36. Awal Mula?

2.1K 129 16
                                    


Hehe maap nih sebelumnya kalau ceritanya kurang menarik. Harap di maklumi ho'oh, hehe

_______________________________________________________
📌Yok jangan lupa Vote+Comment+Follow
📌 Typo bertebaran!!

Happy reading 🔥

Kedua sejoli yang memiliki status saudara sedang bersantai di bawah pohon besar di belakang sekolah mereka.

Bel masuk sudah berbunyi 15 menit yang lalu, hanya saja sang cowok bersikukuh ingin berada disini.

Si cewek tau betul alasan Abang nya tidak mau masuk kelas saat ini. Tentu karena Abang nya malu karena dia habis menangis, bahkan sampai saat ini wajah nya terlihat sangat prihatin, keciri sekali kalau dia sehabis nangis. Bisa di ejek habis-habisan nanti kalau teman-teman nya tau perihal itu.

"Udah ihh Abangg... Geli tau,"kesal Zaiz.

Alvin cuek. Hidung mancung cowok itu terus terusan mendusel di perut Zaiz.

Posisi mereka saat ini mungkin saja akan di anggap seperti sepasang kekasih. Saat ini Alvin sedang tiduran di PAHA seorang THE QUEEN OF DARKNESS. Tak henti-hentinya hidung mancung Alvin mendusel ke perut Zaiz yang otomatis akan terasa sangat geli.

Perbuatan Alvin tentu bikin Zaiz semakin kesal. Ingin sekali cewek itu pergi dari sini.
Namun apalah daya. Kalau Zaiz pergi sudah di pastikan Abang nya ini bakalan nangis kejer lagi.

Zaiz hanya bisa mendesah pasrah. Gini amat nasib gue, Zaiz membatin.

Karena bosan diam saja, tangan Zaiz mengeluarkan hp nya, berniat mengerjakan berkas berkas kantor yang belum sempat di kerjakan semalam.

Baru saja menyalakan hp nya, suara Alvin kembali terdengar," Zaizz.... Pengen di usaap,"rengek Alvin sambil memposisikan tangan Zaiz ke kepala.

Dada Zaiz naik turun menahan kesal. Dengan lembut, Zaiz menarik tangan nya yang sedang di pegang oleh Alvin. "Tapi aku mau kerjain sesuatu dulu Abang..."ujar Zaiz, berharap Alvin bisa mengerti.

Alvin mendongak, memandang Zaiz sendu dengan mata kaca-kaca. Dengan cepat cowok itu langsung memeluk Zaiz dari samping, dan menyembunyikan wajahnya di perut Zaiz.

Zaiz menepuk jidatnya saat merasakan kaos seragam nya basah.

"Astaga! Lo kenapa sih bang jadi cengeng gini!"kesal Zaiz.

Alvin yang mendengar teriakkan Zaiz hanya bisa mengeratkan pelukannya dan semakin menenggelamkan wajahnya di perut rata Zaiz.

"Hiks... Hiks.."

Zaiz kepalang panik saat mengetahui Abang nya semakin menangis.

Zaiz menutup mata sejenak meredam emosi yang meluap-luap. Dengan lembut , Zaiz mengusap kepala Alvin."Hussh udah dong jangan nangis lagi.."

Alvin yang di perlakukan seperti itu tersenyum senang di balik pelukan nya. Tangis nya kian mereda mendapat elusan lembut dari sang pujaan hati.

Saat ingin menutup mata, berniat tidur. Tangan Zaiz berhenti, membuat Alvin langsung mendongak dan mendapati Zaiz sedang bermain hp.

" Kok berhenti..."rengek Alvin kembali mata nya berkaca kaca.

Zaiz mengelus kepala Alvin sesaat, tatapan nya menatap Alvin lembut. " Aku mau kirim pesan dulu ya....  Abang jangan rewel lagi oke."

Alvin manyun."panggil aku sayang aja Zaiz,"ujarnya terdengar sangat lucu. Zaiz mencubit hidung Alvin gemas.

" Iya sayang iya.." ucap Zaiz dengan senyum sangat manis. Senyum paksa lebih tepatnya.

Zaiz The Queen Of DarknessWhere stories live. Discover now