22 :: ° The Cursed Witch ࿐

1.9K 494 65
                                    

"Yoshi-ya Yoshinoya~!"

Tengah asyik duduk termenung di bawah pepohonan rindang di cuaca tak menentu, Yoshi tersentak ketika namanya terpanggil. Yoshi sudah bisa menebak suara siapa yang memanggilnya barusan. Ia pun berbalik lalu mengukir garis bibir--membentuk lengkungan indah.

"Ada apa Shuhua-ssi?"

"Lo formal banget sih."

"Iyaa, kenapa?"

"Maaf," ucapnya. Shuhua jatuh terduduk seraya merapatkan kedua tangan. Menundukkan kepala sebab tak kuasa membendung air mata yang tiba-tiba saja memaksa keluar.

"Lo nggak jadi pulang?" tanya Yoshi. Mencoba mengabaikan permintaan maaf Shuhua, toh dia sudah tahu apa yang ingin Shuhua bicarakan.

Shuhua menggeleng. "Gue merasa bersalah," ucapnya.

"Bukan salah lo, lo udah banyak berbuat baik. Lagian gue udah nerima resikonya kok," balasnya tanpa melirik Shuhua sama sekali.

Shuhua buru-buru mendongak. "J-jadi lo udah rela?"

"Iya, gue rela berubah wujud dan tinggal di sini selamanya."

Hati Shuhua mencelos. Penuturan Yoshi membuat dirinya semakin merasa bersalah. Karena kesepakatan hari itu Yoshi harus merelakan wajah tampannya untuk berubah wujud menjadi harimau bermata merah.

Kesepakatannya ada ketika Yoshi yang hampir tenggelam diselamatkan Jaemin dan Renjun ke tepi Pulau. Yoshi sekarat kala itu, nyawanya diperkirakan 85% tidak akan selamat.

Shuhua pun mengorbankan nyawa seekor harimau untuk diberikan pada Yoshi. Ia memanfaatkan kekuatan supranaturalnya untuk membuat Yoshi hidup kekal berhubung seluruh makhluk di Pulau ini dikutuk Jiyong menjadi abadi, ia pun menukar nyawa seekor harimau dengan nyawa Yoshi. Dan waktu Yoshi hanya 24 jam untuk hidup sebagai manusia.

Setelah waktu 24 jam itu habis, wujud Yoshi akan berubah untuk selama-lamanya. Bisa sih menetap jadi manusia, tapi ada syaratnya, yaitu membunuh keturunan terakhir Raja Kwon.

Siapa lagi kalau bukan Kwon Jaehyuk? Karena Jaehyuk lah alasan Jiyong mengutuk seisi pulau ini. Jika Jaehyuk lenyap, kutukannya pun akan lenyap.

Yoshi melirik arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya. "Sisa dua puluh menit lagi, tolong jangan deket-deket gue, ntar gue terkam bisa mampus lo."

Shuhua tertawa kecil. "Mana bisa, gue 'kan abadi."

"Loh kok?" Alis Yoshi tertaut heran.

"Gue juga kena kutukan ..." Shuhua menjeda kalimatnya lalu tersenyum kecut. "... karena gue penyihir kerajaan."







-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-








"Hai, akhirnya kita ketemu lagi!" seru seorang pria berjubah hitam yang kepalanya tertutup tudung.

"Siapa kau sebenarnya, hah? Setan!" balas Asahi tersulut emosi. Biasanya ia tidak pernah menentang, tapi ini sudah kelewatan.

"Yang jelas saya bukan penggemarmu," kekeh orang itu. "Bercanda, perkenalkan saya Hwang Tampan Hyunjin."

"Berhentilah menggangguku sialan!"

"Karena ini sudah lewat dari 3 hari, sedangkan hartanya belum kamu dapatkan, saya akan membinasakan kamu hari ini juga!!!" ketusnya.

Sungguh, Hyunjin telah habis kesabaran. Diambilnya sebuah gergaji mesin di sudut ruangan lalu menyalakannya detik itu juga.

"Dengan alat ini, kepalamu akan hancur dalam sekejap HAHAHAHAHAHAHAH!!"

Bunyi mesin gergaji itu terdengar jelas seiring dengan gelak tawanya yang terasa menggema di kepala. Asahi mencengkeram kulit kepalanya hingga terkelupas lalu menarik-narik rambutnya sendiri. Setetes tirta bening yang jatuh bebas turut menjadi saksi betapa stress-nya Asahi kala itu.

"MATI. MATI. MATI. SAYA INGIN KAMU MATI!!!" Hyunjin berjalan mendekat sambil menenteng gergaji mesin di tangan kirinya. Tersenyum licik seolah puas dengan kemenangan yang ia peroleh.

"Pulanglah ke neraka dan jangan pernah kembali," balas Asahi geram.

"Jangan bicara begitu, sayang," katanya dengan suara dilembut-lembutkan. Namun, tangannya masih setia menggenggam erat gergaji itu.

Ah, rasanya Asahi ingin memuntahkan ikan bakar di depan wajah sok gantengnya.

Hingga akhirnya jarak mereka tak lebih dari 2 meter. Hyunjin bertanya, "ada yang mau disampaikan untuk tuanku?"

"Tuanmu sudah gila!!!" Asahi mengeluarkan emosinya. "Aku tak pernah percaya bahwa saudara yang selama ini aku cari justru ingin mencelakaiku."




BLASTT!
















Gergaji itu menghancurkan tubuh Asahi dalam sekejap, menembus daging hingga membelah tulang. Darah seketika menyembur ke sembarang arah. Lehernya, tangannya, kakinya---tampak sudah kehilangan bentuk.

Ia pun tergolek tak bernyawa. Usaha, harapan, serta perjuangan yang sia-sia seolah mengisahkan ...





























































... bahwa ia tak akan tertidur sampai kapanpun kecuali untuk selamanya.





























































































































































╰─➤𖥸 ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ

・ 。 belom tamat kok hhe, makasih
udah nungguin. Tanpa notif kalian,
cerita ini pasti udah unpublished ㅠㅠ

 ⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎Where stories live. Discover now