Neferuti merasa gagal menjadi anak yang berbakti karena tidak dapat menolong adiknya yang sakit-sakitan. Oleh karena itu, dia bertekad untuk menjadi seorang swnwt (penyembuh) terbaik di Kemet. Namun, hal itu tidaklah mudah. Banyak yang harus ia lalu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Latihan yang dimaksud oleh Hartepak bukanlah omongan belaka.
Neferuti harus menjalani latihan berkepanjangan yang sangat berat baginya.
Sebelum mengajarinya tentang obat-obatan dan ilmu yang berhubungan dengan itu, Neferuti harus memulai sebagai sS atau Scriber (penulis). Dia harus menulis dan menghapal banyak hieroglif, kemudian membaca, dan memahami maksudnya. Dia akan menulis dengan Reed di atas papirus-papirus.
Kemudian, dia juga diharuskan belajar berbicara dan berbahasa Koine dan Latin guna membuka wawasan yang luas. Hartepak, yang juga fasih dalam penuturan bahasa itu, yang mengajarkannya kepada Neferuti.
Begitu hal yang ia lakukan seterusnya selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Dan dalam hal ini, Hartepak sangat keras terhadapnya. Dia akan membuat Neferuti menulis dan membaca sampai seratus kali jika dia tidak memahaminya.
Hingga pada suatu saat ketika tubuh Neferuti mulai bertambah tinggi dan terawat, Hartepak mulai mengajarinya banyak sekali obat-obatan. Dan ketika dia mengajar, dia akan bertanya terlebih dahulu sejauh mana pengetahuan Neferuti terhadap tanaman dan tumbuhan.
"Hal yang mendasar sebelum menjadi seorang Swnwt adalah mengetahui potensi alam di sekitar kita untuk dijadikan obat. Nah sekarang, lihat keempat jenis dedaunan ini. Silahkan dilihat, dan beritahu aku apa saja nama tanaman tersebut berdasarkan karakteristik daunnya," kata Hartepak, sambil menunjuk empat mangkuk yang berjajar.
Keempat mangkuk itu diisi oleh daun-daunan hijau, yang memiliki karakter berbeda. Neferuti meraih sejumput daun dari masing-masing mangkuk, mengamati detil daunnya, lalu mulai membaui dengan perlahan.
Dari kanan ke kiri, dia menunjuk satu per satu mengkuk tersebut, dan mulai menjelaskan,
"Yang pertama adalah Basil, dapat saya ketahui dari baunya yang manis. Basil memiliki manfaat yang besar untuk memelihara kesehatan hati."
"Yang kedua baunya seperti tanah, yang merupakan daun tanaman Henna. Daun Henna sangat bermanfaat untuk mengobati diare, penutup luka, dan sebagai pewarna alami."
"Yang ketiga tanaman Parsley, baunya segar seperti rumput yang baru dipotong. Tanaman ini bermanfaat untuk deuretik."
"Yang keempat berbau kuat, segar, dan sedikit aromatik. Tanaman ini adalah Mint, yang berguna untuk pengharum mulut, melegakan tenggorokan, dan mencegah mual yang berlebihan."
Hartepak mengambil keempat mangkuk tersebut, dan menggesernya menjauh. Kemudian, wanita itu membawa tiga botol kecil yang terbuat dari tanah liat, dengan tiga warna berbeda; hitam, cokelat, dan merah. Kemudian, dia menyodorkan botol itu ke hadapan Neferuti.
"Botol ini berisi tiga minyak yang berbeda. Silahkan diamati, dan katakan kepadaku minyak apa saja itu."
Neferuti mulai mencium dar ujung botol itu, mengamati warnanya, lalu menyentuh cairan itu dengan ujung jemarinya. Dia membawanya ke ujung lidahnya untuk mencicipi.
