THIRTY SEVEN

2.7K 218 1
                                    

Pagi ini Clara akan resmi menjadi istri dan luna queen dari istana ini

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pagi ini Clara akan resmi menjadi istri dan luna queen dari istana ini. Semua sudah siap dengan semua persiapan selama beberapa hari ini. Seorang lelaki dengan tuxedo dan jas serba hitam sudah siap untuk menuju ke pelaminan. Sedangkan sang perempuan masih sibuk memakai riasan di wajahnya.

Clara tampak anggun dengan gaun putih dengan hiasan bunga di bagian perutnya. Gaunnya sangat terbuka dengan potongan dada yang rendah dan memperlihatkan punggung mulusnya. Senyumnya tak luntur dari wajahnya karena dia sudah lama menunggu hari ini.

Setelah Clara siap, dia pergi keluar dengan dijemput oleh sang ayah. Samuel sebenarnya sangat terkejut dengan kabar pernikahan Clara dan Marcell namun dia hanya bisa menuruti kemauan putrinya itu. Marcell yang sudah ada di sana dengan lembut menerima tangan Clara.

"Marcellino Xander Lucifer apakah anda berjanji akan mencintai dan setia kepada Clara Aurellia Kevan?"

"Tidak." jawaban Marcell yang singkat namun membuat semua yang berada di aula kebingungan.

"APA MAKSUDMU?" ucap Clara dengan matanya melotot ke arah Marcell.

"Sebenarnya disini ada sedikit kesalahpahaman, beberapa bulan lalu aku terkena black magic yang digunakan untuk memanipulasi otakku. Dalang dari semua itu adalah ibu kandung dari Clara," ucap Marcell dengan lugas.

"Apa itu benar Clara?" tanya Samuel yang tampak murka.

Sepertinya dia terlalu malu dan berlari ke luar aula dengan menutupi wajahnya. Syukurlah jika dia masih memiki malu dan tidak terobsesi lagi kepada Marcell. Marcell juuga segera berlari ke luar istana untuk menjempu matenya. Betapa sakit hatinya Caithlin selama ini melihat dirinya bersama wanita lain. Sial! Dirinya terus terpikirkan bayang wajah Caithlin yang begitu kecewa padanya karena kebodohannya. Seharusnya dia menyingkirkan wanita itu sejak dulu.

Flashback

Malam itu Caithlin dan Selena sudah kelelahan untuk menemukan penawar itu. Padahal waktunya akan habis sebentar lagi. Mereka sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi di istana. Namun saat mereka duduk di bawah pohon yang cukup besar untuk menjadi sandaran mereka beristirahat terlihat sebuah cahaya yang berjalan mengelilingi sebuah pohon yang terlihat lebih besar daripada pohon lain yanga da di sana.

"Bukankah itu yang kita cari," kata Selena dengan matanya yang berbinar memandang cahaya itu. Sedangkan Caithlin masih termangu melihat cahaya yang terus berputar tersebut.

"Kita harus cepat, sudah tak ada waktu lagi," ucap Selena sambil mengguncangkan tubuh Caithlin agar wanita itu tersadar.

Tanpa menjawab ucapannya Selena, Caithlin berlari dan mengambil cahaya itu dengan tangannya. Namun tanpa mereka sangka Caithlin langsung terpental dari pohon tersebut dan keluar dua orang lelaki dari balik pohon tersebut.

"Bukankah kau adik dari Drake? Apa yang kau lakukan pada Caithlin?" tanya Selena dengan sangat penasasran.

"Kau hanya punya dua pilihan, selamatkan rajamu dan ratumu akan ku bawa atau biarkan saja kerajaanmu itu hancur setelah ini," ucap Sean dengan tersenyum jahat.

Dengan sisa kesadarannya Caithlin mencoba untuk berbicara dengan terbata-bata, "Bawa penawar itu, setelah Marcell sadar dia akan menyelamatkanku."

"Tidak! Kau harus pergi bersamaku dan membawa penawar itu," kata Selena dengan gumpalan air mata yang telah menggunung.

"Tidak ada waktu, Selena! Cepat ambil penawar itu sebelum terlambat!" teriak Caithlin untuk yang terakhir kalinya karena setelah mengucapkan itu ia kehilangan kesadarannya.

Selena tidak memiliki pilihan lain lagi selain membawa penawar itu dan merubah dirinya menjadi werewolf agar cepat sampai di istana. Sedangkan Sean dengan hati-hati menggendong tubuh Caithlin dengan senyum penuh kemenangannya.

Saat sampai di istana matahari sudah menampakkan sinarnya dan dia berlari dengan sisa tenaganya yang sudah terkuras untuk melakukan perjalanan. Dia menuju ke kamar Marcell dan langsung menenggakkan penawar itu ke mulut Marcell. Masa bodoh dengan sopan santun untuk saat ini.

"Apa yang kau lakukan? Kau tak mempunyai hormat kepada rajamu hah?" tanya Marcell dengan kesal.

"Maafkan aku sekarang waktu genting, tidak ada rasa hormat dulu untuk saat ini."

Saat hendak menjawab perkataan Selena, kepala Marcell terasa pening kemudia pandangannya menggelap hingga tak melihat apapun lagi. Selena tahu itu adalah efek dari penawar yang dia bawa, tak lama setelah itu masuklah Dimitri dan Alastair yang bertanya-tanya apakah rajanya baik-baik saja.

"Dia baik-baik saja itu hanya efek dari penawar tersebut," ucap Selena dengan tenang.

"Kenapa kepalaku sangat sakit? Dan apa ini, kenapa aku memakai pakaian pernikahan?" tanya Marcell dengan bingung saat baru bangun dari pingsannya.

Mereka saling berpandangan karena tak ada yang berani menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Cepat katakan! Dan dimana Caithlin," bentak Marcell yang membuat mereka bertiga terkejut.

Akhirnya mereka bertiga menceritakan kejadian yang dilalui raja mereka selamaa beberapa bulan dan mereka juga dibuat terkejut dengan pernyataan dari Selena bahwa Caithlin diculik oleh Sean.

"Aku sudah merasa aneh saat Clara memberikanku minuman itu, aku juga telah menyakiti Caithlin selama beberapa bulan ini. Aku harus mencarinya sekarang," kata Marcell segera menegakkan tubuhnya namun ditahan oleh Dimitri dan Alastair.

"Jangan gegabah kau harus menyelesaikan permainannya terlebih dahulu,"

Flasback off

Aku promosi ceritaku yang lain gapapa ya, mungkin aja kalian suka kalian bisa cek di profil aku

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Aku promosi ceritaku yang lain gapapa ya, mungkin aja kalian suka kalian bisa cek di profil aku. Ceritanya tentang dunia pararel buat kalian yang suka science fiction bisa tuh mampir ke cerita aku yang satunya.

The Great Queen [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora