42

814 93 24
                                    

Alarm berbunyi dengan cukup nyaring, dan berhasil membangunkan sang tuan pemilik ruangan. Doyoung membuka mata pelan, kemudian mendudukan dirinya di ranjang, berniat untuk mengumpulkan nyawa sampai benar benar bangun dari tidur nyenyaknya.

Ia kemudian beranjak dari sana, berjalan menuju ke arah jendela. Ia buka gorden yang menghalangi sinar mentari yang ingin masuk kesana.

Tak lupa, ia buka juga jendela pada pagi itu.

Keadaan semalam hujan, jadi pagi ini suhu nya lebih dingin dari biasanya. Ia menghirup udara yang sangat segar, menenangkan.

Ia kembali berjalan mendekat ke arah ranjang, kemudian mengambil ponsel miliknya yang ia simpan di atas nakas samping tempat tidurnya.

Ia bangun di jam 6 minggu pagi.

Di detik selanjutnya, ia kemudian memilih untuk bersiap membersihkan diri. Tidak berniat untuk mandi sepagi ini, jadi ia hanya membasuh wajahnya dan menggosok gigi.

Setelah selesai dan siap, kini ia memilih untuk keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah.

Ia langsung saja berjalan menuju dapur, karena mendengar suara dari sana yang sudah dapat di pastikan jika ibunya sudah berada di sana bersiap menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya.

"Morning, mami." Ucap Doyoung sembari mencium pipi ibunya.

"Morning, Prince. Rajin sekali anak mami udah bangun jam segini."

Doyoung terkekeh kecil, "Iya, mami. Kakak kebangun gara gara cuaca nya dingin banget pagi ini." ucapnya.

"Tapi, seger banget ya kak? Jujur, mami seneng banget sama cuaca yang gini. Seger, bersih gitu rasanya." Ucap Ny. Narendra tetap fokus menyiapkan sarapan.

Doyoung menganggukan kepalanya setuju dengan perkataan ibunya.

"Mami mau buat apa? Biar kakak bantuin deh."

"Bikin beef stew enak kali ya kak, anget anget kuah gitu." Ucap Ny. Narendra.

"Gak akan terlalu berat mi buat sarapan langsung beef stew kayak gitu?" Tanya Doyoung.

Ny. Narendra kemudian berhenti sejenak, ia memikirkan apa yang Doyoung ucapkan, "Iya sih, nak. Daddy sama adek selera nya sama kalo buat sarapan, gak mau yang berat berat." ucapnya.

"Gimana bikin corn soup aja? atau bikin sup ayam bening, mi. Itu juga enak kok di makan pas dingin dingin gini." Ucap Doyoung.

"Okay, kita bikin sup ayam bening aja buat sarapan. Kakak tolong ambil sayuran di kulkas ya, habis itu di potong kotak kotak kecil terus di cuci." Ucap Ny. Narendra, "Mami mau bersihkan dulu ayamnya."

Doyoung mengangguk, ia kemudian berjalan ke arah kulkas untuk mengambil bahan bahan untuk ia olah menjadi menu sarapan pagi ini.

Doyoung membuka kulkas, dan ia menyernyitkan keningnya, "Mi, kulkas udah kosong gini. Mami belum belanja ya?" Tanya Doyoung sembari membawa sayuran sayuran.

"Iya sayang, mami belum sempat belanja."

Doyoung menutup kulkas itu, kemudian kembali menuju pantry dapur.

Doyoung mengambil satu pisau, kemudian mulai memotong sayuran yang tadi ia ambil dari kulkas.

"Yaudah, mi. Gimana kalo hari ini, kita pergi belanja bulanan aja?"

"Boleh banget, sayang. Nanti agak siangan ya, sekitar jam 2 aja."

Doyoung menganggukan kepala. Kemudian, ia teringat jika Renjun memiliki list kegiatan yang ingin ia lakukan bersama dirinya, belanja bersama lalu memasak ada dalam list kegiatan itu.

Me and my illness ; RenjunWhere stories live. Discover now