14

3.1K 492 56
                                    

Yuta tiba-tiba menghampiri Yuna yang tampak baru pulang dari supermarket, gadis itu sedang sibuk mengeluarkan keperluan bulanan yang dibelinya itu dari kantong belanjaan.

Yuna menyadari kehadiran Yuta, ia menoleh, mendapati lelaki itu dengan wajah kusut khas bangun tidurnya.

Gadis itu tersenyum manis.

"Nakamoto-san, selamat pagi! Kau ingin sarapan?"

Yuta hanya mengangguk dengan posisi tangan yang mengelus pelan perutnya.

Omo.

Pipi Yuna tiba-tiba memanas. Kenapa? Karena Yuta yang seperti itu entah kenapa terlihat sangat menggemaskan baginya.

Yuta menunjuk pipi Yuna dengan telunjuknya.

"Kenapa tiba-tiba merah begitu?"

Yuna mengerjapkan matanya beberapa kali, mengembalikan kesadarannya.

Yuna memegangi pipinya sendiri, "S-suhu ruangannya agak panas,"

"Ini dingin."

Yuna mulai kelabakan, "A-aku akan membuatkan sandwich!" Setelah mengucapkan itu, Yuna langsung berjalan cepat menjauhi Yuta, sementara lelaki tampan itu hanya bisa mengendikan bahunya cuek melihat tingkah aneh Yuna

Yuta duduk dikursi meja makan sambil menunggu sarapannya.

Karena penasaran, ia mengintip apa-apa saja yang dibeli Yuna.

Sebuah papperbag berwarna hitam yang paling menarik perhatian lelaki itu, bertuliskan nama sebuah nama brand yang tampak asing baginya.

Yuta menarik benda itu mendekat, kemudian tanpa ragu melihat isinya.

"Apa ini? Kain?"

Tidak cukup melihat saja, bak anak kecil yang selalu tidak puas dengan rasa penasarannya, Yuta pun mengeluarkan isinya.

Sebuah pakaian...

Yang berhasil membuat mata lelaki itu membulat lebar.

"Apa ini?!"

Yuna yang terkejut mendengar seruan Yuta, menoleh dan betapa terkejutnya ia.

Rasanya Yuna ingin pingsan saja sekarang.

"JA-JANGAN DILIHAT!!!!"

Yuna langsung merebut 'baju' berwarna hitam itu dari tangan Yuta.

Yuta menatap Yuna tidak habis pikir.

"K-kau?" tanyanya tercekat.

Yuna menggeleng kuat sambil menyembunyikan pakaian itu dibelakang punggungnya.

"Bukan! Bukan aku! A-a-aku aku-"

"Kau membeli pakaian itu?!"

"TIDAK! BUKAN!" Seru Yuna hampir berteriak. Yuna mencoba mengatur nafasnya, ia sangat malu sekarang.

Dan semua itu gara-gara kakak iparnya. Momoka.

"Ta-tadi kak Momoka datang s-saat aku baru pulang dari supermarket, dia memberiku papperbag itu, katanya hadiah. A-aku bahkan belum membukanya,"

Yuta tidak bisa berkata-kata, ia sendiri cukup syok melihatnya.

Sementara Yuna, gadis itu segera berlari dengan cepat sambil menahan malu menuju kamarnya, ia harus menyembunyikan 'baju' pemberian kakak iparnya itu.

...

Yuta melirik Yuna yang makan sandwich dengan wajah tertunduk dihadapannya.

Sejak insiden 'baju' mengejutkan beberapa saat yang lalu, Yuna tidak ada mengatakan sepatah katapun, gadis itu terus diam dan terkesan menghindari Yuta.

Let Me Be Your Healer, Mr. Nakamoto! | NAKAMOTO YUTA (Completed)Where stories live. Discover now