22. Not in a trapped anymore

4.8K 255 44
                                    

Lama juga yah buat dapet vote 200 di chapter sebelumnya 😅

Biar kalian tidak lama menunggu aku publish chapter ini walaupun vote belum capai target.

Next chapter aku publish setiap rabu yaa. Terimakasih sekali untuk support readers sekalian andd happy reading teruntuk kalian yang selalu setia menunggu Cassandra dan Marquez...

Setiap aku menulis harus dengerin lagu india untuk ningkatin mood dan bangun chemistry ceritaku. Lagi suka banget sama lagu India judulnya Paniyon Sa...so falling in love with this song dan related banget sih sama Romance Cassandra dan Marquez yang lagi aku build pelan-pelan.

***HAPPY READING***

Kau bisa melanjutkan pendidikan mu. Sebagai permintaan maaf atas perbuatan putraku padamu" Neha mencoba meyakinkan Cassandra.

"Bagaimana kau setuju? "Cassandra memikirkan berulang-ulang apa yang dikatakan oleh Neha. Tetapi mau bagaimana lagi, ia tidak punya pilihan lain selain percaya padanya. Cassandra menunduk cukup lama. Neha menyadari kekalutan dalam kepala gadis itu.

"Cassandra..." Panggil Neha pelan. Ia menangkupkan tangan nya ke pipi kecil Cassandra. "Percayalah padaku aku akan selalu melindungimu. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu lagi. Aku telah gagal melindungi Bipasha sahabatku tetapi aku bertekad akan melakukan apapun untuk membuatmu aman" Neha menatap Cassandra dengan mata sendunya.

"Baiklah nyonya... aku akan ikut dengan nyonya" Cassandra menghela nafasnya sejenak berharap ini bukan keputusan ini tidaklah salah.
"Hanya sampai aku bertemu dengan ibuku, selebihnya aku tidak ingin merepotkan nyonya"

"Aku janji dirimu akan baik-baik saja bersamaku. Aku akan menemui Rajveer sekarang dan mengomelinya karena telah melukai gadis manis sepertimu" Cassandra tersenyum kecil, ia merasa ibu Marquez adalah orang yang baik.

"Humm, iya nyonya"

"Baiklah Cassandra tunggu aku disini"

Neha keluar dari kamar Cassandra. Raut wajah Neha yang semula ceria seketika berubah menjadi datar.
"Patrick... dimana Rajveer sekarang?"

Flashback off

Neha berada di luar menunggu Marquez dan Cassandra untuk turun. Agak lama Neha menunggu mereka. Berkali-kali ia melihat jam di tangannya.

"Patrick, kenapa mereka lama sekali" tanya Neha pada Patrick" anda ingin saya memanggil mereka ? " jawab Patrick.

"Biarkan saja dulu, mungkin mereka sedang mengucapkan perpisahan. Walau aku khawatir dengan 'apa' yang akan dilakukan rajveer sebagai kalimat perpisahannya "

"Ah, itu mereka ! Neha tersenyum lebar dan berbisik pada Patrick" kau tahu Pat, aku punya firasat bahwa Cassandra ditakdirkan bersama Rajveer.

"Sepertinya itu hanya halunya anda saja." Ledek Patrick.

Dasar bocah kurang ajar ! awas jika itu benar terjadi akan kutendang bokongmu" Patrick hanya tersenyum kecil. Suasana disana terasa canggung dengan Cassandra yang menatap ke arah lain, dan Marquez yang melihat ibunya dengan diam.

"Baiklah seperti yang kalian semua tahu aku akan pergi dengan Cassandra ke Delhi. Saatnya mengucapkan perpisahan untuk kalian.

"Tidak ada/ Tidak Perlu" Cassandra dan Marquez menjawab bersamaan. "Ah hanya saja jangan bersikap manja dan menyusahkan ibuku" Marquez melirik ke gadis disampingnya.

"Heh, lihatlah siapa disini yang menyebabkan kesusahan untukku dari awal" Cassandra menimpali. Neha dan Patrick hanya melihat mereka dengan canggung.
"Oke-oke sepertinya kalian sudah menyampaikan perpisahan" Ujar Neha mencairkan suasana sebelum perang terjadi diantara Cassandra dan Marquez.

