48 - End

259 15 13
                                    












~Happy reading~























4 bulan kemudian...

"Tired honey?"  Tanya Rose pada Junhoe saat melihat Junhoe yang kelelahan.

Junhoe hanya mengangguk sebagai jawaban. Penampilan nya saat ini cukup berantakan. Dengan lengan kemeja yang dilipat hingga siku. Dua kancing atas yang terbuka. Dan jangan lupa dasi Junhoe yang sengaja dia longgarkan.

"C'mon, I will make you hot chocolate,"

Rose lalu mengambil alih tas Junhoe dan menarik Junhoe agar duduk di bangku meja bar.

Dengan cepat, Rose segera membuatkan Hot Chocolate untuk Junhoe. Lalu ia duduk di samping Junhoe.

"Thanks honey," Junhoe langsung meneguk minumannya dengan pelan, karena terasa panas.

Rose menatap Junhoe yang sedang meminumnya pelan pelan. Tangannya lalu mengusap pelan bahu Junhoe, "So?  Gimana kantor hari ini?"

"Fine,"

Rose mengangguk patuh, "Aku siapin air dulu ya buat kamu mandi?"

Junhoe hanya menganggukinya saja. Ia lalu kembali menikmati minumannya tadi.

Sudah 3 bulan ia berada di sini bersama Rose. Gadis itu selalu menyambut Junhoe saat pulang dari kantor.

Bahkan pernah suatu kejadian, Rose tertidur di sofa ruang tamu. Karena waktu itu akhir bulan, Junhoe harus membuat laporan untuk diserahkan kepada direktur hingga larut malam.

Junhoe terkadang merasa kasian pada Rose. Karena gadis itu yang mengerjakan semua pekerjaan apartemen. Sedangkan Junhoe hanya akan tidur dan makan saja.

Junhoe sudah menawari Rose maid, tapi gadis itu menolaknya. Ia bilang ia bisa mengerjakan nya sendiri.

Memang bisa sih, tapi Junhoe kasian karena Rose pasti kelelahan.

"Tugas dari Mr. Edward udah dikerjain belum?" Tanya Rose tiba tiba, membuyarkan lamunan Junhoe.

Junhoe menggeleng pelan, "Kamu udah?"

Ya tentu saja Rose mengangguk. Dia kan rajin dan punya banyak waktu.

"Cepet kerjain, lusa dikumpulin lho," Ucap Rose mengingatkan.

Junhoe meneguk minumannya sampai habis, lalu ia berdiri, "Aku mo mandi, mau ikut?"

"Gak!"

Junhoe hanya tersenyum simpul saja. Ia lalu melangkah kan kakinya untuk menuju kamar. Karena letaknya kamar mandinya ada di dalam kamar.

Sementara Rose, ia lalu mematikan lampu ruang tamu, ruang TV serta dapur. Setelahnya, ia berjalan menuju kamar. Memainkan ponselnya sambil rebahan di ranjang king size.

Tak lama kemudian, Junhoe keluar dengan rambut yang basah. Handuknya ia lilitkan dipinggang. Ia mengambil pakaiannya di lemari, karena tadi Junhoe lupa tidak membawa nya.

"Awas berantakan.." Ucap Rose menyindir.

"Iya.."

Junhoe pun kembali masuk ke kamar mandi. Sedangkan Rose masih asik dengan ponselnya.

Tiba tiba saja perut Rose berbunyi. Ia berdecak sebentar lalu berjalan menuju dapur. Mencari makanan yang tidak terlalu berat untuk dia makan, karena sudah malam.

Senyum di bibirnya mulai terbit saat menyadari di freezer  terdapat satu es krim cup. Ia pun mengambil es krim tersebut dan memakannya.

Rose mendudukkan dirinya di meja bar. Ia terlihat sangat menikmati es krim tersebut.

"Rose?"

Gadis yang dipanggilnya itu menoleh, "Kenapa Jun?"

Junhoe mendekat ke arah Rose. Dengan pelan, Rose pun menyuapi Junhoe sesendok es krim dan Junhoe menerimanya.

"Kenapa makan es krim sih? Udah malem juga," Cibir Junhoe.

"Yeh.. Kamu nya juga mau," Balas Rose tak mau kalah.

Rose menawari lagi Junhoe sesendok es krim, saat Junhoe hendak melahap nya, Rose lebih dulu melakukannya. Gadis itu pun tertawa senang.

"Aish, mancing banget"

Rose pun akhirnya menghabiskan cup es krim tersebut sendirian. Sedari tadi, Junhoe hanya sibuk memandang Rose. Dengan usilnya ia mencuri sebuah ciuman di bibir Rose.

"Tidur yuk!"

"Gendong.." Rengek Rose

Junhoe menghelakan nafasnya, "Depan atau belakang?"

"Depan,"

Mau tidak mau, Junhoe pun akhirnya menggendong Rose di depan. Tubuh Rose tidak berat bagi Junhoe. Jadi, ia mau mau saja.

"Mmmhhh.." Gumam Rose saat ia merasa Junhoe menciumi bahunya.

Karena Rose hanya memakai tanktop saja. Dan hal itu membuat Junhoe semakin liar.

Junhoe lalu menurunkan tubuh Rose di ranjang. Ia lalu melumat bibir Rose sebentar, sebelum akhirnya ia menarik selimut untuk menyelimuti tubuh mereka.

"Jun, I want tell u something,"

Junhoe yang sudah memejamkan matanya pun hanya berucap, "What?"

"Yeah.. U became to be a father,"

Junhoe mencerna ucapan Rose sejenak. Saat ia sudah sadar, ia membuka matanya dan menatap Rose dengan tatapan tidak percaya.

"Tell me if u lie. We never do it something since here,"

Ya.. Memang sejak di sini, Junhoe tak pernah melakukan hubungan dengan Rose. Karena Rose yang beralasan ingin lulus di tahun yang sama dengan Junhoe.

Mereka hanya akan melakukan foreplay, jadi mustahil bagi Junhoe jika Rose hamil.

"No, I'm not lie, I'm just kidding," Sahut Rose seraya menahan tawanya.

Junhoe rasanya ingin mengutuk Rose menjadi anak kecil, lalu ia akan melemparkan Rose ke udara.

"Yeah.. You can't lie to me," Jawab Junhoe seraya memejamkan matanya lagi.

Karena gemas, Rose mencubit hidung Junhoe. Dengan usil, ia lalu melumat bibir Junhoe lama. Dan remaja itu tentu saja membalasnya.

"Good night my husband," Ucap Rose setelah melepaskan tautan bibirnya.

Junhoe mengecup kening Rose pelan, "Night too, my girl,"

























End!!!!



Tengkyuu buat yang udah dukung author sampe sini

Maaf kalo author nya nyebelin

Maaf kalo kalian pengin double up tapi ga author kasih

Jahat banget ya author?

Jangan lupa mampir di

My name is Rosé

Tengkyuuu

MY LIFE IS YOU [JUNROS] ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن