_20_

99 11 0
                                    

"Raaaaa tunggguuu." Teriak Arin di sepanjang koridor sekolah sambil berlari menuju parkiran sekolah tanpa melihat banyak pasang mata yang memperhatihan Arin.

"Guaa teriakin dari tadi lu budeg apa gimana sih." Ucap Arin setelah sampai di parkiran dengan nafas ngos ngosan.

"Udah ngocehnya, ayok." Ucap Clara yang dari tadi sudah siap melajukan motornya.

Arin pun naik di jok belakang tanpa aba aba yang membuat si Clara sedikit oleng.

Setelah Arin naik di jok belakang Clara pun melajukan motornya.

"Woii bisa pelan pelan gak sihhh gua gak mau mati mudaaa!!!" Teriak Arin kepada Clara namun Clara tak menghiraukan teriakan Arin yang duduk di jok belakang ketakutan.

***

Malam hari ini sedang hujan, membuat suhu di kamar Clara pun menjadi dingin.

Clara pun menatap jendela kamarnya, menampakkan hujan diluar cukup deras.

Clara pun menghela nafasnya pelan dan tersenyum, lalu dia beralih melihat jam beker di nakasnya.

"Masih jam 9, dingin banget lagi bikinn coklat panas keknya enak nih." Guman Clara dalam hati.

Clara pun keluar kamar menuju dapur melihat masih adakah stok coklat disana.

Sesampainya di dapur Clara pun mencari cari tetapi tak menemukan satu bungkus coklat.

"Yah kayaknya habis deh." Ucap Clara dengan nada kecewa.

"Yaudalah balik aja tidur, lagian juga kaga ada tugas alhamdulillah."

Setelah mengecek tidak ada satu bungkuspun coklat di dapur Clara pun kembali ke kamarnya.

Sampai di kamar dia merebahkan tubuhnya ke kasurnya dan menarik selimut sampai perut.

Tak butuh waktu lama Clara pun sudah menjelajahi alam mimpinya.

***

Pagi hari yang cerah sesuai dengan perkiraan cuaca yang kemarin Clara baca di ponselnya.

Seperti biasa pagi hari di hari libur Clara tidak langsung mandi, melainkan membantu bundanya membersihkan rumah.

Setelah selesai membersihkan rumah Clara pun pergi mandi.

Setelah acara mandi selesai Clara menuju dapur dimana bunda Clara sedang memasak.

"Bunda nantik Clara ama temen temen mau ke pantai boleh kan." Ucap Clara kepada Mey yang sedari tadi masih fokus dengan wajan penggorengannya.

"Boleh, tapi jangan pulang terlalu sore ya bunda sendirian."

"Siap bun."

Tak lama ponsel Clara pun berbunyi dan menampilkan notif dari Satria.

Ting..

Satria♡
Kamu jadi ikut kan

Clara.Calista
Iya aku ikut

Satria♡
Ntar jam setengah 9 kita berangkat

Clara.Calista
Siap

Clara pun melihat jam diponselnya masih jam 8 jadi dia bersantai saja dulu.

"Raa bunda nantik pergi ke toko roti, ntar kalo kamu pulang bunda belum pulang kamu tunggu dirumah aja ya." Ucap Mey kepada Clara.

"Iya bun." Jawab Clara sekenanya.

Sebelum kepergian ayahnya, Clara dan Mey meminta Rey agar membangunkan sebuah toko roti di sekitar komplek rumahnya.

Dan alhasil sekarang toko tersebut sudah terbangun kokoh dan pelanggannya pun sudah cukup ramai.

Memang toko tersebut tak terlalu besar tapi tempatnya bersih dan nyaman.

***

Tinn.. tin...

Suara klakson mobil terdengar diluar rumah, Clara pun pergi mengecek keluar rumah.

"Ra ayok." Ucap Reva yang keluar dari mobil tersebut.

"Iya bentar." Clara pun pergi ke kamarnya mengambil tas slempangnya.

Bundanya sejak tadi sudah berangkat ke toko roti.

Clara pun bergegas keluar rumah dan tak lupa mengunci rumahnya.

"Yok berangkat." Ucap Clara setelah memasuki mobil tersebut.

"Bentar yang lain kemana?" Tanya Clara.

"Arin naik motor ama Bagas, Bisma juga naik motor ama Putra." Jelas Satria.

"Lah Riko?" Tanya Clara sekali lagi.

"Iya ini sekalian njemput dia juga."

Setelah percakapan tersebut berhenti Satria pun melajukan mobilnya menuju rumah Riko.

"Rikoooooo.." teriak Satria di depan rumah Riko.

"Assalamualaikum, koooo.." teriak Satria lagi.

***

Vote yang baik jan lupa vote yak.

Happy Reading😇

__batas_halal__

Sweet Boyfriend [END]Where stories live. Discover now