Holiday in Japan

2.5K 343 24
                                    

"Kau yakin ingin pergi sendiri?"

Jaemin menatap sedih pada adik nya yang tidak akan ia temui selama seminggu ke depan. Di sisi lain Jeno membantu menurunkan koper milik Jisung.

"Aku ke sana untuk liburan bukan untuk menetap."

Jisung menarik koper hitam nya. Ia pamit pada Jaemin dan juga Jeno yang sudah baik mengantarkan nya ke bandara. Walau sebenarnya ini semua kemauan Jaemin.

Tak lama mereka berpisah. Menyisakan Jisung yang duduk sendiri di kursi tunggu. Sesekali ia menatap sekeliling entah untuk apa, mata nya gatal ingin melihat sesuatu.

15 menit berlalu dan Jisung memutuskan untuk masuk ke dalam pesawat. Tadi ia hanya duduk-duduk saja, padahal ia juga bisa duduk diam di dalam bangku pesawat.

Jisung menaruh koper nya. Bangku samping nya masih kosong, ia menatap sekeliling. Sedikit lagi pesawat akan lepas landas dan semua bangku sudah terisi hanya tinggal bangku di samping nya saja.

Tak mau mati kebosanan selama perjalanan Jisung mengambil buku di dalam tas nya dan mulai membaca nya. Namun suara gaduh membuat nya sedikit terganggu.

Ia menoleh, mendapati seorang lelaki mungil yang tengah kesusahan menaruh koper nya. Jisung hanya melihat nya saja, dan kembali pada buku nya.

Lelaki itu menggerutu. Tangan nya pegal sehabis menaruh koper dan mendudukan dirinya.

"Ah, gara-gara mereka aku jadi terlambat begini."

Sedang Jisung menulikan pendengaran nya. Ia tidak mau menolehkan kepala nya lagi atau sekedar bertanya pada lelaki itu.

Ia tak suka dengan orang asing.

Setelah memakai sabuk pengaman. Lelaki itu meremat tangan nya sendiri, hal itu membuat Jisung melirik sedikit. Karena ujung jaket nya ikut teremat.

Sudah saatnya pesawat akan lepas landas. Jisung mengarahkan pandangan nya pada jendela, sekedar melihat keluar walau tak ada yang menarik.

Tangan kiri nya seperti di genggam. Ia menoleh mendapati tangan kiri nya di remat kuat oleh lelaki yang duduk di samping nya.

Bahkan lelaki itu menutup matanya dengan mulut bergumam sesuatu. Jisung berpikir jika lelaki di samping nya ini baru pertama kali naik pesawat.

Awalnya ia biasa saja. Tapi lama kelamaan ia merasa risih juga saat tangan nya tak kunjung di lepas. Hey, ini sudah lima belas menit tapi lelaki itu masih saja meremat kuat tangan nya.

"Lepas."

Seolah tersadar lelaki berambut legam itu menoleh dan segera menarik tangan nya. Dia menunduk berulang lagi.

"Maaf maaf.. Ku kira kau adalah teman ku makanya aku tak melepas ta-"

"Hm."

Chenle. Lelaki yang duduk di samping Jisung itu menggigit bibir nya. Dia takut jika lelaki di samping nya itu marah.

Dengan inisiatif yang tinggi Chenle membuka tas nya. Mengambil sesuatu di dalam sana dan menyodorkan nya pada Jisung.

"Apa?"

"Untukmu. Sebagai permintaan maaf."

Chenle memberikan sebatang cokelat pada Jisung. Jisung terkekeh kecil, memang nya ia anak kecil yang mau memaafkan karena sebatang cokelat?

"Tak usah."

"Eh--"

Chenle terkejut saat Jisung melempar cokelat pemberian nya ke arah Chenle. Dia menatap Jisung dengan sedikit alis menukik.

Short Story [jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang