THIRTY THREE

2.5K 207 0
                                    

"Dimitri bagaimana persiapan untuk pertemuan para Alpha?" tanya Marcell yang tiba-tiba menemui Dimitri di tempat pelatihan warior

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Dimitri bagaimana persiapan untuk pertemuan para Alpha?" tanya Marcell yang tiba-tiba menemui Dimitri di tempat pelatihan warior.

"Saya belum mempersiapkan apapun untuk itu, King." 

"Bagaimana bisa kau tidak mempersiapkan apapun, aku sudah bilang pernikahanku dan pengangkatan Clara akan diadakan secepatnya," kata Marcell dengan wajahnya yang terlhat sangat murka.

"Maaf bukan maksud saya tidak melaksanakan perintah anda, namun karena akhir-akhir ini saya sedang sibuk mengurusi permasalahan pack yang sedang diserang oleh beberapa rogue," ucap Dimitri dengan tenang.

Setelah mendengar perkataan Dimitri Marcell pergi begitu saja karena dia sangat marah kepada betanya itu. Dimitri tidak sepenuhnya salah namun tetap saja itu membuat dirinya kesal. Marcell melihat Clara sedang berbincang dengan seorang lelaki yang dari penampilannya seperti seorang warior. Mereka berdua terlihat membicarakan sesuatu yang serius, itu terlihat jelas dari wajah keduanya. Clara menunjuk-nunjuk wajah lelaki itu, seperti sedang menyalahkan lelaki itu. Marcell berjalan mendekati mereka untuk menanyakan sebenarnya ada masalah apa diantara Clara dan lelaki itu. 

"Clara apa yang sedang kau lakukan dengannya?"

Clara yang mendengar pertanyaan Marcell yang tiba-tiba dibelakangnya merasa terkejut dan berpura-pura tidak mendengar apa yang baru saja ditanyakan Marcell. "Hah apa?"

"Apa yang sedang kau lakukan dengannya hem?" ucap Marcell mengulangi pertanyaan sebelumnya.

"Hanya berbicara seperti teman biasa, aku dan Ravv sudah lama tidak bertemu," ucap Clara dengan tersenyum kikuk.

"Sejak kapan kau berteman dengan seorang warior?" 

"Sudah lama, kau saja yang tak pernah memperhaikanku," ujarnya sambil memeluk lengan Marcell dengan manja.

"Permisi, king. Saya ada tugas mendadak," pamit Ravv dengan sopan kepada Marcell namun tanpa Marcell sadari ravv menyunggingkan senyuman miring kepada Clara.

Sedangkan di lain tempat, Caithlin masih tercengang dengan apa yang dikatakan Selena. Bagaimana bisa Marcell akan menikahi wanita itu. Meskipun Caithlin tahu kalau Marcell sedang dalam kendali black magic tapi tidak bisakah dia sadar sedikit saja dengan apa yang akan dia lakukan itu. Apa mungkin dia memang sebenarnya tidak mencintai Caithlin, karena sepertinya Marcell sangat mudah melupakan dirinya.

Rasanya sangat sakit, kecewa, sedih, semuanya menjadi tercampur menjadi satu yang membuatnya pusing. Jika bisa ia ingin melupakan semuanya dan kembali menjadi seorang manusia normal seperti sebelum ia bertemu Marcell. Ditengah kebingungannya Lyra datang ke ruang tamu diaman Caithlin dan Selena sekarang berada.

"Ada apa? Kenapa wajahmu seperti mendapatkan sebuah kabar buruk?" tanya Lyra kepada Caithlin.

"Marcell akan menikahi Clara," ucap Cathlin dengan lesu.

"Kau harus segera kembali kesana, Cath."

"Tetapi aku belum mempelajari seluruh pelajaran yang kau berikan," kata Caithlin dengan mengangkat alisnya bingung.

Lyra kembali ke kamarnya kemudia kembali ke ruang tamu dengan membawa sebuah buku. "Kau bawa buku ini dan pelajari apa yang ada didalamnya. Aku percaya kau pasti bisa menyelesaikan semuanya," kata Lyra sambil menggenggam tangan Caithlin dengan tersenyum manis kepadanya.

"Bagaimana jika aku tidak bisa mengalahkannya?"

"Kau bisa, aku tahu kau seorang perempuan yang pandai dan hebat sama seperti orang tuamu dulu dan jangan lupa kau mempunyai dua darah klan ditubuhmu."

Selena yang hanya menyaksikan percakapan kedua orang itu, hatinya terasa terenyuh. Bagaimana bisa seorang gadis yang masih belia seperti Caithlin harus memiliki beban seberat ini.

***

"Kau sudah melalaikan tugasmu, Ravv. Seharusnya kau dapat menangkap queen saat ia melarikan diri dari istana," kata orang itu dengan kesal.

"Maaf, yang mulia. Saya tidak tahu jika queen akan melarikan pada malam itu juga. Saya memperkirakan queen akan melarikan diri bebrapa hari setelah rencana kita dimulai," jelas Ravv sambil menundukkan kepalanya.

"Jangan sampai melewatkan kesempatan setelah ini."

"Baik, yang mulia."

"

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
The Great Queen [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt