7. Goresan Pada Batang Pohon

138 32 9
                                    

Vote, komen, share!

[WARNING!TYPO]

"Hari ini, kita akan pergi ke rumah seorang bangsawan yang kebetulan adalah temanku," kata Ini-Herit, sambil menyiapkan beberapa botol obat-obatan dengan cekatan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Hari ini, kita akan pergi ke rumah seorang bangsawan yang kebetulan adalah temanku," kata Ini-Herit, sambil menyiapkan beberapa botol obat-obatan dengan cekatan. "Isterinya sedang sakit, dan dia ingin kita mengunjunginya."

"Sakit apakah kira-kira, Guru?" tanya Resnet, yang membantu Ini-Herit menyusun obat-obatannya, sementara Neferuti menyusun gulungan papirusnya.

Pagi itu, mereka bertiga sedang berada di ruangan Ini-Herit, tengah menyortir dan membaca catatan medis ketika seorang pria meminta bantuan mereka atas isterinya yang sakit. Pria itu mengatakan, isterinya mengalami sakit perut berkepanjangan akhir-akhir ini dan terbaring lemas sejak subuh.

"Kemungkinan penutupan saluran pembuangan, tetapi aku juga belum bisa menyimpulkannya," kata Ini-Herit. "Kita harus melihat kondisinya dulu pagi ini. Oh, jangan lupa bawa minyak ikan itu, Neferuti."

"Baik, Guru,"

Dan ketika mereka telah selesai berkemas, ketiganya segera meninggakan Per Ankh, dan bergegas menuju rumah bangsawan itu.

Sesampainya di rumah megah itu, mereka disambut oleh pria paruh baya yang berkulit cokelat, berambut hitam lurus, serta bertubuh besar. Wajah cemas pria itu berangsur-angsur sirna ketika melihat Ini-Herit menghampirinya.

"Demi Ra, akhirnya kau datang juga, teman," katanya, meremas bahu Ini-Herit.

"Maaf sudah membuatmu menunggu lama, Haket," jawab Ini-Herit. "Dimanakah Pesha?"

"Dia ada di sana. Masuklah, masuklah," kata Haket. "Kalian berdua juga, masuklah."

Neferuti berjalan di belakang Resnet, lengannya memeluk tas kulit berisi botol-botol tanah liat itu.

Mereka memasuki sebuah kamar yang besar, dimana terdapat sebuah tempat tidur besar di dalamnya. Di atas tempat tidur itu, tengah terbaring wanita yang kira-kira tiga atau empat tahun lebih tua dari Neferuti, yang ia yakini namanya Pesha. Kulit kecokelatan wanita itu terlihat pucat, dan bagian pelipisnya berkeringat. Dia hanya bisa memejamkan matanya, bergerak resah dalam tidurnya.

"Dia selalu mengeluhkan sakit di bagain perutnya, tetapi dia tidak bisa buang air besar," kata Haket, khawatir. "Dia bergumam tidak jelas ketika tidur."

Ini-Herit mendekat ke arah tempat tidur itu, lalu meletakkan tangannya di atas telapak tangan Pesha.

"Kalian berdua, ke sini dan periksa beliau," kata Ini-Herit, kemudian.

Neferuti membiarkan Resnet memeriksa terlebih dahulu. Pemuda itu meletakkan tangannya di atas tangan Pesha, lalu bertanya, "Maafkan saya Nyonya, tetapi, apakah Anda makan sesuatu sebelum perut Anda sakit?"

"Aku tidak ingat..." jawabnya, lemah. "Sesuatu yang asam, mungkin, atau asin."

"Selain di perut, dimana lagi yang sakit?" tanya Resnet.

The Rain on The GrassDonde viven las historias. Descúbrelo ahora