Sebuah Fakta

3K 190 4
                                    

"Indah banget ya disini Jen." ucap Christy duduk dipinggir danau.

"Iya indah banget gak kayak dunia maya." ucap Jenny.

"Gue pengen deh sini Jen, capek gue." ucap Christy.

"Lo jangan ngaco deh masih banyak yang sayang sama lo." ucap Jenny.

"Terus buat apa kita kesini kalau kita masih ditakdirkan hidup?" tanya Christy.

"Eh iya juga ya knp kita ada disini ya?" tanya Jenny.

"Gue juga gk tau." ucap Christy.

Saat ini mereka berdua sedang disebuah taman yang terdapat danau dan bunga2 yang sangat indah.

Mereka berdua pun terdiam menikmati taman yang entah di mana ini sampai menunggu akan apa yang terjadi nantinya.

"Jen,Chris." panggil seseorang yang membuat keduanya menoleh.

"Eh Karen, ngapain lo disini?" tanya Christy.

"Iya nih, Karin juga ngapain lo disini." ucap Jenny.

"Lah bego ini kan alam gue." jawab Karen dn Karin.

"Iya juga ya terus kalian mau ninggalin gue gtu?" tanya Christy dan Jenny.

"Kagak, lagian sering juga kita ngobrol lewat ini kan." jawab Karen.

"Iya juga sih." ucap Christy.

"Ada hal yang harus kalian tau." ucap Karen.

"Ada apaan Kar?" tanya Jenny.

"Tunggu ya, ada beberapa orang yang mau ngomong sama kalian berdua" jawab Karen.

"Siapa sih?" tanya Christy

Hingga tiba tiba terdengar suara. "Jenny Christy" ucap seseorang yang bertubuh tegap dan berotot dan tentunya tampan dan tak lupa ada seorang wanita paruh baya serta orang anak laki laki. Mereka ber 4 menghampiri kedua gadis yang tadinya sedang termenung.

"Siapa ya?" tanya keduanya menoleh.

"Kemarilah nak." ucap wanita paruh baya dengan tersenyum sangat tulus.

Mereka berdua langsung berdiri dan menghampiri sebuah keluarga ya dipikiran mereka berdua 4 orang itu adalah sebuah keluarga kecil dan tak lupa Karen mengikuti keduanya.

"Kalian siapa ya?" tanya mereka lagi.

"Mereka yang kalian maksud?" tanya Christy ke Karen Karin.

"Iya." jawab Karen Karin.

"Duduk dulu sini yuk." ucap pria paruh baya mengajak mereka semua untuk duduk di bangku dekat danau.

Jenny dan Christy terlihat bingung melihat satu persatu orang2 dihadapan mereka.

"Kalian bingung ya siapa kami?" tanya wanita paruh baya.

"Iya." ucap mereka berdua kikuk.

"Kalian ngapain disini?" tanya seorang anak laki laki yang seumuran dengan kak Abel.

"Kami juga nggk tau" ucap mereka berdua lagi.

"Kamu anak yatim piatu ya Jen?" tanya pria paruh baya.

"Iya om." ucap Jenny sedih.

"Nggk perlu sedih gitu Jen." ucap pria paruh baya.

"Kami ini keluarga km yang dibantai om km itu." ucap wanita paruh baya. Ucapan wanita paruh baya itu membuat Christy dan Jenny kaget.

CEO is Leader Mafia (COMPLATE) Where stories live. Discover now