_01_

1.1K 33 13
                                    

Pagi menyapa dengan hangatnya sinar mentari yang menelusup masuk dari cela jendela kamar Clara Calista.

"Bangun sayang sekolah." Teriak Mey bunda Clara.

Clara membuka mata dan duduk di tepi kasurnya, enggan merapikan langsung kamarnya dia langsung menuju kamar mandi.

Memakai seragam batik khas SMA Nirwana, lalu merapikan kamar tidur dan pergi ke meja makan sambil membawa tasnya.

"Pagi bun, ayah mana?" tanya Clara.

"Ayahmu sudah berangkat kerja, ada meeting mendadak. Kamu sarapan dulu." kata Mey.

"Gak usah bun, takut telat Clara berangkat dulu yah bun." ucap Clara sambil mencium tangan bundanya.

"Kamu belum pake sepatu?" ucap Mey.

"Astagfirullah bun lupa, untung bunda ingetin." ucap Clara sambil menepuk jidatnya.

Emang dasar lo pelupa~author.

Setelah acara memakai sepatu selesai Clara kembali berpamitan pada bundanya.

"Clara berangkat bun, assalamualaikum." teriak Clara yang sudah menstater motornya dan melaju meninggalkan rumahnya.

"Walaikumsalam, ati ati jangan ngebut dijalan." teriak Mey.

***

Sampai di sekolah Clara memparkirkan motornya dan bergegas menuju lantai 2 dimana kelas XI IPA 3 berada.

"Assalamualaikum everybody." teriaknya memasuki kelas yang sudah lumayan ramai.

"Wa'alaikumsalam nenek lampir." balas teman 1 kelasnya.

Clara mengelus dada sabar.
"Sabar sabar, orang sabar di sayang tuhan."

Kenapa mak lampir? Iya karena dimata temen 1 kelasnya Clara kelihatan cuek dan galak kayak mak lampir. Tapi dia tetaplah Clara yang ceria dan bobrok dimata para sahabatnya.

Tengg.. tengg.. tengg..

Bel masuk berbunyi dan semua siswa langsung sigap duduk di tempat masing masing.

"Assalamualaikum, tolong bukain pintu!" teriak Pak Somat dari luar.

"Lah pak kan pintu kebuka." Ucap Bagas si ketua kelas.

"Lah iya forget." ucap Pak Somat sambil menepuk jidatnya.

Pak Somat adalah guru matematika, beliau memang orang yang humoris tapi saat pelajaran berlangsung seketika sifat humorisnya berubah jadi tegas.

"Oke anak anak kerjakan soal halaman 56 sampai 60, bapak tinggal ke ruang guru karena ada rapat." ucap Pak Somat lalu melenggang pergi meninggalkan murid muridnya.

***

Tengg.. tengg..

Bel istirahat berbunyi dan semua siswa berhamburan keluar kelas kecuali Clara dan Arin yang masih santai merapikan meja mereka.

"Lo gak ke kantin?" tanya Arin.

"Kuylah laper gua, belom sarapan juga." ucap Clara yang berdiri lalu keluar menuju kantin sekolah.

Sampai di kantin mereka bingung mencari tempat duduk karena banyak yang sudah terisi, ahirnya Arin menunjuk ada bangku kosong di pojokan.

Sweet Boyfriend [END]Where stories live. Discover now