12

1.3K 176 14
                                    

Doyoung keluar dari kamar Renjun. Dia berjalan menuruni tangga untuk pergi ke arah dapur. Membuka kulkas dan menyimpan cake kesukaan adiknya lalu beranjak lagi pergi ke atas.

Doyoung membuka pintu kamarnya.

Ia memasuki kamarnya sembari melepas semua pakaian yang ia pakai. Menyimpan pakaian nya kedalam laundry bag.

Ia menghampiri lemari dan mengambil pakaian untuk tidur. Ketika ia hendak menaiki kasur, ia lupa belum pergi membersihkan dirinya.

Ia kemudian memasuki kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Ia memulai kegiatan membersihkan dirinya. Mulai dari gosok gigi, cuci muka, sampai melakukan serangkaian skincare yang biasa ia lakukan setiap malam.

Setelah semuanya selesai, ia kemudian terdiam. Menatap kosong ke arah kaca yang ada di depan nya. Ia memikirkan banyak sekali hal.

"Semua akan baik baik saja, Doy. Semua akan baik baik saja." Ucap Doyoung kepada dirinya sendiri.

Ia kemudian keluar dari kamar mandi, dan pergi menghampiri ranjang kasur tempat ia biasa tertidur dan merebahkan tubuhnya.

Ia memeriksa handphone nya barang sebentar, lalu ia memutuskan untuk tidur.

*

"Kak, bangun." Ucap Renjun sembari menepuk nepuk pipi sang kakak.

Namun, tidak ada tanda tanda Doyoung akan bangun. Akhirnya, ia memilih untuk membuka tirai yang menutupi jendela kamar kakaknya itu.

"Kak, cepetan bangun udah siang!" Ucap Renjun sedikit kesal sembari menggoyangkan tubuh kakaknya.

Doyoung menggeliat sebentar, membuka matanya pelan pelan.

"Sekarang jam berapa dek?" Tanya Doyoung.

"Jam 7, cepetan mandi. Kan nanti kakak harus anterin adek ke sekolah." Ucap Renjun.

"Iya iya, kamu tunggu dibawah. Kakak mandi sekarang." Ucap Doyoung sembari bangun dari kasurnya.

Mendengar apa yang diucapkan oleh kakaknya, ia mengangguk dan keluar dari kamar kakaknya.

*

"Kakak mu udah bangun?" Tanya Ny. Narendra.

"Udah, barusan adek bangunin." Ucap Renjun sembari duduk di meja makan.

"Mau sarapan apa sekarang?" Tanya Ny. Narendra.

"Mau susu sama sereal aja deh, mi." Ucap Renjun.

"Cuma itu? Mumpung mami ada di rumah, kapan lagi kan dimasakin sarapan." Ucap Ny. Narendra.

Renjun terdiam sebentar, ia terlihat sedang memikirkan hal yang ditanyakan oleh ibunya.

"Iya, sereal sama susu aja deh. Soalnya Renjun lagi gak pengen sarapan yang aneh aneh." Ucap Renjun.

Yang mendengar ucapan itu, hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

Memang dari kecil, Renjun itu anak yang simpel gak mau ribet. Apalagi soal sarapan. Yang penting perutnya isi, sudah bukan suatu masalah lagi.

"Yaudah, tunggu bentar mami ambilin dulu susu sama sereal nya." Ucap Ny. Narendra.

Renjun mengangguk kecil, lalu ia mengambil handphone miliknya di dalam saku celana.

Me and my illness ; Renjunजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें