19. Kehangatan Dalam Dinginnya Malam

77 17 2
                                    

Vote, komen, share! Kalau sempet minggu ini up 2x

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote, komen, share! Kalau sempet minggu ini up 2x

[WARNING! TYPO]

Pagi hari datang lebih cepat dari yang Neferuti kira. Dia terbangun dari posisi tidurnya yang menyandar ke kayu penyangga, kemudian menegakkan punggungnya.

Ini adalah hari ke 5 sejak dia terjebak di dalam kamp, tanpa adanya bantuan dari pemerintah. Neferuti sendiri tidak bisa menghitung berapa jam dia tertidur, tetapi menurutnya, kurang dari 4 jam.

Neferuti memijat sejenak lehernya yang mulai panas, kemudian bangkit. Dia mengencangkan masker kainnya, kemudian memeriksa pasien demi pasien yang masih terbaring di alas tidur.

Beberapa menunjukkan kemajuan, beberapa belum.

Beberapa dari mereka telah bernapas stabil, beberapa bertambah sesak, pikir Neferuti. Sepertinya tidak baik membiarkan mereka berkumpul di satu tenda. Belum lagi bahan persediaan menipis...

Neferuti melirik ke arah ketel yang isinya sudah habis. Sebelumnya, ketel itu berisi susu nabati yang dia ekstraksi dari kacang-kacangan. Persediaan itu habis seiring waktu terus berjalan.

Tidak bisa seperti ini terus, batin Neferuti. Dia meraih catatannya, kemudian mulai menulis,

'Secara garis besar, kondisi mereka terbagi menjadi dua. Kelompok yang membaik harus dipisahkan dari yang belum membaik sehingga penularan dalam lingkaran akan terputus. Pengobatan untuk kedua kelompok akan dilakukan berbeda.'

Tak lama, Thaa terbangun dari tidurnya. Dia mengucek sebelah matanya, lalu menyampiri Neferuti. Sambil menguap lebar, Thaa bertanya,

"Kau bangun lebih pagi?"

Neferuti mengangguk. "Bagaimana keadaanmu?"

"Jauh lebih baik dari kemarin," jawab Thaa.

Neferuti mengangguk lega. Sepertinya, memang tidak ada pengobatan untuk mereka. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah membantu mereka menghilangkan rasa sakitnya, dan membiarkan aliran metu kembali ke jalan yang sebenarnya.

"Thaa, bisakah kau membantuku? Kita harus memisahkan mereka menjadi dua kelompok besar," kata Neferuti, sembari melukis garis transparan di udara yang membagi dua sisi tenda.

Thaa mengangguk. Neferuti pun memberikan sebuah kain kepada Thaa, meminta anak itu untuk memakainya menjadi masker.

Neferuti menyeleksi para pasien dan membagi mereka menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama berisi pasien yang mulai membaik, dan kelompok kedua berisi pasien yang belum menunjukkan kemajuan.

Neferuti membopong mereka satu per satu, sementara Thaa membantu merapihkan dan menyiapkan alas tidur. Pasien yang telah membaik berusaha berjalan sendiri, berpindah ke sisi kanan tenda.

Setelah pembagian selesai, Neferuti mendekati kelompok yang telah membaik dan memeriksa kembali bagian tubuh mereka seperti tangan, kedua bola mata, dada, dan leher.

The Rain on The GrassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang