9. Hati Yang Kering

119 29 2
                                    

Vote, komen, share!

[WARNING! TYPO]

Neferuti belum pernah masuk ke dalam ruangan Kepala Penanggung Jawab sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neferuti belum pernah masuk ke dalam ruangan Kepala Penanggung Jawab sebelumnya. Ini adalah kali pertama dia berada di sana, namun bukan keadaan seperti ini yang dia bayangkan.

Ruangan itu terlihat lebih luas daripada ruangan milik Ini-Herit. Di kanan-kiri ruangan itu, menjulang rak-rak kayu yang penuh dengan berbagai papirus. Terdapat dua meja di tengah-tengah ruangan, yang satu ukurannya lebih besar.

Kepala Penanggung Jawab adalah seseorang bernama Amkhotep. Dia adalah pria tua dengan kepala yang selalu ditutupi rambut palsu mahal. Kulitnya berwarna cokelat gelap, dan garis-garis wajahnya terlihat sangat tegas.

Amkhotep sedang duduk di meja kerjanya yang lebih kecil, dengan tangan terlipat di atasnya. Dia terlihat lebih marah dari Ini-Herit, membuat Neferuti bertanya-tanya kapan pria itu akan meledak.

"Sungguh sikap yang tidak pantas dari kalian berdua," katanya, tegas. "Kalian mempermalukan Per Ankh dan juga guru kalian!"

"Tuan," potong Ini-Herit, yang berdiri di sebelah Resnet, "Seharusnya saya yang meminta maaf karena tidak mengajar mereka dengan benar."

"Kau akan mendapatkan bagianmu sendiri, Ini-Herit," tegas Amkhotep. "Tapi maaf, aku harus menghukum murid-muridmu. Aku akan memberhentikan Resnet sementara dari tugas dan posisinya sampai aku memanggilnya kembali. Ini hukuman karena kau sudah memberikan diagnosis yang salah. Silahkan gunakan waktu kosong itu untuk belajar lagi."

Resnet mengangguk dalam-dalam, "Baik, Tuan."

"Dan kau, Neferuti.." Amkhotep melanjutkan, menoleh ke arah Neferuti. "Kau bertindak sangat tidak sopan terhadap keluarga pasien, terlebih bangsawan Kemet! Aku akan mengirimmu pergi ke Aswan selama satu purnama. Pergilah ke kuil dan minta kebajikan kepada Thoth."

Neferuti menatapnya tak percaya, hatinya tersentak. Jika dia dikirim selama satu purnama, bagaimana dengan pelajarannya nanti? Bagaimana dia akan mengejar ketertinggalan?

"Tuan, tidakkah ini berlebihan? Maksud saya, Neferuti sudah menyelamatkan banyak nyawa," kata Ini-Herit, tidak terima. "Bukankah teguran sudah cukup?"

"Maaf, tetapi, aturan tetaplah aturan. Neferuti harus menerima hukumannya," putus Amkhotep. "Dia memang menyelamatkan banyak orang, tetapi, dia juga tidak boleh menutup mata atas kesalahannya. Menantang bangsawan Kemet sama saja dengan menantang Pharaoh. Dan kita harus setia kepada Pharaoh."

Ini-Herit tidak bisa menjawab, dan Neferuti paham karena kata-kata Amkhotep memang benar.

Setelah itu, ketiganya meninggalkan ruangan Amkhotep tanpa gairah. Resnet hanya menundukkan kepalanya, sementara Neferuti berjalan dengan lesu.

Sebelum memasuki ruangan kerja Ini-Herit lagi, pemuda itu berbalik, lalu berkata,

"Setelah kalian menyelesaikan laporan, ayo kita bertemu di rumah minum Nyonya Neswara. Aku akan menunggu kalian di sana," kata Ini-Herit. "Untuk sekarang, aku harus menghadap Tuan Amkhotep lagi. Kalau begitu, sampai bertemu."

The Rain on The GrassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang