Ku tulis Puisi Ini Dengan Tulus

5 1 0
                                    

Ini bukan sebuah surat.
Bukan juga sebuah artikel atau essay.
Ini adalah sebuah puisi.

Puisi ini aku tulis dengan tanganku.
Dibantu isi kepalaku dan imajinasi ku.
Maka, satu kalimat indah t'lah tertulis dengan tulus.

Jika puisi ini jelek,
Buang saja.
Buangnya ke tempat sampah.
Jangan dibuang sembarangan, ya.

Atau jika kamu tidak suka puisi.
Maka bacalah puisi Joko Pinurbo.
Yang judulnya:
Perjamuan Khong Guan.

Setelah membaca puisi tersebut,
Aku baru tahu, kemana sebenarnya ayah dari keluarga khong guan tersebut.
Yang ternyata ayah dari keluarga khong guan sedang dipinjam oleh negara.

Mohon maaf jika puisi ini panjang dan lebar.
Seperti halnya artikel di koran Pikiran Rakyat.
Atau seperti cerpen, di majalah Bobo.

Aku hanya menulis yang otakku perintah.
Setidaknya, puisi ini tidak mengandung unsur SARA dan ujaran kebencian.
Puisi ini hanya mengandung kerinduan.

Mari kita sudahi ngelantur ini.

Hanya dua yang perlu kamu ingat-ingat.
Selain puisi ini mengandung kerinduan.
Juga puisi ini:
Ku tulis dengan tulus.

#AKSARASEMESTAWhere stories live. Discover now