"Papaaaaa!!"
Sontak mata Damares membulat sempurna saat gadis kecil itu meneriaki nama 'Papa' menatap mata mungil itu.
Ranayya menjadi mengingat apa yang dikatakan Uncle Raka dan Nenek Ani pada-nya. Saat melihat wajah Damares.
"Papaaaaa!" tanpa ma...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Auva masuk kedalam kamar. Menemui Ranayya yang masih terlelap dibawah selimut, membuka tirai jendela dan duduk ditepi ranjang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Rayya, bangun yuk sayang." mendekati anaknya dan memberikan beberapa kecupan di pipi Ranayya, tentunya membuat gadis kecil itu terusik.
"Ayo bangun, mandi dulu, udah siang."
Menggeliat kecil, Auva menjauhkan tubuhnya saat mata anaknya terbuka dengan wajah bantal.
"Mau pulang ke jakarta nggak?"
Dengan gerakan cepat, Ranayya mendudukkan dirinya. "Nenek udah sembuh?"
Auva mengangguk lucu dengan tersenyum. "Iya, Nenek udah nggak sakit lagi."
Merentangkan tangannya dan membawa Ranayya kedalam pelukannya seperti koala. Mengusap wajah anaknya saat gadis kecil itu menguap.
"Masih ngantuk?" tanya Auva lembut mengecup dahi anaknya dengan sayang.
"Kerumah sakit lagi, Ma?"
"Iya, yuk mandi."
Auva pun mengajak Ranayya mandi. Sesekali bermain didalam bath up bersama bebek mainannya. Kalo sudah mandi, Ranayya akan lama karena banyak main dan berceloteh.
Setelah selesai mandi, Auva memakai kan anaknya baju sembari menyuapkan semangkuk bubur pada anaknya.
Hal yang Auva kesal, anaknya selalu sulit makan dan ia pasti akan memberikan vitamin pada anaknya.
"Nanti kalo Rayya udah sampai kerumah, main sama Papa ya." berdiri di dekat jendela hotel dengan mainan barbie ditangannya.
