09

1.8K 226 15
                                    

"A-apa dok? Adik saya m-mengidap apa?"

"Sepertinya, Renjun mengidap bipolar." Ucap dokter Jungwoo.

Doyoung sangat sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh dokter Jungwoo. Saking terkejutnya, rasanya dunia sempat berhenti barang sebentar.

"Saya jelaskan dulu supaya kamu tidak kebingungan."

"Jadi, bipolar itu adalah suatu gangguan mental yang ditandai dengan perubahan mood yang sangat drastis dan signifikan. Penyebab bipolar ini sebenarnya belum diketahui pasti. Namun, terdapat dugaan bahwa ini terjadi karena adanya gangguan pada neurotransmitter." Ucap dokter Jungwoo.

"Neurotransmitter adalah senyawa alami yang berfungsi menjaga fungsi dari otak. Gangguan pada neurotransmitter itu sendiri dapat dipicu oleh beberapa faktor. Seperti genetik, fisik, sosial, dan lingkungan. Bipolar dapat terjadi pada semua kalangan. Tidak hanya pada orang dewasa atau remaja saja, tapi pada anak anak pun bisa. Pengidap bipolar biasanya memiliki dua fase yang berbeda. Ada fase manic dan ada fase depressive." Ucap dokter Jungwoo.

"Sebelum terjadi perubahan dari satu emosi ke emosi yang lain, pengidap biasanya mengalami fase dimana suasana hati, mood, atau emosi pengidap normal. Namun, pada beberapa kasus tertentu, pengidap bahkan tidak mengalami fase normal." Ucap dokter Jungwoo.

"Fase manic adalah fase dimana pengidap bipolar merasa sangat senang, bahagia, bersemangat, penuh energi, banyak bicara, sangat percaya diri, penuh dengan ide ide, mudah terganggu, tidak nafsu makan, dan keinginan untuk tidur menurun. Fase manic terkadang membuat pengidap berpikiran untuk memutuskan sesuatu hal tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Sehingga terkadang mereka suka membuat keputusan yang buruk...."

".... Sedangkan, fase depressive adalah fase dimana pengidap bipolar merasa sangat sedih, putus asa, terpuruk, lemas dan tidak berenergi, tidak bersemangat, sulit berkonsentrasi, merasa tidak berguna, kesepian, merasa bersalah, pesimis, kesulitan untuk tidur, tidak nafsu makan, delusi, dan yang paling parah adalah ingin melakukan bunuh diri...."

".... Adapun pengidap yang mengalami kedua fase tersebut secara bersamaan. Seperti pengidap sedang merasa bersemangat tapi sekaligus pengidap merasa sangat sedih. Fase ini disebut dengan fase mixed state. Episode atau fase dari kedua mood ini bisa terjadi selama beberapa hari atau bahkan sampai berbulan bulan." Jelas dokter Jungwoo.

"Selama sesi konseling tadi, pertama dia tidak mau bercerita tentang apa yang terjadi pada dirinya. Jadi, saya pancing dengan cerita tentang salah satu pasien saya. Dan berhasil. Dia mulai mau bercerita kepada saya. Dia mengatakan bahwa dia kesulitan mengontrol emosi dan moodnya. Dia mengatakan moodnya berubah tanpa seizin dirinya. Dia bilang, jika moodnya sedang bagus, dia bisa merasa sangat senang, bahagia, bersemangat sampai sampai jantungnya berdegup sangat kencang...."

".... Dan jika moodnya sedang buruk, dia merasa sangat sedih, tidak bersemangat, bahkan merasa tidak pantas untuk hidup. Dia pernah di bully oleh beberapa temannya. Dia juga mengalami kesulitan untuk tidur." Ucap dokter Jungwoo.

"Dok, apakah kondisi adik saya sudah separah itu?" Tanya Doyoung hati hati.

"Dari hasil pengamatan dan konseling tadi, saya pikir, kondisi Renjun sudah cukup parah. Karena, Renjun bercerita kepada saya, dia mengatakan kalau dia sering melakukan self-harm dan dia pernah melakukan percobaan bunuh diri." Ucap dokter Jungwoo.

Doyoung diam tak berkutik. Mendengar diagnosa dokter Jungwoo terhadap adiknya itu sudah cukup membuat dirinya sangat terkejut. Ditambah lagi dengan mendengar pernyataan adiknya bahwa dia sering melakukan self-harm dan melakukan percobaan bunuh diri.

Me and my illness ; RenjunTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon