1. Daily Life

31K 517 5
                                    

Cassandra Johnson, gadis berusia 18 tahun terlihat tersenyum manis didepan pria setengah baya didepannya.

"Total semuanya 25 dollar Pak "Kata gadis itu sembari memberikan bungkusan berisi hamburger didepan pelanggan restoran cepat saji tersebut.

"Terimakasih, kembaliannya untuk kau saja" Pria itu mengambil beberapa lembar uang dalam dompetnya dan memberikannya kepada Casey. Casey adalah nama panggilan dari Cassandra. Gadis itu sangat ramah kepada semua orang jadi...yah tidak heran jika orang-orang menyukainya. Terlebih lagi gadis itu memilik wajah yang manis.

"Terimakasih Pak, anda akan berangkat untuk bekerja ? di hari minggu seperti ini Pak George ?" Casey terlihat akrab dengan pria itu karena sering datang untuk membeli burger disana.

"Ya, kau tahu pekerjaanku adalah supir pribadi, jadi kapan saja aku harus siap jika majikanku ingin diantarkan" Ucap pria itu kemudian memakan burgernya.

"Humm. Aku mengerti"

"Bagaimana denganmu kau kan baru lulus sma, apa kau tidak berencana untuk kuliah ? Kulihat kau terlalu sibuk bekerja Casey. "

"Aku ingin sekali Pak, tetapi aku tidak punya uang lagipula itu akan menyita waktuku. Aku harus bekerja jika tidak aku dan nenekku tidak bisa membayar flat kami, dan berakhir menjadi gelandangan. Oh..aku tidak ingin menyusahkan nenek seperti itu. Memikirkannya saja sudah membuatku pusing "

Pria paruh baya itu terkekeh pelan. "Hahaha, baiklah yasudah aku ingin sekali membantumu tapi ya, gajiku juga pas pasan "

"Tidak apa-apa Pak George, mungkin aku akan mengumpulkan uang dulu kalau sudah cukup aku akan melanjutkan pendidikanku "

"Baiklah semoga tercapai nak, aku akan pergi sekarang ."

"Baiklah pak George, hati-hati di jalan."

***

Jam telah menunjukkan pukul 4 sore, waktunya pergantian shift dan saatnya Casey untuk pulang.

Tiba-tiba dari arah pintu ada seorang gadis yang berlari ke arah Casey.

"Caseyyy" panggil gadis itu.

"Ssttttt pelankan suaramu Luc..untung saja sepi kau bisa mengganggu tahu"ucap Casey sambil meletakkan jari telunjuk didepan bibirnya.

"Upps maaf.. " Ucap Lucy sembari mengatupkan kedua tangannya di depan mulut.

"Kau senang sekali hari ini, ada apa? ceritakan padaku! "

"Kau ingat sebulan yang lalu, aku ikut ujian masuk Universitas Columbia kan ?"

"Oh ya ya... aku ingat. Bagaimana? apakah hasilnya sudah keluar ? Apa kau masuk? hey ayo cepat katakan" Ucap Cassandra penuh ketidaksabaran.

"Aku lulus! "

"Wahhh selamat sahabatku..kau benar-benar hebat. Tidak sia-sia kau belajar siang dan malam "

"Heyy itu kan berkatmu juga, kau yang selalu mengajariku kan"

"Jangan merendahkan dirimu seperti itu kau itu pintar kita sama-sama tahu itu. Hmm karena sekarang kamu sudah datang, aku akan ke toilet dulu ya. Kebelet pipis nih aku sudah menahannya dari tadi"

"Iya sekalian pulang saja, kasihan grandma menunggu terlalu lama".

"Sungguh? Baiklah aku pulang ya..dan sekali lagi selamat " Cassandra mengedipkan sebelah matanya.

" Yayaya, baik baik besok akan kutraktir makan deh "

"Janji ?? akan kutagih besok"

***

Cassandra berjalan pulang dan berniat menuju subway terdekat, pikirannya pun menerawang masa lalunya. Sedari bayi dia dirawat dan tinggal bersama neneknya, Rose. Rose bercerita bahwa ayah dan ibunya bercerai sejak ia umur 5 tahun.

Ayah Cassandra yang bernama Jacob Johnsons adalah pecandu berat minuman keras dan sering memukul istrinya, Bipasha Singh saat sedang mabuk. Karena tidak kuat dengan kelakuan suaminya, Bipasha memilih untuk bercerai dan meninggalkan keluarganya termasuk ibu dan anaknya, Rose dan Cassandra. Jacob pun mengikuti jejak mantan istrinya dan pergi entah kemana. Cassandra sudah tidak pernah lagi mendengar kabar mereka apakah masih hidup atau tidak. Ia sama sekali tidak tau.

Mengenai ibunya, Bipasha adalah imigran asal India. Dia pindah dari India ke Amerika mengikuti jejak orang tuanya yang mencari suaka diluar India.

Tidak heran jika rupa Cassandra memiliki rupa gadis India yang diturunkan dari ibunya. Manis dan lembut.

Flat Cassandra tidak jauh dari rumahnya hanya tiga pemberhentian kereta bawah tanah di kota New York.

Sesampainya di depan pintu masuk subway, Cassandra mengeluarkan metrocard nya dan menggesekan di alat pembaca yang telah disediakan. Ia berjalan menuju tempat pemberhentian kereta. Merogoh earphone dan memasangkan ke telepon genggamnya sambil menunggu kereta datang. Sesekali gadis itu melihat jam tangannya

Hmm..tinggal 5 menit lagi

Suara bising kereta sayup-sayup terdengar dari kejauhan. Semakin mendekat semakin keras suaranya.

Ahh itu dia sudah datang

Cassandra masuk ke kereta menuju ke rumahnya.

***

Dibawah kolong jembatan dua orang pria sedang bercakap-cakap. Terlihat wajah mereka tegang dan dahi yang acapkali mengkerut saat seorang sedang berbicara.

"Mereka sudah menghubungiku, meminta barang itu datang secepatnya"

"Oh shit ! darimana mereka tau nomor teleponmu. Ini bahaya Scott. Sepertinya mereka sudah tau keberadaan kita. Berpura-pura memesan barang dari kita, dan saat kita datang kita akan dibunuh !"

"Sebaiknya kita tetap melakukan apa yang mereka mau Luke. Bukan kita yang langsung datang kesana tapi lita gunakan orang lain untuk mengantarkan barang itu."

"Orang lain ?"

"Yah  jl lain...."

.
.
.

tbc ;)

Jengjengjengggg Hay ,buat semua yang sudah menemukan cerita ini terimakasih banyak telah menyempatkan waktunya dalam membaca karya pertama saya.Kalau kalian suka silahkan vote dan komentar :))

Beauty Trapped By The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang