TWO

8.4K 571 3
                                    

Marcell POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Marcell POV

Aku sudah hidup puluhan tahun namun belum juga menemukan mateku. Mungkin kalian mengiraku masih berusia 17 tahun tapi aku sudah hidup puluhan tahun lamanya karena aku keturunan dari alpha king yang dapat berumur panjang.

Aku menggantikan ayahku sebagai alpha king semenjak umurku 10 tahun. Ayahku menjadi korban dari perang besar yang melibatkan 2 klan makhluk immortal.

"Marcell pergilah sekolah di SMA Garuda" kata mama

"Kenapa Marcell harus bersekolah? Marcell sudah menjadi alpha king ma"

"Kamu akan menemukan apa yang kamu cari disana, mama sudah tau dia ada disana"

"Dia ? Siapa yang mama maksud ?"

"Sudahlah kamu akan tau sendiri saat kamu pergi ke sekolah itu, mata-mata mama sudah menemukannya"

Aneh, apa maksud mama dan siapa "dia" yang mama maksud.

Keesokan harinya aku pergi ke sekolah aku pergi ke ruang kepala sekolah untuk menanyakan kelasku. Kemudian wali kelasku mengantarkanku ke kelas. Kemudian tercium bau harum lavender bercampur dengan segarnya bau hutan dan hujan.

"Mate mate dia adalah mate kita Marcell" teriak leo didalam pikiranku, Leo adalah jiwa serigala yang ada didalam diriku

"Aku tau Leo aku juga mencium bau yang sangat harum ini" jawabku melalui mindlink

"Cepat dekati dia Marcell"

"Tidak sekarang"

Aku langsung menutup mindlink dengan leo. Kemudian Bu Anita menyuruhku memperkenalkan diriku

"Marcellino Xander Lucifer"

Aku terus menatap mateku yang sangat cantik. Tapi para wanita didalam kelas itu terus saja berteriak mengagumi wajahku yang membuatku muak ingin membungkam mulut mereka yang berisik.

"sudah-sudah kita lanjutkan pelajarannya, Marcel kamu duduk di sebelah Caithlin. Caithlin tolong angkat tanganmu" lerai Bu Anita.

Tepat sekali aku akan duduk disamping mateku. Aku berjalan ke arahnya tanpa melepaskan kontak mataku padanya.

"Finally, i meet you mate" ucapku

"lo ngomong sama siapa ? gue ?"

Sepertinya dia tidak tahu apa maksud ucapanku itu dan dia juga terlihat kebingungan. Tanpa membalas perkataannya aku lebih suka melihat wajahnya yang sangat cantik itu. Tapi saat jam istirahat dia memarahiku karena tidak nyaman.

"lo kenapa sih daritadi ngelihatin gue mulu" ucapnya dengan nada kesal

"emang salah ?" jawabku

"ya salahlah lo buet gue gak nyaman"

Lagi-lagi aku mengabaikan perkataannya bukannya aku tak peduli namun karena aku tak mau membuatnya semakin kesal padaku. Saat di kantin aku melihatnya bersama seorang laki-laki. Bukan hanya satu tapi dua laki-laki dan satu perempuan merekan nampak dekat.Aku tak suka milikku disentuh oleh orang lain. Aku menatpnya dengan sangat tajam dan menarik lengannya menjauh dari laki-laki itu.

The Great Queen [End]Where stories live. Discover now