Senja Yang Jatuh Di Kepalamu

9 1 0
                                    

Sore itu, kamu menatap senja di tepi sawah.
Memandanginya terus-menerus.
" Apa tidak pegal lehermu terus memandang ke atas? " Tanyaku.
" Senja itu oranye." Jawabmu.

Keesokan harinya lagi, kamu memandangi langit lagi.
Seperti biasa, kepalamu terus-menerus menatap ke arah langit tanpa henti.
" Apa tidak pegal lehermu itu? " Tanyaku lagi.
" Senja itu tidak ada. Kita pulang saja." Jawabmu.

Selalu saja, setiap kali jawabanmu tak sesuai dengan apa yang aku tanyakan.

Kesukaanmu pada senja, langit semburat oranye itu membuat kamu rela menahan pegal hanya untuk menyaksikannya selama bermenit-menit.

Keesokannya lagi, kita kembali menunggu semburat oranye itu datang di tepi sawah.
" Bagaimana jika dia tak datang? "
" Jika dia tak datang, Tuhan akan mengirimkannya ke mimpiku malam ini." Jawabnya.

Aku masih menatap wajahmu yang merindukan semburat oranye itu, setelah beberapa hari ini tidak berjumpa.

" Setiap kali kamu mendongakkan kepalamu, berharap senja itu datang. Kepalaku selalu penuh dengan tanya, apa istimewanya langit oranye itu? " Tanyaku.
" Senja itu, dia tidak pernah ingkar janji."
" Maksudmu? "
" Malam ini, dia akan datang ke mimpiku."

Dan esoknya, karena keasyikan bermain dengan senja, kau hingga pagi ini tak bangun lagi. Ternyata benar, senja tak pernah ingkar janji dan sekarang kau bisa bermain dengannya hingga puas.

#AKSARASEMESTAWhere stories live. Discover now