18 :: ° He Is Back ࿐

1.9K 573 323
                                    

"Ngaku! Bisa-bisa gue bunuh orang lagi kalo lo nggak ngaku juga!!"

-- 18. Alive --

"Lho? Emang siapa korban pertama lo?" Junkyu memicingkan matanya. Menunjukkan ekspresi curiga yang besar.

Hyunsuk berhenti menarik kerah baju Junkyu. "M-maksud gue itu bunuh ... kucing. Iya, anak kucing peliharaan gue dulu mati gara-gara gak sengaja keinjek," jawab Hyunsuk terbata-bata. Namun, tetap memasang wajah serius.

Junkyu mengernyit bingung. "Itu hewan bukan orang!"

"You got it."

"Trus lo mau bunuh gue? Silahkan! Berarti jelas dong siapa yang pembunuh siapa yang bukan?" tantang Junkyu. Hyunsuk terdiam seribu bahasa.

"Lo harusnya berterimakasih sama Haruto karena dia udah makan bubur berisi racun yang Doyoung buatin buat lo waktu itu," lanjut Junkyu kemudian.

"Kapan Doyoung ngasih gue bubur? Kapan Haruto makan bubur?"

"Cih." Junkyu muak beradu argumen dengan teman yang lebih tua setahun darinya ini. Ia pun menutup pintu keras-keras. Masa bodo Hyunsuk akan terjepit atau tidak.

Kita lihat saja Haruto masih hidup seperti yang Hyunsuk kira atau telah mati keracunan seperti dugaan Junkyu.

-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-

Mashiho meringkuk sembari memeluk lututnya sendiri. Kondisinya terbilang sangat sangat buruk. Mashiho sampai kesal sendiri kenapa dia belum mati juga dibandingkan harus tersiksa begini.

Lantai yang begitu sejuk ditambah ruangan full AC membuat malam ini terasa lebih dingin. Mana di luar sudah menunjukkan tanda-tanda turunnya salju pula.

Yoonbin mengurung Mashiho di ruang practice. Tanpa makan minum, bantal guling, ataupun selimut. Dan tanpa teman tentunya.

Beuh, damage.

"G-gue gak tahan tersiksa terus kayak gini ... huhuhuuuuu ... mendingan gue mati sekalian ...," tangis Mashiho lirih.

Mashiho duduk menyandar pada dinding cermin, memeluk kedua lututnya dengan kepala tertunduk lesu. Tangannya ia kepal erat sesekali mencengkram dadanya yang terasa sesak akibat menangis semalaman. Kantung matanya menghitam. Matanya juga perih. Bisa-bisa yang keluar bukan air mata lagi melainkan darah.

"Gue gak bunuh Kak Yoshi. Rekaman itu jelas salah, justru gue bantuin dia naik ke atas dek. Pasti sengaja dirubah biar orang ngira gue pelakunya," gumam Mashiho.

Mashiho geram ingin mengungkapkan kebenarannya. Meski tidak ada yang dengar, setidaknya benda-benda mati beserta jutaan mikroorganisme di lantai ikut menyimak---walau setelah mendengar ini mereka takkan membelanya.

"Gue liat sendiri Junghwan yang dorong Kak Yoshi. Lebih tepatnya jin suruhan yang berubah wujud jadi Junghwan, aish!" Kepalan tangan Mashiho menghantam lantai, kelewat kesal.

"Jahat banget huhuuu, apalagi tuannya. Bisa-bisanya dia ngurung Junghwan asli di toilet Rumah Makan."

"Hatinya udah busuk, gak ngerti lagi gue ... hiksss ..." Mashiho terisak---mencurahkan isi dari hatinya yang telah hancur berkeping-keping. Miris sekali, mengetahui selama ini persahabatan mereka palsu.

 ⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang