7

3.1K 460 8
                                    

"Yuna-ya, apakah keluarga Nakamoto memperlakukanmu dengan baik?"

Yuna segera mengangguk setelah mendengar pertanyaan dari seorang lelaki paruh baya yang tengah sibuk mengaduk kopinya.

"Iya, Ayah. Nakamoto-san.. ah, maksudku Yuta oppa, dia memperlakukanku dengan baik," jawab Yuna dengan cepat, tentu ia tak ingin membuat ayahnya itu khawatir.

Kemudian, sang ibu, datang dengan membawa dua buah piring berisi pancake madu.

"Kesukaanmu, jangan sisakan sedikitpun, oke?"

Yuna mengangguk semangat sambil mengacungkan jempol, matanya berbinar melihat pancake buatan ibunya yang sudah lama ia idamkan itu.

Akhir pekan ini, Yuna memutuskan untuk mengunjungi rumah lamanya, rumah orangtuanya, jaraknya yang lumayan jauh dari rumah tempat tinggalnya sekarang, menghabiskan waktu perjalanan dari pagi hingga siang.

"Ibu memang yang terbaik!"

Ayah Yuna, Choi Taeho hanya bisa menghela nafas panjang mendengar jawaban putri tunggalnya itu.

"Aku harap kau mengatakan yang sebenarnya, Yuna-ya."

"Maksud ayah?"

"Aku yakin kau kesulitan menghadapi putranya Tetsuo itu,"

Penjelasan sedikit, ayahnya Yuna merupakan teman masa kecil ayahnya Yuta, Nakamoto Tetsuo.

Sejak kecil, Choi Taeho memang tinggal di Jepang, kemudian kembali ke Korea untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

"Inilah mengapa aku agak keberatan saat Tetsuo memohon-mohon padaku agar kau mau menjadi menantunya, aku tahu kondisi putranya seperti apa, tapi aku sungguh tidak menyangka dengan jawabanmu yang langsung spontan menerima lamaran keluarga Nakamoto itu,"

Yuna hanya bisa tersenyum mendengar ucapan ayahnya itu, sementara ibunya mencibir meremehkan sang ayah.

Choi Mijoo, ibunya Yuna, wanita paruh baya dengan wajah muda (?) itu menyenggol iseng bahu putrinya.

"Ayahmu itu memang tidak tahu apa-apa, Yuna-ya,"

Choi Taeho mengerutkan dahinya heran.

"Apa yang aku tidak tahu tentang putriku sendiri? Aku ini ayah yang paling serbatahu!"

Yuna terkekeh geli mendengar ucapan ayahnya kali ini.

"Kalau begitu tebak, berat badanku berapa?"

Skakmat, Choi Taeho, ayah yang katanya paling serbatahu tentang putrinya itu hanya bisa mematung saat mendapat pertanyaan itu.

Mijoo hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat reaksi suaminya itu.

"Sudahlah, yeobo. Menyerah saja,"

...

Setelah puas bercengkrama dan melepas rindu dengan orangtuanya, Yuna memilih pergi ke kamar lamanya.

Ia memejamkan matanya sambil menghirup aroma kamar kesayangannya itu.

Kamar yang pernah ditinggalkannya selama tiga tahun untuk mengikuti pekerjaan ayahnya yang mengharuskan menjadi pengajar sekolah dasar ternama di Osaka, Jepang.

Dan disitulah awal Yuna mengenal sosok Yuta, meski Yuta sebaliknya, ia tidak pernah tahu tentang Yuna.

Sekolah menengah pertama, Choi Yuna yang mejadi murid baru ditahun pertama, dan Nakamoto Yuta, senior ditahun akhir yang terkenal dengan kenakalannya, mengganti cat rambutnya dengan sesuka hati, suka membolos, pernah ketahuan merokok diam-diam bersama teman gengnya,  namun ajaibnya ia mempunyai segudang prestasi bidang akademik maupun non akademik.

Yuna tersenyum tipis ketika mengingat kenangan tentang masa sekolahnya.

Momen dimana ia hanya bisa mengagumi sosok lelaki bermarga Nakamoto itu dalam diam. It's priceless.

Dan meski kenyataannya sekarang orang yang pernah dikaguminya secara diam-diam itu sudah menjadi suaminya, su-a-mi. Tapi dengan kondisi yang seperti itu, entah ia harus merasa sangat beruntung bisa hidup bersama lelaki impiannya tapi dengan kenyataan bahwa lelaki itu sama sekali tidak melihatnya, Yuta tidak tahu apapun tentangnya, bahkan mungkin bagi Yuta, Yuna hanyalah sebuah paksaan, beban, yang harus dihadapinya sekarang.

Hal itu membuat Yuna sering merasa bersalah, ia yang menerima permohonan ayahnya Yuta, tanpa berpikir panjang, tanpa memikirkan bagaimana perasaan lelaki itu.

Hanya dengan bekal rasa yakin bahwa suatu saat ia akan bisa 'mengembalikan' sebagian dari Yuta yang hilang sejak kejadian beberapa tahun yang lalu.

Tapi entah kapan ia bisa melakukannya, kenyataan Yuta tidak mencintainya, itu merupakan tembok penghalang terbesar.

Yuna berjalan menuju laci meja belajarnya, membukanya dengan pelan.

Melihat sebuah buku kecil dengan cover berwarna merah muda itu membuatnya tersenyum.

"Buku harian, buku yang tiap lembar halamannya terdapat nama Nakamoto Yuta, aku menyedihkan sekali, ya ampun," gumamnya pelan sambil sesekali menggigut bibir bawahnya menahan tawa membaca tulisan di tiap halaman buku itu.

...

Yuna membantu ibunya memotong beberapa sayuran didapur.

Tatapannya terarah dengan sorot cemas melihat keluar jendela.

"Hujan disertai badai, ramalan dari aplikasi memang tidak selalu bisa dipercaya, hiks."

Mijoo tersenyum geli, "Itu artinya langitpun tidak membiarkanmu meninggalkan ibu hari ini. Menginap saja, kau bisa pulang besok. Beritahu suamimu,"

Yuna mengangguk saja, dengan cuaca seburuk ini, memang tidak mungkin ia pulang.

"Padahal ada kakak ipar dirumah, pasti dia sedih kalau aku tidak pulang,"

"Kakak ipar? Kakaknya Yuta? Momoka-chan?"

Yuna mengangguk. "Dia sedang hamil, bu. Dan ngidamnya cukup aneh, dia mengidam ingin menginap dirumah kami selama beberapa hari."

Mijoo mengangguk-angguk mengerti, "Orang hamil memang terkadang menakjubkan, aku salah satunya dulu,"

"Benarkah? Ada apa dengan ibu?"

"Aku memaksa ayahmu membuatkanku rumah pohon, lalu setelah dibuatkan yang sederhana, entah kenapa rumah itu disambar petir, aku sangat sedih sampai tidak mau makan saat itu, hahaha."

"Saat mengandungku?" tanya Yuna tidak percaya.

"Tentu saja, mengandung siapa lagi?"

"Ibu tidak pernah menceritakannya padaku," Yuna menahan tawa.

"Itu memalukan."

Saat anak dan ibu itu sedang asik bersenda gurau kemudian panggilan sang ayah menginterupsi kegiatan mereka.

"Kalian akan terkejut mengetahui siapa yang datang,"

Yuna dan ibunya saling pandang kebingungan.

Taeho menunjuk Yuna. "Kau, kau pasti akan pingsan mengetahuinya," ucapnya dramatis.

"Siapa yang datang dicuaca seperti ini, ayah?"

"Suamimu, Yuta."

"A-apa?"

To Be Continued.

HAIHAIII PARA READERS AUTHOR YANG SETIA MENUNGGU CERITA VERSI MAS ATUY INII XIXIXI AKHIRNYA AUTHOR BISA LANJUT SETELAH SEKIAN LAMA!! 😭😭😭

Tinggalin komen sebanyak-banyaknya tanggapan kalian buat part ini gimana hehe, biar author semakin semangat ngelanjutinnya hehe 😛😭

Jangan lupa vote juga!

ILYSM!

Thankyou

and

See You.

-vioneee12







































Let Me Be Your Healer, Mr. Nakamoto! | NAKAMOTO YUTA (Completed)Where stories live. Discover now