1

254 32 4
                                    

"Baca sambil streamingan"





~Happy reading~








Roseanne Jordania, atau gadis yang kerap di sapa Rose itu berjalan menuju rumahnya. Ia membanting pintu rumah. Dan tubuhnya merosot dibalik pintu. Ia mengeluarkan air matanya dan memandang sekeliling rumah dengan perasaan berat.

"Hiks.. Kenapa kalian meninggalkan ku sendirian?"

Rose menenggelamkan wajahnya diantara pundak dan lututnya. Ia tidak sanggup melihat foto keluarga yang menempel di dinding.

"Ayahh.. Bunda.."

"Bunda.. Rose ngga akan pernah maafin bunda karena udah ninggalin Rose sendiri.."

"Ayah.. Aku benci ayah karena udah bikin Rose nangis.."

Rose terus mengeluarkan air matanya. Ia sudah tidak peduli lagi dengan penampilan nya sekarang. Pasti sangat sangat berantakan. Ia sangat menyesal, kenapa ia tidak ikut saja saat orang tuanya hendak menuju bandara? Kenapa ia memilih untuk tidak ikut mereka pergi ke Australia?

KENAPA PENYESALAN SELALU DATANG TERAKHIR?!

Kedua orang tua Rose, meninggal kemarin karena kecelakaan mobil, saat mereka hendak ke bandara untuk terbang ke Australia, mengurus masalah bisnis. Namun, takdir berkata lain, mereka meninggal sebelum akhirnya terbang ke Australia dan menyisakan Rose sendiri.

Rose sudah kehilangan nafsu makannya. Ia kehilangan rasa semangatnya. Ia kehilangan senyumannya, ia kehilangan semuanya. Bahkan, ia sudah tidak punya niat untuk melanjutkan hidupnya.

Bukan masalah harta, tapi hanya mereka yang Rose punya. Keluarga mereka sangat berkecukupan, sehingga Rose tidak peduli dengan harta. Yang ia hanya inginkan adalah orang tuanya kembali.

Rose bangkit dari duduk nya. Menuju ke foto yang terpajang di nakas. Ada bingkai foto dirinya pribadi, foto keluarga, serta foto orang tua nya. Ia mengambil foto kedua orang tuanya. Mengusapnya pelan, sebelum akhirnya ia membanting foto itu. Hingga terdengar lah bunyi pecahan kaca.

"Aku benci kalian berdua.."




Junhoe berjalan santai menuju mobil adiknya tadi. Lalu ia duduk di tempat kemudi, memasang sealtbet ke dirinya, lalu menancapkan gas.

"Lu.. Udah ambil fotonya?" Tanya Junhoe, melirik ke Donghyuk sekilas.

Donghyuk mengangguki ucapan Junhoe. Lalu menunjukkan layar ponselnya ke Junhoe. "Yang ini bukan?" Tanyanya menahan tawa.

Junhoe menatap ponsel Donghyuk sebentar, sebelum akhirnya ia memukul kepala Donghyuk. Untung saja, adiknya itu langsung menghindari Junhoe dan terkekeh pelan.

"Lo gimana sih? Itu Eunha, bukan cewek tadi!" Protes Junhoe tidak Terima dan marah.

Donghyuk hanya tertawa pelan. Lalu ia memainkan ponselnya, "Yah.. Kaga gue ambil lagi," Ucapnya lirih.

Junhoe mendengus kesal lalu menatap tajam Donghyuk. Adiknya ini memang selalu mengajak ribut dengannya.

Tiba tiba, suara notif terdengar dari ponsel Junhoe. Dengan tergesa-gesa, ia mengambilnya dari kantong saku celananya dan segera membuka. Ia tau posisi seperti ini tidaklah aman, tapi mau bagaimana lagi? Junhoe takut ada info penting.

MY LIFE IS YOU [JUNROS] ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