Live Or Die

3.4K 208 21
                                    

"Kok gugup? Kamu mau blg apa sayang?" tanya mommy.

"Aku itu... masih sakit belum sembuh."  jawab gue lg2 gugup.

"Jgn gugup, ngomong yg jelas." ucap mami.

"Tenang ok, semua bkl baik2 aja lo harus jujur." ucap Jenny memberikan gue semangat yg gue balas senyuman.

"Ada apa sih ini ayo donk jujur?" tanya mami.

"Aku punya kanker otak" jawab gue sambil memejamkan mata dan menggenggam tangan Jenny cukup erat dan gue bs merasakan tangan Jenny yg satunya mengusap2 punggung gue.

Setelah gue mengucapkan kata2 yg paling gue hindarin selama ini tu terlihat semuanya terdiam dan gue pun langsung membuka mata lalu menatap Jenny yg tersenyum ke gue dan setelah itu gue menatap ortu dan yg lainnya. Gue bs melihat mereka semua terdiam mereka semua kaget atas ucapan gue barusan.

Beberapa saat kemudian..

Mereka semua langsung menatap gue dgn tatapan bahwa gue jgn main2 dgn ucapan gue

"Jangan bercanda deh lo dek." ucap kak Allen yg sedari tadi diam.

"Lo kalau ngomong yg bener dek." ucap kak Kaila.

"Lo gk lagi serius kan dek." ucap kak Leo.

"Lo jgn bohong deh ci." ucap Keysa.

Gue menatap mereka dgn pandangan yg sulit di artikan yang tidak  mempercayai ucapan gue.

"Aku dan Jenny tadi sadar kalau tadi kalian terlihat bertanya2 di rs kan pas aku ngobrol sm kak Risa sm Jenny pas pelukan sampai jatuh tadi." ucap gue.

"Ya inilah jawaban pertanyaan kalian tadi." ucap gue menatap mereka satu persatu yg sekarang terlihat sedih dan ada yg menangis.

"Kenapa kamu gk bilang sm kita?" tanya daddy dengan wajah yg masih kaget.

"Aku juga gk mau terlihat lemah aja dan aku gk repotin kalian." jawab gue.

"Kenapa Jenny bs tau?" tanya Rere.

"Gue keceplosan." jawab gue yg beralasan seperti itu krn gue gk mau shbt2 gue merasa dibedakan sm Jenny.

"Terus lo nyuruh Jenny buat tutup mulut lagi?" tanya Cherly.

"Iya Cher." jawab gue.

"Sejak kapan kamu sakit ini?" tanya mommy yg sudah bisa mengontrol tangisannya.

"Sejak aku di paris mom, sejak aku smp." jawab gue.

"Stadium brapa?" tanya mami.

"Akhir." jawab gue tersenyum yg membuat semuanya lagi2 menangis takut kehilangan gue.

"Jangan nangis lagi aku baik2 aja kok aku sehat." ucap gue.

"Jadi saat waktu itu kamu sakit kepala dan mimisan itu krn kamu kambuh?" tanya mami.

"Iya mi." jawab gue.

"Selama aku menghilang itu 1 bln pertama aku di rs buat kemo." ucap gue jujur.

"Knp kamu gk pernah kasih tau mommy sih sayang, mommy ngerasa gk ada gunanya jd ibu kamu." ucap mommy lirih.

"Maafin aku mom aku salah tp skrg aku kan udh jujur." ucap gue tersenyum lalu memeluk mommy dan mami untuk menenangkan mereka.

"Jangan tinggalin kita sayang." ucap mommy membalas pelukan gue.

"Kita gk mau kehilangan kamu sayang." ucap mami yg juga membalas pelukan gue.

"Doain aja ya, krn kita gk ada yg tau kedepannya." ucap gue di dalam pelukan nyokap gue.

CEO is Leader Mafia (COMPLATE) Where stories live. Discover now