Bab 58

174K 19.8K 3.9K
                                    

Setelah pulang dari pemakaman Eyang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pulang dari pemakaman Eyang. Ayah dan Ranayya pulang dulu ke jakarta, karena urusan hak asuh Ranayya belum selesai.

Usia Damares dan Auva itu belum bisa menikah sebenarnya. Karena masih sangat muda dan batas usia nikah itu 19 tahun.

Damares masih berusia 18 tahun dan dua bulan lagi dia akan 19 tahun. Auva baru aja 18 tahun. Ya Damares sempat nganggur setahun tak sekolah. Makanya tua wkwk

Setelah acara yasinan Eyang. Auva dibuat sibuk di dapur. Membantu mencuci piring dan Damares membantu yang lain diluar.

Sekalian berbincang pada warga disini.

Auva memilih mandi setelah semua pekerjaan selesai. Rumah pun mulai sepi saat semuanya kembali ke dalam kamar.

Melihat Auva yang hanya memakai handuk keluar dari kamar mandi. Damares segera menutup pintu rumah dan menyusul Auva masuk kedalam kamar.

"Pintu rumah udah kamu tutup?" tanya Auva membuka kopernya mengambil pakaian tidur.

"Udah."

Auva berdecak sebal. Saat Damares mengunci pintu kamar. Nenek Ani yang keluar mengambil air minum dan mendengar pintu terkunci pun hanya menggeleng saja.

"Anak muda," kata Nenek Ani.

Menghampiri Auva dan memeluk gadis itu dari belakang.

"Kamu belum minta kado dari aku," ucap Damares menghirup aroma vanila di tubuh Auva. Mengecup lembut bahu gadis itu.

Auva terkekeh pelan kemudian mengelus tangan Damares yang bertengger manis di pinggangnya.

"Aku yang akan ngasi kado ke kamu. Mau?"

"Kado apa?"

Auva membalikkan badannya menatap Damares dengan senyuman. Eyang selalu bilang tak boleh menolak permintaan suami.

Kemarin karena sudah sangat lelah. Auva menolak permintaan Damares.

"Kamu mau isi kado nya apa?" tanya Auva melemparkan pertanyaan balik pada Damares.

Perlahan Damares merebahkan tubuh Auva dan menindihnya. Membelai pipi lembut Auva.

"Kamu yakin?" Damares memastikan Auva.

Auva mengangguk kecil, memeluk leher Damares. "Aku yakin."

Damares yang sudah dapat lampu hijau pun dari Auva mulai mencium lembut bibir itu yang kini saling berpagutan satu sama lain. Tangan Damares tak tinggal diam membuka handuk yang meliliti tubuh polos Auva kemudian... Nungguin ya wkwkw. Sensor guys

🐈

Auva mengerjapkan matanya saat matahari masuk malu-malu lewat celah jendela kamarnya. Pertama yang ia lihat adalah wajah Damares yang tenang.

P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang