20

1.2K 166 24
                                    

Bunyi alarm yang cukup nyaring mengisi seluruh ruangan. Membuat sang tuan harus mengakhiri bunga tidur yang indah. Renjun mengusap mata nya sebentar, ia bangun kemudian duduk bersandar di atas ranjang mengumpulkan nyawa. Ia meraih ponsel miliknya, kemudian tersenyum kecil. Ia berjalan menuju ke arah jendela, lalu membuka tirai yang sedari tadi menahan mentari pagi untuk masuk. Kemudian, ia memasuki kamar mandi untuk bersiap memulai hari.

Sudah hampir dua minggu Renjun tidak masuk sekolah. Dan hari ini, adalah hari pertama ia mulai masuk sekolah lagi. Ia merasa senang tapi sekaligus gugup di dalam waktu yang bersamaan.

Setelah menghabiskan waktu selama 30 menit untuk bersiap diri, kemudian ia mulai keluar dari kamar kesayangannya. Ia tidak langsung turun menuruni tangga, namun ia mampir ke ruangan yang tepat ada di seberang kamar miliknya. Ia memasuki kamar itu tanpa permisi. Ia dapat melihat kakak nya yang masih tertidur pulas dibalut selimut tebal. Ia menghampiri kakaknya kemudian menepuk pipinya pelan.

"Kak, bangun."

Namun, tidak ada respon dari sang kakak. Rupanya, ia tidur terlalu pulas. Kemudian, Renjun bergegas bangun dan membuka tirai yang masih tertutup. Kemudian, ia kembali menghampiri kakaknya.

"Kak, bangun. Udah siang. Kan mau anterin adek ke sekolah." Ucap Renjun.

Doyoung menggeliat kecil, kemudian membuka mata pelan. Ia tersenyum kecil melihat adiknya.

"Good morning."

Ucap Doyoung yang sedang berusaha untuk bangun dari tidurnya. Doyoung duduk kemudian memeluk Renjun, yang di peluk sedang melakukan penolakan dan meminta untuk melepaskan pelukan.

"Kak, jangan peluk peluk, kamu belum mandi nanti seragam Renjun bau lagi." Ucap Renjun kesal.

"Mana ada, kakak wangi kali meskipun baru bangun tidur gini." Balas Doyoung.

"Mimpi aja terus sana! Udah cepet mandi, nanti adek kesiangan lagi ke sekolah." Ucap Renjun sembari pergi menghentakkan kaki meninggalkan kamar Doyoung.

Doyoung tertawa kecil melihat respon adiknya. Ia senang sekali mengusili adik kecilnya, karena ia selalu memberi reaksi berlebihan yang menurut Doyoung itu lucu dan menggemaskan. Ia beranjak bangun dari kasur kemudian pergi masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap siap.

*

Renjun sampai di lantai bawah. Ia berjalan menuju ruang tengah kemudian menyimpan tas miliknya di atas sofa. Ia langsung berjalan ke arah dapur, dan menemukan sosok ibunya yang sedang sibuk membuat sarapan.

"Selamat pagi, mi!" Ucap Renjun sembari mencium pipi Ny. Narendra.

"Eh anak ganteng udah bangun." Balas Ny. Narendra.

"Iya dong! Adek kan hari ini mulai masuk sekolah lagi." Ucap Renjun sembari duduk di atas meja makan yang tepat berada di depan pantry.

"Daddy mana?" Tanya Renjun.

"Masih di kamar, coba liat udah bangun belum." Jawab Ny. Narendra.

Renjun pun berjalan menuju kamar yang ada di dekat ruang tengah. Ia mengetuk pintu barang sebentar kemudian masuk ke dalam kamar. Ia dapat melihat, ayahnya yang masih tertidur pulas di atas kasur. Ia tersenyum lebar kemudian berlari dan melompat keatas tubuh ayahnya.

"Daddy! Ayo bangun udah siang!" Ucap Renjun bersemangat.

Sang tuan yang merasa tubuh nya sedikit berat dan kesulitan bernafas pun membuka mata nya pelan, kemudian tersenyum dan memeluk sosok yang ada di atas tubuhnya sekarang.

Me and my illness ; RenjunWhere stories live. Discover now