08

1.9K 236 31
                                    

Dokter Jungwoo memasuki ruangan dengan membawa kursi roda. Renjun pelan pelan bangun dari posisi berbaringnya. Doyoung yang sedari tadi berada di dekat adiknya itu membantu sang adik untuk duduk di kursi roda.

"Kalau ada apa apa, telfon kakak ya?" Ucap Doyoung.

"Hmm." Jawab Renjun sembari tersenyum.

"Ayo dok! Renjun udah gak sabar pengen ke taman!" Ucap Renjun bersemangat.

"Ayoo!"

Dokter Jungwoo menatap Doyoung sebentar, lalu membawa Renjun pergi meninggalkan ruangan.

*

"Waahh, akhirnya Renjun bisa hirup udara segar!" Ucap Renjun.

"Kamu senang?" Tanya dokter Jungwoo.

"Iya dok! Renjun udah lama gak pergi keluar. Makanya Renjun senang." Ucap Renjun.

Mendengar ucapan Renjun, dokter Jungwoo tertawa kecil sembari terus mendorong kursi roda Renjun. Dokter Jungwoo mencari tempat yang pas untuk mereka melakukan konseling. Akhirnya, dia memutuskan untuk membawa Renjun duduk di dekat pohon yang ada di taman Rumah Sakit itu.

"Kamu duduk di kursi roda aja ya? Dokter duduk di bangku ini." Ucap dokter Jungwoo.

Yang diajak bicara malah asik dengan hidupnya sendiri. Sungguh, Renjun merasa, hal kecil seperti ini saja bisa membuat dirinya merasa senang. Ketika ia sakit tidak keluar dari kamar rumah sakit, lalu ada kesempatan untuk pergi keluar menghirup udara segar. Renjun sangat bersemangat sekarang. Sampai sampai, jantungnya sedikit berdegup lebih kencang dari biasanya.

"Dok! Renjun bersemangat banget jalan jalan di taman hari ini! Ajak Renjun keliling lagi yuk?!" Ucap Renjun ke dokter Jungwoo.

"Istirahat dulu deh sebentar ya? Dokter agak cape." Ucap dokter Jungwoo.

Mendengar jawaban dari dokter Jungwoo, Renjun merasa sedikit kecewa, tapi dia juga merasa tidak enak jika dia memaksa dokter Jungwoo untuk mengajaknya berkeliling dengan keadaan dokter Jungwoo sedikit lelah. Akhirnya, Renjun pun menyetujui tawaran dokter Jungwoo.

"Renjun."

"Iya, kenapa dok?"

"Dokter mau cerita deh." Ucap dokter Jungwoo.

"Cerita tentang apa?"

"Jadi, dokter itu pernah memiliki satu pasien. Laki laki. Dia lebih tua 2 tahun daripada kamu. Waktu itu, kesehatan mental nya terganggu. Nah, dia pergi ke rumah sakit ini untuk menjalani perawatan dan akhirnya bertemu dengan dokter. Dia itu anaknya baik banget, pendiam, ceria, sama seperti kamu. Memiliki wajah yang tampan. Tetapi, waktu itu, ada beberapa hal yang mengganggu pikirannya sehingga kesehatan mentalnya pun terganggu." Ucap dokter Jungwoo.

"Ketika diperiksa oleh dokter dan menjalani konseling, dia di diagnosa mengidap Generalized Anxiety Disorder. Jadi, Generalized Anxiety Disorder itu semacam gangguan pada mental yang menyebabkan pengidap merasa cemas. Rasa cemas yang dirasakannya pun bukan hanya sekedar rasa cemas biasa, rasa cemas yang dialami pengidap itu berlebihan."

"Sebenarnya, jika kita merasakan cemas itu hal yang wajar. Tetapi, jika rasa cemas yang dirasakan oleh seseorang itu terlalu berlebihan hingga mengganggu keseharian orang itu, maka dia harus segera pergi ke profesional. Orang yang mengidap penyakit ini, mengalami kesulitan untuk mengendalikan rasa cemas dan juga biasanya mereka akan mengalami kesulitan untuk tidur."

Me and my illness ; RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang