[III] tenebris: pandora's box

1.5

   "susah bener soalnya," gumam han.

   kelas xi mipa 4 mendapat jam pelajaran kosong siang itu. pak doyoung yang seharusnya mengajar fisika hari itu tidak dapat berhadir karena sakit. akan tetapi, beliau memberi tugas menjawab 10 soal kepada para siswa. tentu ada beberapa yang mengerjakan, ada juga yang bersantai karena malas.

   "kyung, nomor 1-10 jawabannya apa?" tanya han kepada nakyung yang duduk di sampingnya.

   "jangan semua lo tanyain juga, nyet!" protes nakyung.

   "yaudah, 1-9 deh," kata han lagi.

   "sama aja, dong!" geram nakyung. gadis itu memukul kepala han menggunakan pulpen. "usaha sendiri lah."

   "gimana mau usaha," kata han, "rumusnya aja gue kagak tau yang mana."

   nakyung mengabaikan han. pemuda itu berdecak kesal. kemudian, han menepuk bahu siyeon yang duduk di depannya. "yeon, lo dapet gak jawabannya?"
 
   ketika siyeon berbalik, han terlonjak kaget dan menyebabkan mejanya tergeser. nakyung langsung berucap kata kasar karena ulah dari han. namun, han malah terdiam.

   "gak dapet, han," kata siyeon dengan ceria. kemudian, gadis itu kembali menghadap depan.

   "o-oh," sahut han.

   "han jisung!" seru nakyung. "kecoret kan buku gue!"

   "kyung," kata han dengan pelan.

   "apaan?" tanya nakyung.

   han mengisyaratkan nakyung untuk mendekat. han pun berbisik di samping telinga nakyung.

   "lo tadi liat gak mata siyeon merah?" bisik han.

   "hah?" balas nakyung. "abis dikucek kali."

   "bola matanya yang merah," bisik han lagi.

   "ahelah ngarang lu," kata nakyung. "udah mulai halu ni anak ternyata."

   han mendengus kesal. "yaudah kalo gak percaya."

   di depannya, siyeon menatap ke arah luar tanpa menoleh sama sekali.

   gadis itu kemudian mulai berhitung. "1... 2... 3."

   shuhua muncul tepat setelah hitungan ketiga. siyeon tersenyum senang. shuhua masuk ke dalam kelas xi mipa 4.

   "akhirnya," gumam siyeon, namun bisa didengar oleh han dan nakyung.

   "lah, shuhua," sapa nakyung. "kelas lo jamkos juga?"

   "iya," jawab shuhua. "bu seulgi ada urusan katanya."

   "oh," balas nakyung. "ngapain ke sini, shu?"

   "mau ngomong sama siyeon," sahut shuhua.

   "ngomong apa?" timpal siyeon.

   "gue terima tawaran lo kemaren."

   siyeon tak dapat menyembunyikan senyumannya.

•••

makin rumit gak sih 〒_〒