17

3.4K 190 9
                                    







Happy reading 😘


Apa yang terjadi sebenarnya, batin Amel ddk.

"Sekarang kita turun " kata Amel.

" Kita ngga pakai topeng gitu?" tanya Fatin.

Amel menepuk jidatnya," lupa hehe."

Amel ddk pun keluar dari mobil mereka setelah menggunakan topeng mereka.

Saat sudah di luar, Amel ddk jijik melihat banyaknya darah yang berceceran dimana-mana. Dan juga kepala yang sudah terpisah dari badannya. Dan tentunya banyak organ-organ tubuh yang semakin membuat Amel ddk mual melihatnya.


Tanpa mau berlama-lama di sana. Amel ddk langsung masuk ke markas dengan muka datarnya.


" Selamat datang nona " ucap anggota BBD yang berada diluar mewakili yang lainnya.

Amel ddk hanya mengangguk saja.

" Dimana Quenn?" tanya Amel.


" Queen sedang di ruangannya nona " ucapnya sopan.


" Kalian lanjutkan berjaga " kata Fatin dingin.

" Siap nona " serempak anggota BBD.

Amel ddk langsung masuk kedalam markas dan disana juga masih banyak anggota BBD yang berlalu lalang.

Dan tentunya mereka langsung menunduk hormat kepada Amel ddk.


" Mereka mafia dari mana yah?" heran Vina yang sadari tadi memperhatikan mafia ASING di luar markasnya tadi.


" Dari logo gelangnya tadi, gua seperti melihat mafia itu di suatu tempat " pikir Fatin.

" Lo mamang teliti dalam hal ini " salut Vina.


" Logonya apa?" tanya Amel.


" Kalo gue gak salah liat sih logonya kek logo 'Beruang Putih' gitu" ucap Fatin masih mengingat-ngingat.

" Beruang putih? " gumam Amel dan Vina.


Amel ddk langsung melotot," jangan-jangan..." bareng mereka saling pandang.


" Kita harus ke zaiz " kata Vina disetujui yang lainnya.


Dengan gerakan cepat, Amel ddk langsung berlari menuju ruangan Zaiz.


Brak!


" Queen ap-


Ucapan Vina terhenti saat melihat banyak orang di ruangan Zaiz.


" Kenapa Lo langsung dobrak Vina.." geram Fatin dengan suara kecilnya.


" Hehe " cengengesan Vina saat melihat tatapan tajam dari seluruh ruangan.


Malu-maluin aja, batin zaiz menepuk jidatnya.


" Kalian duduklah dulu " ucap zaiz sambil memijat pangkal hidungnya yang terasa nyeri.

Amel ddk menurut dan duduk di sofa yang di duduki oleh Vano ddk.


Setelah ruangan kembali tenang, zaiz mengedarkan pandangannya ke satu orang yang sadari tadi melihatnya dengan selalu tersenyum.


" Jadi.......








Saya benar-benar terimakasih atas bantuan anda....




Zaiz The Queen Of DarknessWhere stories live. Discover now