihat layar menunjukkan pukul 01.00 dini hari.

Ana sangat terkejut, bukan karena jam terbangunnya melainkan suaminya yang tidak ada disampingnya.

"Loh? Rafka kemana, jam 1 malam gini kok gada?"

"Apa jangan-jangan dia marah karena gajadi bikin dede kembarnya ya?" Pikirnya.

Kemudian ia turun dengan hati-hati dan memakai sandal lembutnya. Masih memakai baju yang sama seperti tadi, kaos oversize hingga diatas lutut.

Ia menuju keluar pintu untuk bertemu suaminya.

"Sayang!"

Sambil menengok ke arah sudut manapun ia mencari, memasuki dapur dan kamar mandi. Berpikir mungkin Rafka tengah malam begini sedang lapar atau hanya kencing saja.

"Sayang kamu dimana?!"

Rasa heran dan khawatir dengan ketidakadaan suaminya yang ia cari tempatnya. Kosong.

Tak ada jawaban, seakan tak ada penghuni.

Tiba-tiba suara bergemuruh di telinganya, seperti ada suara tv namun kenapa sangat keras sampai terdengar kesini.

Ia kemudian melangkah untuk mencari tau apa yang terjadi di sana.

Mengambil teflon untuk berjaga-jaga mungkin seorang maling yang sedang mengambil tv nya hingga tak sengaja sampai tv menyala.

Terlihat seorang yang memakai hodie hitam dan topi yang menutupi kepalanya, tak terlihat bentuk wajah maupun rambut sang pemilik karena tertutup hodie.

Pria itu sepertinya sedang panik karena suara terlalu keras dan berusaha mencari remote yang ada di sekitarnya.

"Siapa kamu?!" Sergas Ana dengan mengunci leher pria itu dengan tangan kirinya sekuat tenaga.

Sang pria berhodie itu terbatuk dan berusaha ingin melepaskan diri dari tangan Ana.

Namun karena tenaga pria itu lebih besar akhirnya dengan mudah menjauhkan diri dari amukan Ana.

Ana tidak tinggal diam, walaupun tadi hampir jatuh karena pria itu melepaskan dari tubuhnya, ia langsung berdiri dan memukul kepala pria berhodie.

My Childish HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang