0.9

649 168 12
                                    

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.






   shuhua hanya ingin pulang ke rumah secepatnya.

   namun, dia malah terjebak di rapat osis/mpk. shuhua menyandarkan tubuhnya di dinding. hari itu melelahkan sekali bagi shuhua. dia kesal dengan jadwal mata pelajaran hari itu. masa pelajaran fisika, kimia, matematika peminatan, dan pkn disatukan dalam sehari? otak shuhua hampir berkukus karenanya.

   shuhua menghela napas lelah. gadis itu tanpa sadar menutup kedua matanya. dia bahkan sedari tadi hanya diam menyimak jalannya rapat tanpa berkomentar apa-apa.

   beberapa saat kemudian, dia merasakan sebuah senggolan di lengan kanannya. gadis itu kembali membuka mata dan mendapati haechan sedang memandanginya. shuhua balas memandang haechan.

   "yah malah tidur," celetuk haechan dengan pelan

   "berisik, gue ngantuk!" balas shuhua.

   "sama, sih," kata haechan. "ngeselin banget kalo rapat pas pulang sekolah begini."

   "iya, padahal gue mau pulang terus tidur," sahut shuhua mengiyakan. "mana laper lagi."

   haechan terkekeh pelan mendengar keluhan shuhua. "ya makan abis ini."

   "mau nemenin gue makan gak?" tanya shuhua.

   "maaf ya, gue udah janji mau jalan sama nancy," jawab haechan, merasa sedikit bersalah. "dia lagi nungguin gue sekarang."

   shuhua yang sudah kesal itu kini menjadi marah. selalu saja nancy yang haechan pilih. dia benci sekali mendengar nama gadia itu. shuhua kemudian hanya diam, tak mau berkomentar. padahal hatinya dibakar rasa cemburu.

   akhirnya, rapat pun selesai. shuhua langsung membereskan barangnya dan keluar dari ruangan osis/mpk. sedangkan haechan mengikutinya dari belakang.

   "pulang sama siapa, shua?" tanya haechan.

   shua, nama panggilan haechan untuk shuhua sejak dulu. nama itu terasa manis saat diucapkan oleh haechan. shuhua menatap haechan dengan sendu.

   "sama sopir gue," jawab shuhua.

   "oh, yaudah," kata haechan. "gue duluan, ya. tuan putri udah nungguin. dah!"

   tanpa menunggu balasan dari shuhua, haechan berlari kecil menjauh dari sana. shuhua terus memandangi punggung haechan yang semakin lama semakin menjauh hingga tak terlihat.

   sulit sekali, ya? shuhua harus bersikap biasa saja di depan haechan. padahal hatinya sakit. namun, dia tidak ingin menyinggung haechan dengan mengatakan hal yang tidak baik terhadap nancy.

   "shu, ngapain lo bengong?" tanya seseorang di sampingnya.

   shuhua menoleh dan mendapati siyeon sedang berdiri di sampingnya. "gak papa," jawab shuhua seadanya.

   shuhua berusaha untuk tidak memutar bola matanya di hadapan siyeon. satu lagi pengganggu datang. shuhua jengah melihat siyeon. dia tidak suka dengan gadis itu.

   siyeon sering mengganggu jeno dan lia. padahal, shuhua sudah bersusah payah untuk membuat jeno dan lia saling suka. siyeon juga sering sok akrab kepada jeno, membuat jeno risih. dia tidak suka sahabatnya diganggu seperti itu.

   "capek banget ya jadi lo," celetuk siyeon tiba-tiba.

   "kenapa?" tanya shuhua.

   "pasti capek ngeliat haechan milih nancy terus," jawab siyeon.

   shuhua menatap siyeon dengan tajam.  dia berusaha menelisik mata siyeon. apa yang diinginkan oleh gadis licik ini?

   "bukan urusan lo," balas shuhua dengan ketus.

   siyeon tertawa. lalu, dia menatap shuhua. "lo mau negosiasi sama gue, gak?"

   tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan mereka sedari tadi.





•••





nah loh apaan

[III] tenebris: pandora's boxWo Geschichten leben. Entdecke jetzt