Terungkap

3.7K 213 20
                                    

Jenny Pov

Gue menangis di pelukan kak Allen, gue ngerasa gagal jadi sahabat buat Christy. Seandainya gue ga bego waktu itu. Christy ga akan ngalami hal semacam ini.

"Tunggu pembalasan kita." ucap Rere Vanca tajam menatap Luna. Ya sekang Rere dibantu Vanca untuk menggenggam Luna agar tidak semakin berontak dan bikin ulah lagi.

"Apa itu semua benar?" ucap mami tiba2 yang menangis karena sedari tadi mereka mendengar saat gue dan Luna bertengkar.

"Maafin Jenny mi hiks." jawab gue menangis yang masih dipelukan kak Allen.

"Jadi semuanya benar?" tanya mommy.

"Iya mom." jawab gue.

"Maafin aku hiks." ucap gue melepaskan pelukan gue ke kak Allen lalu berdiri dan menatap mommy serta mami karena  merasa bersalah.

"Udah Jen, lo itu gak salah lo cuma korban dari cewek iblis itu." ucap Cherly menenangkan gue.

"Bahkan hidup gue dan kebahagian gue direnggut keluarganya Cher." ucap gue yang menatap Luna dan Peter penuh kebencian.

Gue melihat mami yang sedang menghajar Luna habis2an tanpa ada yang melerai.

"Dan gimana gue bisa tenang sih Cher kalau perbuatan gue bikin Christy sakit." ucap gue menangis.

"Gue bego." ucap gue.

"Udah2 kamu jangan kayak gini, ini semua udah takdir gak ada yang tau kan." ucap mommy giliran memeluk gue.

"Maafin aku mom aku minta maaf hiks." ucap gue.

"Udah masa lalu, cuma alergi biasa juga kan." ucap mommy.

"Nggk mom, hasil hasutan cewek iblis itu, Christy jadi kena jantung koroner." ucap gue menangis. Ucapan gue membuat mereka semua kaget dan itu semua membuat semuanya menangis bahkan mami yang tadinya selesai menghajar Luna kini dihajar lagi karena mengetahui kondisi anaknya. Gue bisa melihat Peter menangis atas penyesalannya karena kesalahan  tadi.

"Hapus air mata palsu lo itu Pet, lo itu cowok bajingan, lo sama aja kayak mereka." ucap gue emosi.

"Lo jadi cewek bisa diem gak." ucap Peter menatap gue tajam.

"Biar, biar mereka semua tau kebusukan lo." ucap gue.

"Udah aunty, biar Rere sama Vanca yang urus aja ya. Kalian fokus sama Christy aja ok." ucap Rere menghentikan aksi mami.

"Kalian mau bawa Luna kemana?" tanya Peter.

"Gak perlu tau." jawab Vanca.

"Iya aunty, biar kita yang urus. Christy butuh kalian saat ini." ucap Vanca. Lalu Rere dan Vanca langsung membawa tubuh sekarat Luna ke suatu tempat yang gue ketaui itu pasti markas.

"Kabarin kondisi Christy ya, kita pergi dulu." ucap Rere membopong tubuh Luna dibantu Vanca.

"Yuk duduk, kamu habis kena pukul gitu. Nanti mommy obatin ya." ucap mommy membawa tubuh gue ke sofa.

"Maafin aku mi." ucap gue saat sudah di sofa didekat mami.

"Kamu gak salah sayang, ini semua salah mami dan papi." ucap mami.

"Nggk mi ini salah aku." ucap gue.

"Lo gak salah dek gk usah minta maaf terus ok." ucap kak Allen.

"Kalau Christy butuh donor jantung, kasih jantung aku ajanya mom mi. Aku kan sebatang kara didunia ini sekalian mau nebus kesalahanku sama Christy." ucap gue.

"Jangan ngomong gitu, masih ada cara lain buat sembuhin Christy dan masih ada jantung org lain." ucap mami.

"Jangan ngomong aneh2 ok. Kamu udah kita anggap anak dikeluarga ini." ucap mommy.

CEO is Leader Mafia (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang