12. Something in his eyes

25.4K 463 14
                                    

Police office,New York

"Bagaimana sir ? apakah anda sudah menemukan cucu saya ? Ini sudah satu minggu dia menghilang." Rose bertanya penuh dengan kekhawatiran.

Lucy,sahabat Cassandra yang duduk disampingnya mengelus lembut punggung Rose untuk menenangkan wanita paruh baya tersebut.

"Maaf mam ,masih belum ada perkembangan berita dari cucu anda."

"Sir,apakah tidak ada jejak sedikit saja dari keberadaannya? "
,Lucy bertanya kepada polisi yang bertugas.

"Intel kami telah menyelidiki tetapi info kehilangan gadis itu hanya sedikit dan kami kesulitan mencarinya.Saya akan mengabari anda jika ada kemajuan "

"Baik sir,terimakasih.Tolong temukan Cassandra sir,kami sangat khawatir padanya."

"Tentu saja nona.Kami akan membantu mencari sekuat yang kami bisa".

"Kami permisi.Ayo grandma kita pulang".Lucy membantu Rose untuk berdiri dan kembali ke rumah mereka.

Dalam perjalanan Rose tak henti-hentinya menangis memikirkan cucunya.
"Lucy,kenapa ini semua harus terjadi pada Casey?Bagaimana keadaannya sekarang? Kata Rose dengan lemas.

"Grandma,kita tidak boleh menyerah.Lucy berjanji akan terus mencari Casey.Grandma tenang saja,dimanapun Casey berada kita doakan saja semoga ia selalu selamat.

Mansion Las Vegas
07.00 am

Cassandra mendudukkan dirinya di ranjang.Ia telah bangun dari 10 menit yang lalu.Gadis itu tidak melakukan apapun ,hanya diam dan melihat ke arah jendela.

Ia memakai piyama tertutup.Bagian bawahnya pun bersih.Seingatnya semalam Marquez memaksa untuk bercinta.Tetapi tidak ada satupun bekas percintaannya dengan pria itu yang tertinggal pada tubuhnya kecuali rasa perih di dada dan kewanitaannya.Cassandra juga melihat kompres disamping nakas.

'Astaga apakah aku demam lagi itulah sebabnya pria itu memakaikan piyama ini?Karena jika dipikir-pikir Marquez hanya menyediakan gaun tidur yang tipis di lemari'

Suara gemericik air dalam kamar mandi membuat Cassandra menolehkan kepalanya ke sumber suara itu.

'Cklek'

Pria bertubuh tegap keluar dari sana hanya menggunakan handuk yang membalut dari pinggang ke bawah.Siapa lagi kalau bukan Marquez.

Cassandra yang tadinya menoleh ke sumber suara mengalihkan kembali pandangannya ke jendela.

Memakai kemeja putih yang telah disiapkan oleh maid.Marquez berjalan menuju lemari yang berisi koleksi minyak wangi mahalnya.Mengambil salah satu minyak wangi dari sana dan menyemprotkan ke tubuh kekarnya.Pria itu menaikkan garis senyumnya saat melihat pantulan kaca dari lemari itu memperlihatkan gadis kecil berwajah masam.

"Sepertinya kau ingin bicara",Marquez memecah keheningan didalam kamar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepertinya kau ingin bicara",Marquez memecah keheningan didalam kamar itu.

" ....."

Cassandra hanya diam.Tidak bersuara sedikitpun.

"Sebentar lagi pelayan akan mengantarkan makanan kesini".

"....."

"Baiklah,aku tidak akan memaksamu untuk bicara.Sejujurnya aku lebih menyukai desahanmu atau saat kau berteriak dan mencengkeram pundakku dengan tangan kecilmu atau.. saat milikmu menjepit-"

"HENTIKAN!!! " . Gadis itu berteriak sambil menutup kedua telinganya.

"Penjahat ! "

Cassandra memberi jeda dan memberi penekanan disetiap kata yang diucapnya.

"Pembunuh....,pemerkosa, seperti dirimu tidak pantas untuk berbicara dihadapanku ! "

Marquez hanya terkekeh.Tidak tersinggung sedikitpun atas apa yang telah diungkapkan oleh gadis dihadapannya.

"Lalu apa yang pantas kulakukan hmm..menidurimu sampai kau tidak bisa berjalan? Dengan senang hati akan kulakukan."

" Kau benar..benar lelaki tidak tau sopan santun,kau iblis!!! Ahh "

Cassandra berteriak dengan kencang,hingga perutnya merasakan keram yang amat sangat.Kondisinya belum pulih benar.Marquez yang melihat hal itu berlari mendekat ke Cassandra yang sedang menggeliat kesakitan.Tangannya mencoba untuk menyentuh perut gadis itu namun ditepis oleh Cassandra.

"Perrgiiii !!! jang..an sentuh aku,auh sak..kitt".

Marquez tidak mundur walaupun Cassandra menolaknya.

" Aku hanya ingin membantumu!'

"Kau hanya menyiksaku Marquez biarkan saja aku sampai mati!" Cassandra mengeratkan pelukan pada perutnya sendiri karena kesakitan.Marquez baru teringat jika
dokter Martha memberikan obat anti nyeri jika sewaktu-waktu Cassandra merasa sakit.Pria itu mengambil obat yang ada di nakas

"TIDAKKK !! PERGII!"

Marquez mengambil obat itu dan memasukkannnya ke dalam mulutnya sendiri, kemudian mendekat ke arah Cassandra dan menciumnya.Kedua tangan Marquez menggenggam erat lengan Cassandra agar berhenti bergerak ,membiarkan obat itu masuk ke dalam tubuh yang sedang mengerang kesakitan itu.

Cassandra membelalakkan matanya dan hanya bisa pasrah saat Marquez memasukkan obat itu dengan cara yang tidak biasa.

"Uhuk..uhuk..pahit " Cassandra hanya bisa terbatuk batuk, tubuhnya sudah lemas tak bertenaga.

"Jika tidak kulakukan hal tadi,kau akan terus kesakitan Cassandra!"

Amarah pria itu membuncah .
Marquez memegang kedua lengan Cassandra dan menatap lekat kedua mata gadis itu yang kini penuh dengan air mata.Marquez menyadari sekarang tubuh Cassandra bergetar ketakutan.Mencoba meredam emosinya ,Marquez mengelus lembut perut Cassandra dan meletakkan kepala gadis itu agar bersandar di dadanya.

"Jangan takut,aku tidak bermaksud membentakmu..tidak apa apa sakitnya akan hilang" ucap Marquez sambil terus mengelus perut gadisnya.

Jujur saja Cassandra merasa kaget dengan perubahan sikap laki-laki itu pada nya terkadang ia sangat arogan dan pemaksa tetapi dengan cepat berubah menjadi penuh kelembutan.Kali ini ia membiarkan Marquez memeluknya,yang ia fikirkan hanya bagaimana agar rasa sakit pada perutnya mereda.

.
.
.
tbc

29-07-2019

Yeyyeyeyeyey update tipis tipis dan singkat di selipan revisi skripsian yg masih menghantui😹..dah update ya.. masih dalam rangka hiatus padahal

Dont forget to vote if u like the couple #MarSandra :)

Beauty Trapped By The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang