21 :: ° Haunted Yacht ࿐

1.8K 505 179
                                    

O3 : 4O AM

"Kyuuu!! Junkyuuuuu!!" panggil Hyunsuk. Matanya menyapu objek sekitar. Sekarang dia lagi di kamar Junkyu yang pintunya terbuka lebar. Kosong. Tumben banget tuh orang tidak ada di kamar pagi-pagi begini.

Hyunsuk meraup wajah gusar. "Kemana sih dia?!"

Sebenarnya Hyunsuk berniat membahas lebih jauh tentang bubur beracun yang kemarin sempat ia abaikan. Sepertinya Junkyu tahu sesuatu, makanya Hyunsuk mau tanya. But, he's gone.

Nanti sajalah, pagi ini Hyunsuk ingin berendam di kolam air hangat. Dari kemarin cuacanya sangat dingin, mungkin salju akan turun dalam kurun waktu yang dekat.

Jarak titik kapal sama tempatnya Asahi itu jauh banget ya, makanya di sana turun salju lebih dulu.





























































Hyunsuk berada di lantai paling atas tempat dimana kolam renang air hangat berada. Kolamnya sepi sekali, tidak terlalu luas juga, tapi ada satu hal yang menarik perhatian Hyunsuk.

Di pinggir kolam ada sandal jepitnya Junkyu (?)

Loh? Kapan dia kesini? Ah masa bodo, pikir Hyunsuk. Dia 'kan lagi sebel sama Junkyu. Dicariin kok gak ada, awas aja nanti kalo udah ketemu!

Hyunsuk berdiri menatap pantulan dirinya sendiri di permukaan air kolam. Ekspresinya sudah tak dapat dideskripsikan lagi. Wajahnya benar-benar kusut. Terus saja merengut tanpa minat untuk mengembangkan senyum segarispun.

Mau nyebur tapi semangatnya mendadak hilang. Kolamnya terlalu tinggi, hehe.

Bukan itu saja. Entah mengapa kolamnya berasap. Hyunsuk dapat merasakan hawa panas yang membakar kulitnya.

"Orang-orang pada kenapa sih? Gue jadi nyesel pergi liburan," monolognya.


























"Hyunsuk hyung~!"










Hyunsuk terkesiap. Ia tahu betul itu suara siapa. Mendongakkan kepalanya ke atas, Hyunsuk dibuat shock oleh presensi oknum yang memanggilnya barusan.

Sosok Park Jihoon melayang di atas permukaan air kolam. Tampangnya mengerikan. Satu bola mata berwarna putih, satu lagi tanpa bola mata, mulut koyak sampai pipi, kulit kepala yang terkelupas memperlihatkan tengkoraknya, serta pakaian yang bersimbah darah.

Lehernya putus. Jihoon membawa kepalanya sendiri menggunakan kedua tangan.

"J-JIHOON?!" Hyunsuk kaget setengah mati. Bagaimanapun ia harus menghadapi phobia-nya demi teman sendiri. "Kenapa ... kenapa gue bisa liat lo?!" sahutnya heran.

"Eum, gue di sini cuma mau ngehibur lo, ayo dong jangan sedih lagi!"

"Jihoon ... lo ..."

"Gue rela nguras banyak energi buat nampakkin diri. Lo kangen 'kan? Hehe."

"Gue udah ada nih. Jangan cemberut dong! Kenapa? Oh, lo iri ya gue makin ganteng pas udah meninggal?"

Hyunsuk tertawa kecil, "lo tampil dengan mengerikan kek gini masih dibilang ganteng?"

"Gak apa-apa. Seenggaknya udah jadi arwah gue tetep bisa bikin orang lain ketawa."

"Pabo! Adanya juga gue dikira orang gila ketawa-ketawa sendiri!" Hyunsuk mencebikkan bibirnya kesal.

 ⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎Where stories live. Discover now