24

1K 164 20
                                    

Suara nyaring yang berasal dari alarm berhasil mengganggu tidur nyenyak seorang Renjun. Dengan bersusah payah, ia mencoba meraih ponsel miliknya yang ia simpan diatas nakas yang berada tepat di samping tempat tidurnya. Berhasil menonaktifkan alarm, akhirnya ia beranjak untuk bangun. Jam menunjukan pukul setengah 6 pagi hari. Nyawa yang sudah sepenuhnya terkumpul, Renjun kemudian membereskan tempat tidurnya. Tak lupa, ia juga membuka gorden yang menutupi jendela kamarnya. Kemudian, ia bergegas untuk siap siap pergi ke sekolah.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 40 menit untuk bersiap siap, Renjun pun keluar dari kamar kesayangan nya. Sebelum turun ke lantai bawah, seperti biasa, ia akan mampir ke ruangan yang berada tepat di seberang kamarnya. Ia mengetuk pintu, kemudian membuka pintu ruangan itu tanpa perintah.

"Selamat pagi, adek!"

Renjun melihat kakaknya sedang berkaca di depan cermin. Niat untuk membangunkan kakaknya pun gagal.

"Selamat pagi juga, kak. Masih lama siap siap nya?"

"Sebentar lagi juga selesai. Kamu duluan aja turun ke bawah."

Renjun menganggukan kepala pertanda mengiyakan.

Renjun menutup pintu kamar kakaknya kemudian pergi berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah.

Dari kejauhan, ia sudah dapat mencium wangi harum yang berasal dari arah dapur. Tidak perlu menebak, sudah pasti ibunya sedang memasak sarapan.

Renjun berjalan menuju ke arah dapur. Sesuai prediksi, sudah terdapat Ny. Narendra yang sedang asyik dengan kegiatan memasak nya.

"Selamat pagi, mami!"

Renjun menyapa Ny. Narendra dengan penuh semangat. Ia berlari kecil menghampiri ibunya kemudian memeluknya.

Ny. Narendra menerima pelukan dari Renjun kemudian mengecup puncak kepalanya singkat.

"Selamat pagi, prince! Anak ganteng rajin banget jam segini udah siap." Ucap Ny. Narendra sembari tersenyum.

Renjun kemudian berjalan menuju ke arah rak dimana tempat piring dan juga gelas disimpan. Ia mengambil satu gelas kecil, ia berjalan ke arah kulkas, dan mengeluarkan air mineral disana.

Renjun memilih untuk duduk di meja makan yang ada tepat disamping dapur. Ia menuangkan air kemudian meminumnya.

"Aduh, kamu ini masih pagi sudah minum air dingin. Nanti perut kamu sakit." Omel Ny. Narendra.

Renjun hanya tersenyum memperlihatkan deret giginya.

Tak lama, Doyoung pun turun dari lantai atas. Ia berjalan ke arah dapur mendekati ibunya.

"Selamat pagi, mami!" Ucap Doyoung sembari memeluk ibunya.

"Selamat pagi, prince! Ganteng nya mami." Ucap Ny. Narendra menerima pelukan anak sulungnya dan mengecup puncak kepalanya singkat.

Doyoung kemudian duduk tepat disamping Renjun. Ia melihat ponsel miliknya sebentar. Doyoung beranjak dari duduknya, ia berjalan untuk mengambil gelas kecil.

"Mami, ini teh apa?"

Doyoung bertanya ketika ia melihat teko kecil berisi teh hangat di dalamnya.

"Itu mami bikin teh chamomile."

Doyoung kemudian membawa teko kecil itu ke meja makan.

"Kakak hari ini ada kelas?" Tanya Ny. Narendra.

Doyoung yang sedang asyik meminum teh hangat buatan ibunya pun menghentikan aktivitasnya.

"Iya, mi. Kakak ada kelas pagi hari ini."

Me and my illness ; RenjunWhere stories live. Discover now