O3 :: ° Salted Fishes ࿐

3.8K 992 173
                                    

3,5 jam telah mereka lewati dengan kejenuhan akan perjalanan panjang yang akhirnya membawa mereka ke sebuah rest area.

Rest area ini sangat sepi, bisa dilihat hanya terdapat tiga mobil yang terparkir termasuk mobil mereka. Sebenarnya, bukan cuma rest area yang sepi. Akan tetapi, daerah ini juga cukup terbilang sepi karena sepanjang perjalanan hanya ada dua kendaraan yang melintas.

Yakni, mobil mereka.

Tapi karena ini jam makan siang, mau tak mau mereka harus turun setidaknya untuk makan sesuatu.

"MARI BANGUUUN KAWAN-KAWAN~" teriak Yoshi berharap Junkyu dan Jaehyuk segera bangun mendengar suara lantangnya.

Jadi, yang tidur selama perjalanan itu hanya Junkyu dan Jaehyuk. Sisanya sibuk melempar canda tawa sampai-sampai kuping Hyunsuk sakit mendengarnya dan membuat dia tidak fokus menyetir. Bahkan, Asahi yang jarang bicara pun mendadak jadi partner ribut Yoshi dan Mashiho.

"Kita udah nyampe di Pulau?" tanya Jaehyuk dengan suara serak khas bangun tidur.

"Belumlah! Mampir ke rest area dulu. Emangnya lo gak laper?" ucap Hyunsuk.

"Iya hehe, tapi kok sepi banget ya?" tanya Jaehyuk lagi.

"Entah," jawab Hyunsuk singkat. "Eh Junkyu, jangan kebo lo! Cepetan bangun, lo mau ditinggal di mobil sendirian?"

Asahi dengan iseng mencabut sehelai rambut Junkyu dan itu membuat dia terbangun. "Hah dimana ini?" tanya Junkyu seraya menengok ke luar jendela, tanpa mendapat jawaban dari teman-teman pun ia langsung tau dimana.

Setelah semuanya keluar dari mobil, tampak dari kejauhan Jihoon yang hendak memasuki sebuah Rumah Makan mengibaskan tangannya sebagai isyarat untuk mereka segera datang kesana.

"Eum, kalian duluan aja nyusul kak Jihoon sama yang lainnya. Gue mau ke supermarket dulu," ujar Yoshi seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Mau gue anterin?" tawar Mashiho.

Yoshi menolak dan langsung melangkah pergi menuju supermarket yang bersebelahan dengan Rumah Makan.

-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-

Buku menu telah berada di tangan masing-masing. Mereka tinggal bebas memilih menu apa saja karena Hyunsuk yang akan membayarnya.

Tapi justru mereka lama memilih karena terlalu bingung mau makan apa. Tentu saja Hyunsuk kesal.

"Sudah dibayarin, masih bingung pula!" Hyunsuk bangkit dari duduk lalu menggebrak meja. Selain itu, mereka juga mendapat tatapan seram dari Hyunsuk.

Seketika Jeongwoo mengangkat tangannya. "Gue udah selesai!"

"Oh ya bagus." Hyunsuk tersenyum miring kemudian berkata, "karena Jeongwoo udah selesai pilih menu, berarti makanan kalian semua disamain sama makanan yang Jeongwoo pesan!"

Yang lain protes tak setuju. Masa sih mereka sudah lama-lama mikir ujung-ujungnya disamain sama makanan Jeongwoo?!

Brak!

Haruto menggebrak meja membuat seluruh pandangan menyorot padanya. "Gak mau. Selera Jeongwoo teri asin, gue gak suka!"

"Nah setuju!" tegas Yedam, yang lain pun begitu. Sama tidak setujunya seperti Yedam.

"Disini gak ada teri asin kok!" sela Jeongwoo sambil mengangkat buku menunya.

"Tapi tetep aja gue gak mau makanannya sama. Selera kita kan beda!" kata Junkyu kekeuh.

"Gak! Gak! Bodo amat gue pusing!" Hyunsuk memukul meja dengan kepalan tangannya. "Woi pelayan, sini cepet!" panggil Hyunsuk pada pria yang sedang mengelap meja pelanggan yang baru saja pulang.

Yang dipanggil pelayan pun segera menghampiri meja rusuh mereka dengan takut-takut, apalagi melihat ekspresi masam Hyunsuk.

"Ya, kalian mau pesan apa?" tanya pelayan siap dengan buku catatan dan pulpen di tangannya.

Hyunsuk menatap Jeongwoo dan mengedikkan dagunya.

"2 porsi Dakgalbi deopbap, 2 porsi Cheese buldak, Japchae, Bulgogi, 4 porsi Kimchi rice, dan ..." Jeongwoo menggantungkan kalimatnya. Menatap teman-temannya bergantian barangkali ada yang mau menambahkan.

"Pajeon! Haemul pajeon!" tambah Jihoon.

"Ada lagi?" tanya sang pelayan memastikan.

"Tteokbokki." Ini Asahi yang bilang.

Sang pelayan membalik lembaran baru buku catatannya. "Oke, kalau minumannya?"

"Dua belas botol air mineral," ucap Hyunsuk cepat.

Sejujurnya, yang lain kurang setuju. Tapi semuanya hanya bisa pasrah. Toh, Hyunsuk yang bayar. Suka-suka dia lah.

"Ok, silahkan tunggu." Pelayan itu membungkuk singkat lalu pergi meninggalkan meja mereka.

-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-

Yoshi menenteng plastik belanjaannya kemudian berjalan menuju bangunan sebelah, yaitu Rumah Makan.

Namun, sebelum itu ia melihat bayangan seseorang dibalik mobil Jihoon yang terparkir. Karena penasaran, Yoshi melangkahkan kakinya menuju parkiran.

Tapi niatnya mengecek kesana terpaksa ia urungkan ketika Doyoung yang keluar Rumah Makan menyusulnya dan mengatakan bahwa mereka sudah menunggunya disana bersama makanan yang telah dihidangkan.

Tanpa basa-basi pun mereka kembali ke Rumah Makan disambut dengan omelan para manusia lapar.

"Junghwan mana?" tanya Yoshi sadar bahwa salah satu dari mereka tidak ada disini.

"Tadi sih dia bilang mau ke toilet," ujar Jaehyuk. "Tapi kita makan duluan aja karena dia bakal lama."

Yoshi berpikir sejenak. "Pasti mau boker tuh." Haruto tertawa garing.

Pada akhirnya mereka berdoa dan mulai menyantap makanan. Rumah Makan yang tadinya dipenuhi keributan mereka seketika sunyi.




























































































































Saking fokusnya makan, tidak ada yang sadar bahwa seseorang mencoba memotret mereka dari jarak yang cukup dekat. 'Mumpung kalian masih lengkap, siapatau foto ini bisa jadi kenang-kenangan gue nanti ...'




























╰─➤𖥸 ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ

Banyak sider ya, hehe.
Gpp, yang penting setia
nungguin work ini up <3

 ⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎Where stories live. Discover now