"Kemarilah nak" Neha mengulurkan tangannya dibalas dengan uluran tangan Cassandra. "Kami pergi Rajveer"

"Hati-hati ibu, aku akan berkunjung ke Delhi saat urusanku sudah selesai disini"

"Ibu akan menunggu, jaga dirimu baik-baik"

Patrick membukakan pintu mobil mempersilahkan mereka masuk. Cassandra masuk ke mobil tanpa melirik sedikitpun ke arah Marquez disusul oleh Neha, sementara Sang Mafia masih memandang gadis itu intens.

Dari ekor mata Cassandra ia tahu bahwa pria itu selalu menatapnya lekat dan membuatnya tidak nyaman. Terdengar suara mesin mobil yang dihidupkan yang menandakan akhir pertemuan Cassandra dan Marquez. Marquez melihat mobil itu semakin kecil kemudian benar-benar menghilang dari pandangannya.

"Kolonel" panggil Amir yang berada dibelakang Marquez.
"Gustav Singh mulai bergerak ke Pusat Kota Mumbai"
"Bagaimana keadaan mata-mata kita di kelompok Gustav itu?"

"Mereka masih dalam jangkauan kita Kolonel. GPS mereka masih terlacak, walaupun Gustav Singh mengetatkan penjagaannya. Sesuai perkiraan kita Informan kita mengatakan Gustav Singh akan bertemu Hassan Al Saud Malam ini "

"Aku akan bicara pada Jendral Arjit untuk misi kita selajutnya , kita buat Korupor dan teroris itu menyesal telah hidup di dunia ini"

***

Cassandra dan Neha tiba di New Delhi. Neha memang bertempat tinggal disana saat pensiun dari militer.

Sesampainya di depan rumah milik Neha, mereka disambut oleh Ibu dari Neha yaitu Sunehri Roshan. Neha melakukan Padasparshan kepada ibunya. Tindakan menyentuh kaki orang tua oleh orang yang lebih muda saat bertemu untuk meminta berkat.

Cassandra yang berada dibelakang Neha melangkah pelan ke Sunehri lalu menyentuh kakinya. Sunehri tersenyum dan memegang pundak Cassandra membantunya untuk berdiri.

"Jadi kau adalah putri Bipasha? kau sangat cantik seperti Ibumu. Rambutmu terurai panjang dan hitam, indah sekali.. "

"Anda mengenal ibuku ?" mata Cassandra berkaca-kaca mengingat semua orang yang ia temui di India mengenal dirinya dan juga Bipasha.

"Tentu saja, Neha dan bipasha tumbuh bersama. Bagiku Bipasha adalah bagian dari keluarga Roshan dan putri kecil kesayanganku. Anggaplah aku sebagai nenekmu sendiri, kau juga bagian dari keluarga kami"

"Terimakasih Nenek" air mata Cassandra menetes tetapi buru-buru ia menyekanya.
"Ada apa Cassandra? kenapa kau menangis ?" tanya Sunehri.

"Aku takut sekali saat pertama kali aku menginjakkan kaki di India. Kini aku sangat bersyukur bertemu ibu Neha dan nenek Sunehri bahkan kalian juga mengenal ibu. Aku benar-benar bersyukur dan berterima kasih" jawab Cassandra.

"Kini kami keluargamu nak, jangan pernah sungkan. Kau bisa menceritakan apapun kepadaku atau Neha. Baiklah sekarang waktunya untuk makan. Aku sudah memasak banyak sekali, karena aku tidak tahu apa yang kau sukai"

"Terimakasih nenek"

***

"Semua makanan ini sungguh enak nenek, perutku penuh sekali"
"Syukurlah kau menyukainya Cassandra. Kau pasti sangat lelah, Neha antarkan dia ke kamarnya untuk beristirahat.

"Baik bu, ayo Cassandra.Kami sudah mempersiapkan kamar tidur untukmu" Neha melirik ke ibunya.
"Kamar yang akan kau tempati adalah kamar Bipasha saat remaja, barang-barangnya pun masih ada sampai sekarang" jelas Sunehri.

"Benarkah..nenek, ibu, Aku sangat tidak sabar untuk melihat nya"

"Ayo kita ke sana..." ajak Neha diikuti anggukan semangat dari gadis di depannya.

.
.
.
to be continued

Semoga kalian gak bingung sama alurnya...

Beauty Trapped By The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang