0.7

646 178 12
                                    

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.






   selesai makan, mereka membersihkan bungkusan makanan mereka dan membuangnya ke tempat sampah. haechan menepuk perutnya yang kenyang sambil tersenyum. sementara yang lain juga terlihat senang setelah mendapat makanan gratis.

   "sering-sering aja shuhua begini," celetuk han. "tiap hari gue bisa makan enak."

   "kaya orang susah aja lu!" komentar felix.

   "julid aja kerjaan lo, ya!" balas han.

   jeno memperhatikan mereka dengan jengah. kemudian, pemuda itu memegang tangan shuhua. gadis cantik tersebut menoleh kenapa jeno.

   "pulang sama gue, yuk," ajak jeno.

   wajah shuhua seperti ingin menolak. dia ingin pulang bersama haechan. akan tetapi, jeno langsung menarik gadis itu dan melambaikan tangan kepada teman-temannya.

   "gue sama shuhua cabut duluan!" seru jeno.

   dengan terpaksa shuhua mengikuti jeno. gadis itu cemberut. jeno memelankan jalannya dan melepaskan tangan shuhua.

   "jeno, ih!" keluh shuhua. "gue mau pulang sama haechan tadi!"

   "udah lah," sahut jeno. "lo kan udah dapet perhatiannya tadi."

   shuhua tiba-tiba tersenyum. "iya juga. karena lo yang udah ngasih saran beliin makanan buat mereka, gapapa gue pulang bareng lo."

   jeno tersenyum miring. "semudah itu lo nerima saran orang."

   "sarannya juga bagus," kata shuhua. "haechan jadi seneng sama gue."

   "terus kalo gue saranin hal-hal lain biar lo bisa bikin haechan seneng, lo mau ngelakuin?" tanya jeno.

   "pasti lah mau," jawab shuhua dengan enteng.

   jeno menatap shuhua dengan lekat. lalu, satu kata meluncur begitu saja dari bibir jeno.

   "bego."

   shuhua langsung memukul bahu jeno. pemuda itu berjengit karena terkejut. sementara shuhua memasang wajah kesal. gadis itu kemudian berjalan lebih dahulu, meninggalkan jeno.

   jeno hanya tersenyum. memang seperti itulah shuhua. dia dengan keras kepalanya, apapun dia lakukan agar haechan bisa bersamanya. bodoh, seperti kata jeno.

   pemuda itu kemudian menoleh ke arah kanan. pandangannya tertuju pada tanaman asoka yang berdiri tinggi di sepanjang jalan di halaman sekolah. pemuda itu tersenyum miring.

   "dasar renjun," gumamnya. pemuda itu kemudian menyusul shuhua menuju parkiran siswa.

   sementara itu, renjun mendapati dirinya hampir saja jantungan ketika jeno tiba-tiba menoleh ke arahnya. apakah jeno melihatnya bersembunyi di balik tanaman? renjun bersumpah bahwa jeno tersenyum miring ketika menoleh ke arahnya.

   renjun berdiri tegak sambil mengawasi jeno yang membonceng shuhua menggunakan sepeda motornya. pemuda itu terdiam, memikirkan percakapan jeno dan shuhua yang sempat dia dengan sebagian.

   jadi jeno yang membantu shuhua agar gadis itu semakin dekat dengan haechan? begitulah pemikiran renjun saat itu. memikirkannya saja sudah membuat renjun kesal. susah sekali untuk membuat shuhua suka padanya.

   renjun menghela napasnya. pemuda itu kemudian memilih untuk pulang.






•••






update lagi dong, kali ini lebih cepet dari biasanya.

btw apaan tuh jeno sama renjun sama shuhua juga...

[III] tenebris: pandora's boxМесто, где живут истории. Откройте их для себя