34

641 108 1
                                    

Renjun kini sedang sibuk duduk di bangku meja belajar miliknya. Ia sesekali terlihat sedang memikirkan suatu hal. Ya, Renjun sedang sibuk membuat list yang tadi ia dan kakaknya obrolkan. setelah dipikir pikir, akan asyik sepertinya melakukan hal hal yang telah ia rencanakan sebelumnya.

Ia menuliskan satu persatu hal di atas lembar kertas itu. Sampai sampai, daftar aktivitas yang ia ingin lakukan pun sekarang menjadi terlalu banyak.

Renjun merobek halaman itu. Ia lihat dan perhatikan dengan seksama. Ia memutuskan untuk menulis ulang list kegiatannya, dan akan memasukan hal hal yang ia benar benar ingin lakukan bersama kakaknya.

Renjun menorehkan tinta bolpoin di atas kertas dengan hati hati sekarang. Sesekali ia kembali melihat list kegiatan yang tadi ia tulis sebelumnya, pokoknya kali ini ia menjadi sangat teliti.

Setelah menghabiskan waktu yang sangat lama, akhirnya Renjun selesai menulis list kegiatan yang akan ia lakukan bersama kakaknya di masa rehat nanti, agar ia tidak merasa bosan dan stress ketika ia sedang dalam masa rehat.

Renjun tersenyum dengan lebar. Ia merasa sangat puas dengan hasil akhirnya.

Renjun beranjak dari duduknya, dan segera berjalan ke arah ranjang dan mengambil ponsel miliknya yang ia simpan di atas nakas.

Line
Kak Doy

Renjun|
P
P
Kak
Kak Doy

|Kak Doy
Iya, ada apa?

Renjun|
[send you a picture]
Tuh
Adek udah bikin listnya!
Jangan lupa buat tepatin janjinya ya!

|Kak Doy
Hahaha, iya iya
Ingetin kakak ya biar gak lupa.

Renjun|
Okay!!

Renjun menutup ponsel miliknya, ia merebahkan dirinya di atas kasur dengan bibir tersenyum dengan lebar. Ia kemudian memilih untuk pergi mandi dan membersihkan diri sebelum jam makan malam tiba.

Di ujung sana, ada Doyoung yang juga sedang tersenyum melihat pesan yang dikirimkan oleh adiknya. Ia merasa sangat gemas melihat tulisan tangan adiknya. Entah sejak kapan, adiknya ini sudah tumbuh besar seperti sekarang. Waktu berjalan dengan sangat cepat ucap Doyoung dalam hati.

*

Doyoung berjalan menuruni tangga ke arah dapur. Ia mencari cari keberadaan ibunya. Namun, ia tidak menemukan ibunya disana. Ia kemudian berjalan mengitari sekitaran lorong rumah hingga akhirnya sampai di depan pintu kamar ayah dan ibunya.

Tak seperti Renjun, yang selalu masuk ke dalam kamar orangtua mereka tanpa permisi. Doyoung mengetuk pintu kamar itu, kemudian membukanya pelan.

Ia melihat ayahnya yang sedang duduk sambil menatap layar laptop.

Doyoung pun memasuki kamar, dan berjalan menghampiri ayahnya, "Dad, mami mana ya? Kakak cari di dapur gak ada." Ucap Doyoung.

"Mami lagi mandi, kenapa emangnya?"

"Kakak mau izin ke rumah Jaehyun dulu, dad."

Tn. Narendra yang sedang fokus dengan laptopnya pun langsung menatap Doyoung, "Mau ngapain? Main? Kamu ini, bukannya fokus sama kuliah kamu malah main terus." Ucapnya.

"Nggak dad, kakak ke rumah Jaehyun bukan mau main, kok. Kakak mau kerjain tugas kuliah yang belum beres."

"Alesan terus kamu ini! Kalo tugas kuliah kan bisa kamu selesaikan sendiri di rumah. Kenapa harus pergi ke rumah Jaehyun segala?" Ucap Tn. Narendra yang mulai kesal.

Me and my illness ; RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang