Prolog

481 38 13
                                    

Warning!

Umur dan sifat idolnya ngga sama!

Author cuma pake nama dan visualnya saja


"Baca sambil streamingan"



~Happy reading~






Stefano Junhoe Anggara, seorang remaja yang mengenakan kemeja berwarna biru gelap, dengan lengan tangan yang ia lipat sampai siku itu, sedang berjalan di makam untuk mencari seseorang. Setelah tadi pagi ia berurusan dengan polisi, ia memutuskan untuk pergi ke makam. Matanya menyipit, ketika melihat seorang gadis yang sedang memeluk batu nisan.

Penampilan gadis itu sangatlah buruk dan berantakan. Rambutnya yang acak acakan, pipi yang basah karena air mata, serta pakaiannya yang kusut.

Perlahan, Junhoe mendekat karena merasa kasihan. Ia lalu berjongkok di dekat gadis itu yang masih memeluk batu nisan.

"Lo.. Kenapa?" Pertanyaan itu langsung keluar dari mulut Junhoe. Matanya memandangi gadis itu penuh kasian.

"Hiks.. Hiks.." Gadis itu mengelap air matanya menggunakan tangan. Menundukkan kepalanya.

Junhoe menghela nafas berat. Mungkin gadis ini tidak tahu siapa Junhoe, betapa populernya dia si sekolah, dan jangan lupa, betapa tampannya dirinya.

"Gue tanya kok ka-"

"Diem bangsat," Desis gadis itu terdengar putus asa.

Junhoe menganga, detik berikutnya ia terkekeh pelan. Dia tidak salah dengarkan? Jika gadis di depannya baru saja mengucapkan kata kasar untuknya?

"Sekolah lo di mana sih? Lo kaga kenal gue?" Tanya Junhoe pada akhirnya.

Gadis itu akhirnya mau menatap Junhoe. Tapi ia tidak terkejut sama sekali. "Lo punya urusan apa sama gue?" Tanya gadis itu ketus.

Junhoe menggeleng pelan, menatap batu nisan itu sebentar. Lalu kembali menatap gadis itu. "Kaga, gue cuma kasian aja sama lo,"

Gadis itu berdecih, "Buat apa lo kasian? Tuhan aja ngga kasian sama gue," Jawabnya.

"Gue udah kehilangan semua orang yang gue sayangi, gue udah ngga punya siapa siapa lagi. Tega banget kan Tuhan?" Lanjut gadis itu seraya menampilkan senyum pahit.

Junhoe menghela nafasnya, "Semua keluarga lo udah meninggal?"

Gadis itu mengangguk. Lalu menatap batu nisan itu lagi, "Bunda sama ayah gue anak tunggal, kakek nenek gue juga udah meninggal semua. Bangsat emang.."

"Jangan begitu," Ucap Junhoe. "Tuhan lagi uji lo, seberapa kuat lo hadapi semua ini. Dia nguji lo kaya gini karena Dia yakin lo kuat,"

Gadis itu terlihat menghela nafasnya. Lalu menatap Junhoe, "Ngga usah sok ceramahin gue," Ketusnya lagi.

"To the point, lo pengin apa dari gue? Gue udah ngga punya apa apa lagi," Tanya gadis itu.

Dalam hati, Junhoe tersenyum, "Katanya lo udah ngga punya siapa siapa lagi, ikut gue aja kalo lu mau," Ucap Junhoe

Gadis itu berdecih, "Lebih baik gue mati, daripada harus jadi pembantu lo,"

Mendengar itu, Junhoe tertawa lepas. Lalu ia mendekat ke gadis itu sedikit, "Terus lo mau jadi apa? Pemuas nafsu gue?" Tanya Junhoe tepat di telinga gadis itu.

MY LIFE IS YOU [JUNROS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang