Jenny 2

3K 190 8
                                    

"Hai semua." sapa Jenny ke yang lainnya ketika mereka berdua sudah sampai di ruang keluarga.

"Loh Jen, kok kamu ada disini bukanya istirahat." ucap Jeslyn.

"Udah istirahat tadi mom." ucap Jenny.

"Ya gpp istirahat lagi biar kamu enakan." ucap Jeslyn.

"Gak mau mom, aku udah enakan kok udah seger juga badanku." ucap Jenny.

"Susah deh, ikut2 Christy ya." ucap Jeslyn mendengus.

"Ketularan Christy ya lo dek." ucap Leo menimpali.

"Iya ni Christy pembawa virus." ucap Cherly.

"Lo harus divaksin dulu Jen, biar gk makin parah." ucap Leon.

Christy yang mendengar namanya disebut2 merasa disudutkan pun hanya memasang wajah datar. Emang dasar ya mereka tu keluarga dan sahabat yang ngeselin banget untung Christy sayang sama mereka. Sedangkan Jenny cekikikan melihat Christy di bully.

"Terus2in aja terus bawa2 nama gue sampai kalian puas." ucap Christy kesal.

Sudah 1 bulan lebih sejak kejadian terungkapnya masa lalu Jenny, dan selama 1 bulan ini sahabat2 Jenny dan keluarganya yang lain menepati janji mereka yaitu selalu ada disamping Jenny. Mereka selalu memberikan Jenny kebahagiaan dan semangat untuk Jenny namun mereka tidak lupa mereka juga selalu menjaga kesehatan Christy. Bahkan terkadang Jenny dipertemukan sama Juna walaupun masih belum maksimal karena takut Jenny kambuh dan takut akan mental Juna yang masih kecil kalau melihat ibunya menolak dan membencinya.

Walaupun banyak masalah yang akhir2 ini mereka hadapi, tapi mereka tidak melupakan kewajiban mereka sebagai anak SMA dan mahasiswa, apa lagi Christy yang makin sibuk dengan kantornya. Sedangkan tanggung jawab markasnya ia percayakan kepada si kembar Berlin dan Mutiara. Bagaimana dengan reaksi keluarga dan pacar2 mereka tentang Christy cs minus Sherly,Keysa dan Cherly adalah leader mafia? Kalian tunggu aja ya.

Christy Pov

Saat ini gue lagi ada di pinggir kolam renang dengan bawa gitar sambil melihat langit malam yang begitu indah dan tak lupa disamping gue ada note book.

"WOY." teriak beberapa orang.

"ANJING KAGET GUE." teriak gue kaget karena tingkah sahabat2 gue minus Jenny. Mungkin Jenny masih membutuhkan waktu sendiri untuk semua ini.

"Bangsat ya lo semua, untung jantung gue udah sehat." ucap gue ngomel.

"Hehehe, ya habisnya lo dari tadi kita panggil2 kagak nyaut2." ucap Keysa.

"Lo lagi ngapain, malem2 disini?" tanya Rere.

"Iya nih mana pake bengong segala lo lagi ngapain sih nyet." ucap Cherly.

"Bawel lo pada kepo amat." ucap gue.

"Yaelah ci, ma sahabat sendiri gitu amat." ucap Vanca.

"Tau lo." ucap mereka semua. Gue hanya memutar bola mata malas melihat tingkah mereka.

"Lo lagi nulis apaan?" tanya Cherly kepo melirik note book disamping gue. Gue pun langsung menutup notebook tersebut.

"Lah kok ditutup sih." jawab Cherly.

"Kepo lo Cher." ucap gue.

"Bodo." ucap Cherly.

"Gue lagi mikirin Jenny." ucap gue menjawab pertanyaan mereka dan mengindari pertanyaan Cherly si kepo.

"Jenny knp?" tanya mereka.

"Gue sedih aja ngerasa gagal jadi sahabat nya Jenny." jawab gue lirih.

"Sama, walaupun gue baru kenal Jenny beberapa bulan, gue ngerasa sakit bgt liat Jenny kayak gini." ucap Cherly ikut sedih begitu juga yang lain.

CEO is Leader Mafia (COMPLATE) Where stories live. Discover now