O2 :: ° Forbidden Island ࿐

5.4K 1K 406
                                    

12 anak laki-laki itu duduk bersimpuh membentuk lingkaran di ruang tengah.
Perut mereka sudah terisi penuh oleh hidangan lezat yang Jihoon buat tadi. Sekarang waktunya mereka membicarakan tentang liburan yang sudah seminggu lalu mereka buat rencanakan.

Ya, rencana doang, tapi gak pergi-pergi.

Hal itu dikarenakan banyak yang tidak setuju dengan saran destinasi satu sama lain. Ada yang hendak pergi mendaki ke puncak Everest, ada yang menginginkan berenang di sungai Amazon, ada yang berminat uji nyali di Desa angker, bahkan ada yang mau menghabiskan uangnya hanya untuk memborong nasi goreng di Indonesia.

Tapi, ada satu orang yang tidak pernah mengutarakan pendapatnya sama sekali dan sedari tadi hanya diam.

Siapalagi kalau bukan Asahi.

Eh, tapi jangan salah. Diam-diam begitu kelakuannya tentu bikin orang lain geleng-geleng kepala.

"Ya! Sahi! Kasih saran kek, diem-diem mulu. Lo gak sakit kan?" tanya Doyoung. Asahi menggeleng cepat.

"Kasih saran dong!" celetuk Junkyu.

"Mmm ..."

Mereka semua terlihat menunggu apa yang akan dikatakan patung es itu.

"Mmm ..."

Masih menunggu dengan sabar dan tabah. Katanya kalau sabar disayang Tuhan, itu yang sedang mereka lakukan.

"Mmm ..." Ia masih berpikir.

Ya ampun, Asahi!

Jangan sampai membuat mereka kehilangan kesabaran.

"LO MAU NGOMONG APA SIH CEPET DIKIT NAPA?!!" bentak Hyunsuk.

Asahi hanya menunduk sembari menghela napasnya.

"Sabar bro sabar ..." Jeongwoo yang berada tepat di samping Hyunsuk mengusap punggungnya.

"Iya, mungkin aja dia lagi nyanyi let me treasure you, treasure you, treasure you," ujar Yoshi bernada.

Haruto yang baru saja membuka mulutnya langsung mendapat tatapan tajam dari Hyunsuk. "Awas aja lo bilang 'kkamjjagiya'!"

Lantas Haruto segera buang muka dan menutup mulutnya rapat-rapat.

"Suruh dia ceritain mimpinya aja coba, penasaran dia mimpi apa tadi sampe gubrak begitu," tutur Mashiho. Hyunsuk pun mengangguk setuju.

"Emang tadi dia mimpi apa Hyung?" tanya Junghwan. "Maksudnya emang tadi dia gubrak kayak gimana?"

"Yah, gitulah. Kayak minggu lalu," ujar Mashiho singkat.

Junghwan manggut-manggut. "Emang mimpiin apa sih, penasaran nih!"

Ya, Jadi ini adalah kedua kalinya Asahi bermimpi sampai jatuh dari atas kasur. Mimpinya pun sama persis.

Dan hanya Asahi dan Tuhan yang mengetahuinya.

Ia pun mendongak dan menatap teman-teman yang duduk di sekelilingnya. "Mendingan kita liburan di Pulau terlarang aja deh." Asahi akhirnya buka mulut.

Sontak kesebelas temannya memasang ekspresi kaget. Bagaimana tidak, rekomendasi Asahi terdengar tidak masuk akal (?)

Walaupun usulan mereka semua agak nyeleneh, tapi niat mereka hanya bercanda.

Lah ini Asahi ngomongnya pake raut wajah datar dan serius.

 ⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎Where stories live. Discover now